Cara Menyelesaikan Operasi Hitung Campuran dengan Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif adalah aturan untuk mengelompokkan angka-angka dalam suatu perhitungan matematika
25 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada yang tau apa itu operasi hitung campur? Ya, operasi hitung campuran adalah saat kita melakukan beberapa jenis perhitungan matematika dalam satu soal.
Dalam satu soal matematika terkadang kita menemukan beberapa perhitungan, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, itu yang disebut operasi hitung campuran.
Contoh: (6 + 3) × 4 - 10 ÷ 2
Dalam operasi hitung campuran, penting untuk kita mengikuti aturan tentang apa yang harus dihitung terlebih dahulu.
Biasanya kita memulai dengan tanda kurung, kemudian perkalian atau pembagian, dan akhirnya pengurangan atau penjumlahan. Semua ini membantu kita mendapatkan jawaban yang benar dari soal matematika yang lebih sulit.
(6 + 3) × 4 - 10 ÷ 2
(6 + 3) = 9
9 x 4 = 36
10 ÷ 2 = 5
Penyelesaiannya adalah 36-5 = 31
Nah kali ini Popmama.com akan mengulas cara menyelesaikan operasi hitung campuran dengan sifat asosiatif. Bagaimana ya caranya? Selamat menyimak.
1. Sifat dasar matematika
Sifat dasar matematika adalah sifat dasar dalam matematika yang mengacu pada beberapa aturan atau prinsip mendasar yang berlaku dalam operasi matematika dan membantu membentuk dasar pemahaman kita bagaimana angka dan operasi-operasi matematika berinteraksi.
Sifat dasar matematika terdiri dari:
Sifat komutatif, mengubah urutan angka dalam perkalian atau perhitungan, tapi hasil akhirnya tetap sama.
Sifat asosiatif, pengelompokan angka-angka dalam perkalian atau perhitungan, tapi hasil akhirnya tetap sama.
Sifat distributif, mengkalikan suatu bilangan yang ada di dalam tanda kurung dengan bilangan yang sedang dioperasi hitungkan di dalam kurung, tapi hasil akhirnya tetap sama
Editors' Pick
2. Sifat asosiatif
Sifat Asosiatif adalah aturan untuk mengelompokkan angka-angka dalam suatu perhitungan matematika, menggunakan tanda kurung, dengan cara yang berbeda-beda tapi hasil akhirnya akan tetap sama.
Ini sangat berguna ketika kita punya operasi campuran seperti penjumlahan dan perkalian yang harus kita hitung.
3. Contoh soal penjumlahan yang diselesaikan dengan sifat asosiatif
Bayangkan kita memiliki tiga angka dan harus menjumlahkannya dalam beberapa langkah.
Soal: (5 + 3) + 2
Dalam contoh ini kita punya tiga angka, yaitu 5, 3, dan 2. Dengan sifat asosiatif, kita bisa mengelompokkan angka-angka ini ke dalam kelompok yang berbeda, tapi hasil akhirnya tetap sama.
Artinya, kita bisa menghitung terlebih dahulu (5 + 3), lalu menambahkannya dengan 2 atau kita bisa menghitung 5 terlebih dahulu, lalu menambahkannya dengan (3 + 2).
Yuk kita hitung:
(5 + 3) + 2 = 8 + 2 = 10
5 + (3 + 2) = 5 + 5 = 10
Seperti yang kamu lihat, dalam dua cara pengelompokan angka tersebut, hasil akhirnya tetap 10. Itu adalah contoh bagaimana sifat asosiatif bekerja dalam operasi campuran.
4. Contoh soal perkalian yang diselesaikan dengan sifat asosiatif
Bayangkan kita memiliki tiga angka dan harus mengalikan dalam beberapa langkah.
Soal: (4 × 2) × 3
Dalam soal ini, kita memiliki tiga angka: 4, 2, dan 3. Kita ingin menghitung hasil perkaliannya dengan menggunakan sifat asosiatif.
Sifat asosiatif memungkinkan kita untuk mengelompokkan angka-angka dalam perhitungan perkalian ini dengan cara yang berbeda-beda, tapi hasil akhirnya akan tetap sama.
Artinya, kita bisa mengalikan terlebih dahulu (4 × 2), lalu mengalikannya dengan 3 atau kita bisa mengalikan 2 terlebih dahulu, lalu mengalikannya dengan (4 × 3).
(4 × 2) × 3 = 8 × 3 = 24
4 × (2 × 3) = 4 × 6 = 24
Seperti yang kamu lihat, dalam dua cara pengelompokan angka tersebut, hasil akhirnya tetap 24. Ini menunjukkan bagaimana sifat asosiatif bekerja dalam perkalian.
Jadi, intinya adalah dengan sifat asosiatif, kamu bisa mengubah urutan mengelompokkan angka dalam perhitungan campuran, tapi hasil akhirnya akan tetap sama.
5. Latihan soal
Berikut ini adalah contoh soal matematika yang melibatkan operasi campuran, yang menggabungkan beberapa jenis operasi matematika dasar dalam satu soal.
Soal: (6 + 3) × 2 - 10 ÷ 2
Langkah 1: Penyelesaian dalam tanda kurung pertama
6 + 3 = 9
Langkah 2: Penyelesaian perkalian
9 × 2 = 18
Langkah 3: Penyelesaian pembagian
10 ÷ 2 = 5
Langkah 4: Penyelesaian akhir
18 - 5 = 13
Jadi, hasil akhir dari ekspresi (6 + 3) × 2 - 10 ÷ 2 adalah 13.
Dalam contoh ini, kita menggabungkan operasi penjumlahan, perkalian, dan pembagian dalam satu soal.
Memahami sifat asosiatif membantu anak-anak memahami bagaimana angka-angka dan operasi berinteraksi dalam perhitungan. Ini membuat mereka lebih nyaman dalam melihat ekspresi matematika yang kompleks dan memecahkannya dengan lebih baik.
Baca juga:
- 3 Tips Menghapus Stigma Matematika Rumit dengan Belajar Menyenangkan
- Matematika SD Kelas 4: Rumus Keliling dan Luas Jajar Genjang
- 10 Tips Rahasia Sukses Matematika, Ajarkan pada Anak!