Seru! 10 Film Anak Diangkat dari Cerita Rakyat di Seluruh Dunia

Mitologi Yunani dan Romawi merupakan salah satu mitologi paling dikenal di seluruh dunia. Mama dan Papa mungkin sudah tidak asing lagi dengan berbagai ceritanya. 

Untuk mengenalkan mitologi ini kepada anak-anak, cobalah tonton serial Percy Jackson and the Olympians yang tayang di Disney+. Serial ini diadaptasi dari seri buku berjudul sama karya Rick Riordan dan direkomendasikan untuk anak usia 10 tahun ke atas. 

Buku-bukunya sendiri termasuk kategori middle grade books, yang sangat cocok dijadikan starterpack untuk anak belajar membaca buku berbahasa Inggris.

Dalam serial ini, anak akan diajak mengikuti petualangan Percy Jackson, seorang anak berusia 12 tahun yang ternyata adalah putra dari Dewa Laut Yunani, Poseidon. Di musim pertama, Percy dituduh mencuri petir milik Dewa Zeus dan harus mengembalikannya ke Gunung Olympus. Di musim kedua, petualangan berlanjut saat Percy dan teman-temannya mencari Grover, makhluk satir Yunani yang hilang di tengah Lautan Monster.

Dengan bahasa yang mudah dipahami, humor yang menghibur, serta karakter utama yang seluruhnya berusia anak-anak, serial ini menjadi pilihan tepat untuk memperkenalkan mitologi Yunani dan Romawi kepada anak dengan cara yang seru dan menyenangkan.

Hercules adalah film animasi musikal fantasi komedi besutan Disney yang dirilis pada tahun 1997. Film ini diadaptasi dari kisah Heracles dalam mitologi Yunani, atau yang lebih dikenal dengan nama Romawinya, Hercules. 

Cerita mengikuti perjalanan Hercules, seorang setengah dewa yang memiliki kekuatan super dan dibesarkan di tengah manusia biasa. Untuk mendapatkan kembali status kedewaannya dan tempatnya di Gunung Olympus, ia harus membuktikan dirinya sebagai pahlawan sejati. 

Dalam perjalanannya, Hercules ditemani oleh Pegasus, kuda terbang setianya, dan Phil, pelatih pribadinya. Namun, ia juga harus menghadapi Hades, pamannya yang licik dan pemarah, yang memiliki rencana jahat untuk merebut kekuasaan Olympus.

Film ini mengandung pesan moral bahwa seseorang tidak akan bisa lari dari takdirnya. 

Namun, karena mengandung adegan kekerasan dan beberapa konten supranatural yang cukup mengganggu, film ini kurang cocok untuk anak di bawah usia 13 tahun, dan disarankan ditonton dengan bimbingan orang tua untuk usia 13 hingga 15 tahun. 

Hercules dapat ditonton di platform Disney+.

How to Train Your Dragon adalah film animasi yang dirilis pada tahun 2010 dan mengisahkan Hiccup Horrendous Haddock III, seorang remaja pemalu dan anak dari pemimpin suku Viking. 

Dalam tradisi sukunya, Hiccup harus membunuh seekor naga sebagai tanda kedewasaan dan keberanian. Namun, setelah berhasil menjatuhkan seekor naga yang ditakuti, ia justru memutuskan untuk tidak membunuhnya. 

Hiccup kemudian menjalin persahabatan dengan naga tersebut, yang ia beri nama Toothless, meskipun keputusannya ini bertentangan dengan harapan ayahnya.

Film animasi ini diikuti oleh sekuelnya pada tahun 2014. Versi live action dari film ini dijadwalkan tayang pada Juni tahun ini. 

Dean DeBlois, sutradara sekaligus penulis film animasi aslinya, yang juga turut menyutradarai Lilo & Stitch mengaku bahwa motivasinya mengangkat film ini ke versi live  action adalah karena ia ingin memperluas mitologi Nordik yang menjadi latar cerita, yang sebelumnya tidak terlalu diperdalam di versi animasi.

Baik versi animasi maupun live action dari How to Train Your Dragon mendapat rating 13+ di Indonesia.

Song of the Sea adalah film animasi yang mengisahkan perjalanan magis seorang anak perempuan terakhir dari bangsa Selkie, yaitu makhluk mitologis yang bisa berubah dari anjing laut di laut menjadi manusia di darat.

Setelah ibunya menghilang secara misterius, dua bersaudara, Ben dan Saoirse, dipaksa tinggal bersama nenek mereka di kota. Namun, ketika mereka memutuskan untuk kembali ke rumah mereka di dekat laut, perjalanan itu berubah menjadi petualangan menegangkan. 

