Pengertian Halalbihalal, Sejarah, Makna, dan Manfaatnya

Mengajarkan anak untuk menjalin kebaikan dan menjaga hubungan antar sesama agar tetap harmonis

9 Mei 2022

Pengertian Halalbihalal, Sejarah, Makna, Manfaatnya
Freepik/Odua

Hari Raya Idulfitri memang sudah berlalu, namun nuansanya masih begitu terasa, ya? 

Biasanya, dalam setiap perayaan Idulfitri, ada berbagai macam tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat muslim di Tanah Air. Salah satunya adalah tradisi halalbihalal, yang selalu melekat setelah perayaan Hari Raya Idulfitri berakhir.

Sebagai tradisi yang melekat di masyarakat Indonesia, maka penting bagi anak-anak untuk mengetahui seperti apa makna halalbihalal. Agar semakin bertambahnya usia, ia dapat menjaga dan melestarikan tradisi ini agar tidak hilang.

Kali ini Popmama.com telah merangkum pengertian halalbihalal, sejarah, makna, dan tujuannya. Yuk beri tahu anak!

1. Pengertian Halalbihalal adalah 'hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa'

1. Pengertian Halalbihalal adalah 'hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa'
Freepik/Odua

Anak mungkin mengira bahwa kata 'Halalbihalal' terdengar seperti berasal dari bahasa Arab. Namun sebenarnya 'Halalbihalal' berasal dari kata serapan 'halal' dengan sisipan 'bi' yang berarti 'dengan' (bahasa Arab) di antara 'halal'.

Namun, Halalbihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia. Bahkan kata 'Halalbihalal; sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Dalam KBBI, Halalbihalal berarti 'hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa', biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.

Ada sejumlah versi asal usul istilah Halalbihalal. Mislanya, dikutip dari Historia, istilah Halalbihalal berasal dari kata 'alal behalal' dan 'halal behalal'. Kata ini masuk dalam kamu Jawa-Belanda karya Dr. Th. Pigeaud 1938.

Dalam kamus ini, 'alal behalal' berarti dengan salam (datang, pergi) untuk (memohon maaf atas kesalahan kepada orang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa (Lebaran, Tahun Baru Jawa).

Sementara halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).

Editors' Pick

2. Ada dua versi sejarah halalbihalal di Indonesia

2. Ada dua versi sejarah halalbihalal Indonesia
Freepik/garakta_studio

Sejarah istilah halalbihalal ini memiliki dua versi. Ada yang bermula dari pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari Solo sekitar tahun 1935-1936. Pada saat itu, martabak tergolong makanan baru bagi masyarakat Indonesia.

Pedagang martabak ini dibantu dengan pembantu primbuminya kemudian mempromosikan dagangannya dengan kata-kata ‘martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal’. Sejak saat itu, istilah 'halalbihalal' mulai populer di masyarakat Solo.

Masyarakat kemudian menggunakan istilah ini untuk sebutan seperti pergi ke Sriwedari di hari lebaran atau silaturahmi di hari lebaran. Kegiatan ini pun kemudian berkembang menjadi acara silaturahmi saling bermaafan saat Lebaran.

Sejarah kedua yaitu datang dari KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948. Beliau merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama, yang memperkenalkan istilah Halalbihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik.

Atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri perayaan Idulfitri yang diberi judul 'Halalbihalal.'

Para tokoh politik tersebut duduk satu meja, dan mulai menyusun kekuatan dan persatuan bangsa ke depan. Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah di masa pemerintahan Bung Karno menyelenggarakan halalbihalal.

Halalbihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama.

3. Makna halalbihalal dari segi bahasa dan tinjauan Al-Qur'an

3. Makna halalbihalal dari segi bahasa tinjauan Al-Qur'an
Freepik/Rawpixel-com

Jika menjelaskan dari segi bahasa, Mama dapat menjelaskan bahwa kata 'halalbihalal' diambil dari kata 'halla' atau 'halala', yang mempunyai berbagai makna sesuai dengan konteks atau rangkaian kalimatnya.

Namun secara umum, kedua kata tersebut juga memiliki arti 'menyelesaikan masalah atau kesulitan, meluruskan benang kusut, mencairkan yang membeku, dan membebaskan ikatan yang membelenggu'.

Dari beberapa arti tersebut, dapat dipahami bahwa 'halalbihalal' merupakan suatu usaha yang dilakukan setiap orang untuk menyambung kembali yang sebelumnya terputus.

Itulah mengapa dengan halal bihalal, masyarakat dapat menyambung tali silaturahmi untuk saling memaafkan dan terbebas dari kesalahan yang diperbuat sebelumnya.

Sedangkan menurut tinjauan Al-Qur'an, 'halal yang thayyib' merupakan berbagai hal yang baik lagi menyenangkan. Dengan kata lain, Al-Qur'an memerintahkan umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas yang menunjukkan kebaikan dan menyenangkan.

Inilah yang menjadi dasar mengapa Alquran tidak hanya menuntut umat muslim untuk saling memaafkan, melainkan juga berbuat baik terhadap sesama.

Ini juga mengajarkan anak bahwa sikap saling memaafkan dan mengasihi antar manusia, dapat memberikan manfaat kebaikan di dunia.

4. Selain menyambungkan tali silaturahmi, ada beberapa manfaat halalbihalal lainnya

4. Selain menyambungkan tali silaturahmi, ada beberapa manfaat halalbihalal lainnya
Freepik/Ra

Melihat poin-poin di atas sebelumnya, anak mungkin telah memiliki garis besar bahwa manfaat halalbihalal adalah untuk menyambungkan tali silaturahmi. Namun tak hanya itu saja lho, ada beberapa manfaat halalbihalal lainnya yang perlu anak ketahui.

Berikut beberapa diantaranya:

Saling memaafkan kesalahan satu sama lain

Hal mengenai maaf-memaafkan tersebut telah diatur dalam Islam sebagaimana diisyaratkan dalam Al-quran Al-A`raf ayat 199 dan hadist Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:

"Dua orang Muslim yang bertemu, lalu keduanya saling berjabat tangan, niscaya dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum mereka berpisah." (HR. Abu Dawud).

Memperluas rezeki dan memanjangkan umur

Halal bihalal atau silaturahmi juga dapat memperluas rezeki dan memanjangkan umur seperti hadist berikut. Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali persaudaraan" (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Meningkatkan kerukunan dengan semua agama

Selain itu, menurut jurnal "Makna Halal Bihalal" yang ditulis Astrida, halalbihalal termasuk salah satu tradisi muslim Indonesia yang bermakna Islam adalah agama toleransi, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama.

Nah itulah beberapa informasi seputar pengertian halalbihalal, sejarah, makna, dan manfaatnya, yang perlu Mama ajari pada anak sejak usia muda.

Semoga nantinya, anak dapat menjaga tradisi ini untuk menjalin kebaikan dan menjaga hubungan antar sesama agar tetap harmonis.

Baca juga:

The Latest