3 Jenis Vaksin Ini Tidak Aman Untuk Bayi dengan Alergi Telur

Penggunaan protein telur dalam proses pembuatannya berisiko untuk anak dengan alergi telur

1 April 2019

3 Jenis Vaksin Ini Tidak Aman Bayi Alergi Telur
pixnio.com/Amanda Mills

Meski pemberian vaksin baik untuk menghalau penyakit, tetapi ada jenis vaksin tertentu yang dianggap tidak aman bagi anak yang memiliki alergi telur, lho Ma. Pasalnya, vaksin tersebut mengandung sejumlah kecil protein telur karena dibiakkan dalam telur atau embrio ayam yang tentu saja menimbulkan reaksi tertentu bagi mereka yang alergi.

Lantas, jenis vaksin apa saja yang tidak aman untuk anak dengan alergi telur? Ini dia daftarnya, dilansir dari verywellhealth.com. Yuk simak pembahasannya berikut ini, Ma.

1. Vaksin Rabies

1. Vaksin Rabies
Pixnio/James Gathany

Rabies adalah virus berbahaya yang ditularkan melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar. Umumnya, infeksi rabies yang menyerang manusia dapat berakibat fatal, terutama saat gejalanya sudah mulai tampak.

Sebenarnya,ada berbagai jenis vaksin yang beredar di pasaran, tetapi sebagian besar di antaranya memang mengandung protein telur, karena dibiakkan dalam embrio ayam dan dianggap tidak aman bagi orang memiliki alergi telur parah. 

Untungnya vaksin rabies bukanlah vaksin wajib untuk bayi mama. Jadi tetap waspadalah!

2. Vaksin Influenza

2. Vaksin Influenza
pixnio.com

Idealnya, anak yang berusia enam bulan ke atas wajib mendapatkan vaksin influenza tahunan seperti yang direkomendasikan oleh The Centers for Disease Control and Prevention atau Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi mereka dengan alergi telur, karena sama halnya dengan vaksin rabies, vaksin influenza juga dibiakkan dalam embrio telur ayam. 

Lebih baik, jika Mama berkonsultasi dengan dokter si Kecil sebelum memberikan vaksin ini kepadanya.  

3. Vaksin Demam Kuning

3. Vaksin Demam Kuning
Freepik/Rawpixel.com

Demam kuning adalah penyakit mematikan yang ditularkan oleh nyamuk dan umumnya terjadi di beberapa bagian Amerika Selatan dan Afrika. Meski mungkin penyakit ini tidak sampai di Indonesia, tetapi jika Mama dan keluarga akan melakukan perjalanan ke negara tertentu wajib untuk divaksinasi terlebih dahulu demi mencegah infeksi virus tersebut.

Namun, penting untuk diingat, bahwa semua vaksin demam kuning dibiakkan dalam telur, dan umumnya tidak disarankan bagi mereka yang memiliki reaksi alergi telur parah. 

Selain ketiga vaksin di atas, sebenarnya Vaksin MMR (campak, gondong, dan rubela) yang biasanya diberikan dua kali pada masa anak-anak juga dibiakkan dalam embrio ayam. Hanya bedanya, dalam vaksin MMR hanya terdapat protein telur yang tersisa dalam produk akhir. Sehingga, vaksin ini dianggap aman bagi anak dengan alergi telur yang parah sekalipun. 

Jika Mama memiliki kekhawatiran tentang risiko terjadinya reaksi alergi saat pemberian vaksin pada anak, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter keluarga terlebih dahulu, ya Ma.

Baca Juga:

The Latest