Mereka terseret ke dunia yang sebelumnya hanya dikenal Ben melalui dongeng-dongeng ibunya. Segera Ben menyadari bahwa adiknya, Saoirse, memegang peran penting dalam menyelamatkan para makhluk dongeng yang telah terlalu lama terperangkap di dunia manusia.

Film ini berasal dari mitologi Celtic. Visualnya yang indah, musik yang menyentuh, serta nuansa budaya Irlandia yang kental membuat Song of the Sea tidak hanya memikat secara estetis, tapi juga kaya secara naratif. 

Di Amerika Serikat, film ini mendapat rating PG, sehingga cocok ditonton anak-anak dengan pendampingan orangtua.

The Wolfwalkers adalah film animasi yang membawa kita ke masa ketika sihir, hutan, dan kepercayaan kuno masih hidup di Irlandia. Ceritanya mengikuti Robyn, seorang gadis kecil yang datang bersama ayahnya, seorang pemburu, dengan misi memusnahkan kawanan serigala terakhir. 

Tapi semuanya berubah ketika Robyn bertemu dengan Mebh, gadis asli dari hutan dan temperamennya yang misterius. 

Dari persahabatan mereka, Robyn mulai mengenal dunia para Wolfwalkers, makhluk legendaris yang bisa berubah dari manusia menjadi serigala. Tak disangka, Robyn pun perlahan menjadi bagian dari dunia yang awalnya ingin ia hancurkan.

Film ini disutradarai oleh Tomm Moore dan Ross Stewart, dan merupakan bagian terakhir dari “Irish Folklore Trilogy,” setelah The Secret of Kells (2009) dan Song of the Sea (2014). 

Ketiga film ini sama-sama meraih nominasi Oscar dan dikenal karena visualnya yang unik serta ceritanya yang dalam, semua terinspirasi dari mitologi dan cerita rakyat Irlandia.

Mitologi yang diangkat dalam film ini salah satunya adalah therianthropy, yaitu kemampuan manusia untuk berubah menjadi hewan, yang sering muncul dalam cerita rakyat Celtic. 

Dengan gaya gambar yang khas dan cerita yang menyentuh, Wolfwalkers tidak hanya seru untuk ditonton, tapi juga bisa jadi pintu masuk anak-anak untuk mengenal budaya dan mitologi Irlandia. Film ini memiliki rating  PG, cocok untuk ditonton bersama keluarga dengan sedikit bimbingan orang tua.

Princess Mononoke mengisahkan perjalanan Ashitaka, seorang pangeran dari suku Emishi yang hampir punah, yang terkena kutukan setelah bertarung dengan dewa babi hutan yang telah berubah menjadi iblis. 

Untuk mencari obat, ia melakukan perjalanan ke Barat dan tanpa sengaja terjebak dalam konflik antara manusia dan alam. 

Di satu sisi ada San, seorang gadis manusia yang dibesarkan oleh serigala dan berjuang melindungi hutan; di sisi lain ada Lady Eboshi, pemimpin desa industri yang ingin menebang hutan demi kemajuan. 

Ashitaka berusaha mencari jalan damai di tengah pertentangan ini, sambil memaknai ulang hubungan manusia dengan alam.

Film ini sarat dengan unsur sejarah dan mitologi Jepang. Dapat dilihat dari bagaimana sosok-sosok seperti dewi serigala Moro dan dewa babi hutan Okkoto merepresentasikan kami, roh alam dalam kepercayaan Shinto. 

Hayao Miyazaki tidak hanya menggunakan elemen ini sebagai hiasan visual, tetapi juga sebagai cara untuk menekankan kesakralan alam dalam budaya Jepang yang tradisional.

Princess Mononoke menjadi salah satu film Studio Ghibli yang paling berkesan. Film ini mendapat rating PG.

Spirited Away mengisahkan Chihiro, seorang gadis kecil yang tanpa sengaja terperangkap di dunia roh setelah orang tuanya mengalami transformasi misterius menjadi babi.

Untuk menyelamatkan mereka dan kembali ke dunia manusia, Chihiro harus menemukan keberanian dan kekuatan dalam dirinya, hal yang sebelumnya tidak pernah ia sadari ada.

Cerita dalam film ini terinspirasi dari tradisi Jepang kuno yang dikenal sebagai kamikakushi, yang berarti "dibawa pergi oleh roh."

