Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan 3 Minggu: Saatnya Mengobrol Seru
Seperti apa perkembangan bayi usia 9 bulan 3 minggu? Bayi bakal mengeluarkan mimik dan mengobrol
19 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia 9 bulan 3 minggu, ocehan bayi Mama lambat laun berubah menjadi obrolan dan mungkin terdengar menyerupai kata-kata, frasa dan kalimat yang nyata. Bayi Mama mengira ia sudah bisa berkomunikasi dengan benar lewat kata-kata, jadi responlah seolah-olah Mama memahami maksudnya.
Sebetulnya, di usia ini si Kecil lebih memahami nada bicara ketimbang arti kata yang sebenarnya. Tahukah Mama, ia sangat menyukai Mama, apalagi saat Mama memujinya seperti, "Pintarnya anak Mama sudah bisa ambil mainan sendiri." Semakin banyak Mama mengobrol dengan si Kecil, semakin banyak ia belajar tentang komunikasi.
Si Kecil pun mulai mengerti makna kata "tidak", walau mungkin ia belum bisa menaati larangan Mama sepenuhnya. Jadi, jangan berharap lebih saat ia mencoba menyentuh sesuatu yang terlarang meski Mama sudah mengatakan "tidak" padanya. Untuk melatihnya mengerti larangan, selain mengucapkan "tidak", lakukan tindakan (misalnya menjauhkannya dari benda yang tak boleh disentuh) agar ia lebih paham.
Editors' Pick
Kehidupan Orangtua: Berdamai dengan Rumah Berantakan
Ada saatnya Mama berada pada titik stres melihat rumah yang kacau. Jika mengalaminya, ingatlah satu hal, Ma: turunkan standar. Adalah hal yang normal saat memiliki bayi yang sedang aktif-aktifnya, rumah jadi berantakan. Begitu pun waktu Mama yang tersita dengan memperhatikan bayi, membuat Mama kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah serapi dan sesempurna biasanya. Apalagi jika Mama mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lan.
Buatlah prioritas mengerjakan pekerjaan rumah yang sangat penting ke pekerjaan rumah yang masih bisa ditunda beberapa saat. Tata rumah rapi dalam sekali periode dan berusahalah tetap rapi selama beberapa waktu ke depan. Misalnya dengan membeli beberapa keranjang mainan untuk mengumpulkan mainan bayi berdasarkan kategorinya. Dengan cara ini, Mama akan lebih mudah merapikannya karena segala sesuatu sudah terorganisasi dan tinggal mengikuti pola.
Sigap Atasi Radang Tenggorokan pada Bayi
Tak seperti dialami anak-anak dan orang dewasa, bayi jarang mengalami radang tenggorokan walaupun hal ini bukan berarti tidak sama sekali. Meskipun jarang terjadi, Mama tetap perlu mengetahui gejala radang tenggorokan yang dialami bayi:
- Amandel bengkak, berwarna kemerahan dengan bercak putih,
- sakit tenggorokan berlangsung beberapa hari,
- suhu tubuh di atas 38° Celcius,
- kedinginan,
- pembengkakan kelenjar getah bening di bawah rahang yang berpotensi menimbulkan nyeri,
- sulit menelan.
Hubungi dokter anak jika Mama menemui salah satu gejala di atas. Jika memang ditemukan radang tenggorokan bayi, dokter akan mengobatinya dengan antibiotik. Pastikan obat antibiotik ini terminum sesuai dengan dosis dan dihabiskan agar tidak timbul komplikasi yang lebih parah.
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman, beri bayi banyak minum air putih. Konsultasikan dengan dokternya sebelum memberikan obat apapun untuk menghilangkan rasa sakit.
Baca Juga:
- Penyebab dan Cara Mengatasi Radang Tenggorokan pada Bayi
- Gejala Radang Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai
- Sering Makan Es Krim Bikin Sakit Amandel? Benar Nggak, Ya!