Bacaan Surat Al 'Aadiyat, Arti Beserta Tafsirannya untuk Hafalan Anak

والعديت ضبحا

wal-'adiyati dab-ha

"Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah"

Secara harfiah, kata al adiyat (العاديات) memiliki arti berlari kencang. Para jumhur ulama termasuk di dalamnya Ibnu Abbas mengartikan kuda yang berlari kencang.

Namun berbeda dengan Ali bin Abu Thalib, menurutnya kata tersebut mengandung makna unta. 

Kata dhabhan (ضبحا) memiliki arti dengusan nafas saat berlari. Ibnu Abbas mengatakan tidak ada binatang yang mengeluarkan dengusan yang dimaksud kecuali kuda dan anjing. 

Dalam ayat ini Allah SWT bersumpah dengan menyebut kuda apabila dilarikan di jalan Allah (jihad), maka ia lari dengan kencangnya dan suara dengus napasnya yang keras saat lari.

فالموريت قدحا

fal-muriyati qad-hadan

"Kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya)"

Tafsiran yang diambil menurut Ibnu Katsir mengartikan bahwa "yakni suara detak teracaknya ketika menginjak batu-batuan, lalu keluarlah percikan api darinya."

فالمغيرت صبحا

fal-mugirati sub-hadan

"Kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi"

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar mengartikan yaitu di waktu musuh sedang lengah atau mengantuk, angkatan perang itu tiba-tiba datang laksana diturunkan dari langit. 

Adapun tafsiran lainnya mengartikan dengan melakukan serangan di pagi hari seperti yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW . Ketika terdengar suara azan di kabilah yang diperanginya, beliau akan mengurungkan niatnya, dan akan melangsungkan niatnya jika tidak mendengar suara azan di kabilah tersebut.

فاثرن به نقعا

fa asarna bihi naq'a

"Sehingga menerbangkan debu"

Ibnu Katsir menjelaskan makna dari kalimat ini ialah tempat di mana kuda-kuda serta unta-unta itu berada, yaitu tempat di mana para kuda sedang beraksi dalam peperangan. 

فوسطن به جمعا

fa wasatna bihi jam'a

"Lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh"

Syaikh Adil Muhammad Khalil menjelaskan bahwa sumpah Allah dengan kuda perang dalam lima ayat ini menunjukan betapa kuda melakukan perintah demi tuannya dengan sungguh-sungguh meskipun dengan keadaan terengah-engah. 

Lalu mengapa manusia justru ingkar pada Allah dengan tidak melakukan segala perintah-Nya demi mendapatkan ridha dari-Nya?

ان الانسان لربه لكنود

innal-insana lirabbihi lakanud

"Sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya"

Menurut penjelasan dari Buya Hamka, pada ayat ini terdapat arti yang memiliki makna tidak berterima kasih dan melupakan jasa. Menggambarkan betapa besar keingkaran manusia sehingga berapapun nikmat yang diberikan Allah pada mereka tidak cukup. Nafsunya tidak pernah puas.  

Ibnu Katsir juga menafsirkan, sesungguhnya manusia itu benar-benar mengingkari nikmat-nikmat Tuhannya.

وانه على ذلك لشهيد

wa innahu 'ala zalika lasyahiddan

"Sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya"

Kata syahiid (شهيد) berasal dari syahida (شهد) yang artinya menyaksikan. Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan kalimat ini yang bermakna sesungguhnya manusia itu bener-benar menyaksikan dan mengakui sendiri sifat ingkarnya. Hal itu terlihat dari ucapan serta perbuatannya.  

وانه لحب الخير لشديد

wa innahu lihubbil-khairi lasyadiddan

"Sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan"

Sehubungan dengan ayat ini, terdapat dua pendapat yang berbeda namun Ibnu Katsir membenarkan penafsiran keduanya. 

Ada dua penafsiran ayat ini. Pertama, sesungguhnya manusia itu sangat mencintai harta. Kedua, sesungguhnya karena kecintaannya kepada harta membuatnya jadi kikir.

افلا يعلم اذا بعثر ما فى القبور

a fa la ya'lamu iza bu'sira ma fil-qubur

"Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan"

Ibnu Katsir, Sayyid Qutb, Buya Hamka serta Az zuhaili memiliki pendapat yang sama untuk tafsiran pada ayat ini, yaitu dikeluarkannya orang-orang yang telah mati dari dalam kuburnya. Mereka yang mati akan dibangkitkan. 

وحصل ما فى الصدور

wa hussila ma fis-sudurdan

"Apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?"

Merujuk pada tafsiran Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud pada kalimat ini ialah mereka akan ditampakkan apa yang selama ini sudah disembunyikan dalam diri dan juga hati mereka. 

ان ربهم بهم يومىذ لخبير

inna rabbahum bihim yauma`izil lakhabir

"Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka"

Tuhan mereka ialah yang maha tahu, tentang apa yang diperbuat dan dikerjakan oleh mereka. Dia akan memberi balasan yang sempurna atas apa yang sudah mereka lakukan. 

Itulah bacaan surat Al 'Aadiyat, arti dan tafsirannya yang bisa dijadikan hafalan untuk anak. Semoga bermanfaat ya.