Istilah ini merujuk pada kepercayaan dalam cerita rakyat Jepang bahwa manusia, terutama anak-anak, kadang bisa "diculik" atau menghilang ke dunia roh. 

Kepercayaan ini dulunya menjadi cara masyarakat memahami hilangnya orang tanpa jejak.

Spirited Away menjadi salah satu film terbaik Studio Ghibli yang  paling  kaya memberikan gambaran akan kepercayaan dan mitologi Jepang. 

Film ini mendapat rating PG, terutama karena mengandung elemen supranatural, dan boleh ditonton oleh anak-anak dengan pendampingan orangtua.

Brother Bear mengisahkan Kenai, seorang remaja dari suku asli Amerika yang secara ajaib berubah menjadi seekor beruang setelah mengalami peristiwa besar dalam hidupnya. 

Perubahan ini membawanya pada petualangan seru dan penuh pelajaran, di mana ia belajar memahami makna empati, cinta, dan hubungan antara manusia dan alam. 

Dalam perjalanannya, Kenai bertemu dengan Koda, anak beruang yang ceria dan penyayang, serta dua rusa kocak Rutt dan Tuke.

Latar cerita film ini terinspirasi dari budaya dan mitologi Inuit. 

Di awal film, diperlihatkan kehidupan tiga saudara yang tinggal di sebuah desa. Ketika terjadi konflik antara manusia dan beruang, salah satu peristiwa penting memicu perubahan besar dalam hidup Kenai. 

Seorang dukun desa kemudian menggunakan sihir spiritual untuk membimbing Kenai agar bisa melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Brother Bear menyoroti pentingnya memahami perbedaan. Dengan animasi yang memukau dan pesan moral yang kuat, film ini menjadi tontonan yang cocok untuk keluarga. Film ini mendapat rating G (General Audiences) di Amerika Serikat, artinya aman untuk semua usia.

The Monkey King (2023) adalah film animasi aksi-komedi yang diadaptasi dari kisah epik klasik Tiongkok, Journey to the West. Film ini mengikuti petualangan seekor monyet pemberani bernama Sun Wukong yang bertualang bersama tongkat saktinya dalam pencarian menuju keabadian. 

Dalam perjalanannya, ia harus menghadapi berbagai rintangan, mulai dari iblis, naga, hingga para dewa, serta musuh terbesarnya yaitu keangkuhan dirinya sendiri. 

Titik balik terjadi saat ia bertemu dengan seorang gadis desa yang cerdas dan penuh empati. Gadis ini menantang sifat egois sang monyet dan perlahan mengajarkannya makna kerendahan hati serta arti kepahlawanan sejati.

Sun Wukong, atau yang dikenal sebagai Raja Monyet, merupakan salah satu tokoh paling legendaris dalam mitologi Tiongkok. 

Selama berabad-abad, kisah mengenai Sun Wukong diwarisi dari generasi ke generasi. Bukan hanya karena petualangan ajaibnya, tetapi juga karena nilai-nilai moral dan filosofi hidup yang terkandung dalam kisahnya. 

Meskipun sarat dengan elemen fantasi, cerita ini tetap berakar kuat pada warisan budaya dan pandangan hidup masyarakat Tiongkok. Film ini mendapatkan rating PG, artinya bisa ditonton untuk anak dengan dampingan orangtua.

Kalau sebelumnya kita sudah menjelajahi mitologi dari Amerika hingga Asia, kali ini kita menutup daftar dengan kisah dari benua Afrika. Kirikou and the Sorceress adalah film animasi asal Prancis yang dirilis pada tahun 1998 dan disutradarai oleh Michel Ocelot.

Ceritanya diangkat dari dongeng-dongeng rakyat Afrika Barat dan bercerita tentang Kirikou, seorang bayi luar biasa yang lahir dengan kemampuan berjalan dan berbicara. 

Sejak awal, Kirikou menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan yang tidak dimiliki orang dewasa di desanya. Ia bertekad menyelamatkan desanya dari penyihir jahat bernama Karaba yang menebar ketakutan di mana-mana. 

Kirikou and the Sorceress kaya dengan referensi mitologi Afrika. Film ini mendapat rating PG di Amerika Serikat dan U (untuk semua usia) di Inggris.

Nah, Ma, itulah dia  10 rekomendasi film anak yang diangkat dari cerita rakyat dunia. Beberapa film di atas sudah tersedia di platform streaming populer di Indonesia, seperti Netflix dan Disney+, sehingga mudah untuk diakses dan ditonton.