Mana yang Lebih Penting, Feeding Rules atau Responsive Feeding?

Feeding rules MPASI adalah aturan untuk anak yang memasuki usia MPASI. Tujuannya adalah membantu anak untuk makan makanan padat.

Dilansir IDAI, berikut 4 syarat feeding rules MPASI:

• MPASI dapat memenuhi gizi sesuai dengan umur dan pertumbuhan bayi.
• Cara ini akan berhasil bila ASI memang sudah tidak mencukupi kebutuhan si Kecil lagi.
• Penyajian dan penyimpanan MPASI harus aman.
• MPASI diberikan dengan cara yang benar atau layak. Perhatikan anak bila ia sudah kenyang atau masih lapar. Pemberian MPASI harus sesuai dengan kondisi anak.

Mengutip dari unggahan dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) di laman Instagram pribadinya @metahanindita, pada feeding rules, ada tiga hal yang diatur. Tiga hal itu antara lain jadwal, prosedur dan lingkungan.  

Orangtua disarankan untuk membuat makan teratur dengan mengikuti sinyal lapar dan kenyang si Kecil. Batasi durasi makan tidak lebih dari 30 menit.

Selain itu, di antara waktu makan, bayi hanya boleh minum air putih, tanpa mengonsumsi makanan lain. Jadwal makan ini diperlukan untuk melatih bayi mengenali sinyal lapar dan kenyangnya sendiri.

Keberhasilan pemberian MPASI sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Apabila lingkungan tidak kondusif, bayi mungkin malas makan sehingga bisa memengaruhi pemenuhan nutrisinya.

Feeding rules MPASI berikutnya adalah memperhatikan prosedur pemberian makan. Lantaran masih tahap mengenal makanan, bayi tidak bisa diberikan makanan yang persis seperti makanan orang dewasa. 

Responsive feeding adalah pendekatan pengasuhan yang melibatkan pengamatan penuh perhatian terhadap tanda-tanda lapar dan kenyang bayi dan menanggapi dengan cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Praktik ini mendorong kebiasaan makan yang sehat dan mendukung pengembangan ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak. Ini mencakup aspek-aspek seperti memberi makan sesuai permintaan, peka terhadap preferensi bayi, dan menumbuhkan lingkungan waktu makan yang positif.

Dalam mempraktikkan responsive feeding, orangtua menanggapi segera komunikasi bayi tentang rasa lapar atau kenyang.

Praktik responsive feeding membantu bayi membangun kemandirian, kepercayaan diri, dan keterampilan waktu makan.

Ketika bayi dan anak diberi makan secara responsif, mereka belajar untuk mencari dukungan emosional dan keamanan dari orangtua mereka selama makan. Pengalaman waktu makan bersama memungkinkan orangtua dan bayi memiliki ruang untuk menikmati makan bersama.

Responsive feeding merupakan istilah pengasuhan yang penting dalam memelihara hubungan yang sehat dengan makanan dan mengembangkan kebiasaan makan yang baik pada bayi dan anak.

dr. Meta menyebutkan bahwa strategi pemberian MPASI yang terakhir menurut WHO adalah responsive feeding. Nah, jadi feeding rules adalah cara untuk menerapkan responsive feeding pada si Kecil, melatih bayi mengenali sinyal lapar dan kenyangnya sendiri sehingga mencegah masalah makan di kemudian hari.

Jadi, bila ditanya mana yang lebih penting atau lebih baik untuk bayi, maka jawabannya adalah dua-duanya sama penting atau baik bagi bayi, Ma.

Bila sudah menerapkan feeding rules dengan konsisten tapi bayi masih tetap susah makan, Mama bisa berkonsultasi dengan dokter, ya.

Itu penjelasan tentang mana yang lebih penting untuk bayi, feeding rules atau responsive feeding. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Mama dalam proses pemberian MPASI untuk si Kecil. Selamat mencoba, Ma!