Alasan Gubernur Koster Minta Anak Muda di Bali Setop Nonton Upin Ipin

Gubernur Bali minta anak muda Indonesia khususnya di Bali lebih melestarikan budaya bangsa

18 Agustus 2023

Alasan Gubernur Koster Minta Anak Muda Bali Setop Nonton Upin Ipin
Lescopaque.com

Tak hanya menjangkau kalangan anak-anak saja, nyatanya serial kartun juga marak digemari oleh banyak kalangan termasuk remaja dan orang dewasa.

Selain karena karakternya yang menarik untuk ditonton, jalan cerita yang disuguhkan dalam setiap kartun biasanya sangat ringan sehingga dapat menjadi tontonan ringan untuk menghabiskan waktu luang.

Seperti yang diketahui, berbagai serial kartun baik dari dalam negeri maupun luar negeri, kini makin marak bermunculan di layar kaca tanah air. Selain dapat disaksikan dari stasiun televisi lokal, berbagai judul kartun pun kini dapat dengan mudah anak nikmati dari media sosial.

Namun, tahukah Mama bahwa baru-baru ini Gubernur Bali Koster disebut-sebut telah melarang anak muda di Bali untuk menonton salah satu animasi yang diproduksi oleh Malaysia, yaitu Upin dan Ipin.

Kira-kira apa ya yang jadi alasan Gubernur Bali minta anak muda di Bali setop nonton Upin dan Ipin? Berikut Popmama.com rangkumkan ulasan selengkapnya.

Editors' Pick

1. Bukan melarang, Koster menganjurkan melestarikan budaya Indonesia lebih dulu

1. Bukan melarang, Koster menganjurkan melestarikan budaya Indonesia lebih dulu
Pdiperjuanganbali.id/

Gubernur Bali Wayan Koster bukan semata-mata melarang generasi muda di Bali untuk berhenti menonton kartun yang banyak disukai oleh masyarakat tanah air tersebut, melainkan menganjurkan generasi muda untuk lebih melestarikan budaya tanah air lebih dulu.

Hal ini sebagaimana disampaikan olehnya dalam acara Penyerahan Hadiah Lomba Esai Film Jayaprana Layonsari bertempat di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Senin (14/8/2023) kemarin.

Lebih lanjut, Koster mengajak masyarakat Bali khususnya generasi muda untuk menjaga nilai budaya Bali daripada budaya luar. Menurutnya, Bali juga memiliki kaya tradisi yang tidak boleh diabaikan oleh para generasi muda.

2. Masyarakat Bali diminta mencintai kebudayaan lokal

2. Masyarakat Bali diminta mencintai kebudayaan lokal
Freepik/tawatchai07

Dalam kesempatan tersebut, Koster juga menyebutkan bahwa Pulau Bali sendiri memiliki perbedaan tersendiri dari daerah lain yang ada di Indonesia. Pulau yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri itu tidak memiliki kekayaan alam yang bisa ditambang seperti  emas, batu bara, hingga gas.

Meski demikian, dirinya menyebutkan bahwa masyarakat Bali perlu bersyukur karena pulau tersebut juga telah dianugerahi kekayaan keunikan dan kemuliaan adat tradisi seni budaya dan kearifan lokal. 

Hal tersebut disampaikan olehnya yang terbukti menjadikan Pulau Bali menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi dan membuat masyarakatnya bisa bangkit, sejahtera, dan bahagia niskala dan sekala.

3. Budaya luar boleh berkembang, tapi jangan lupakan budaya sendiri

3. Budaya luar boleh berkembang, tapi jangan lupakan budaya sendiri
Pexels/Irgi Nur Fadil

Orang nomor satu di Bali itu juga menyebutkan bahwa budaya dari luar, teknologi, sertacara kehidupan modern boleh berkembang di Indonesia. Namun, ia mengingatkan agar masyarakatnya jangan pernah meninggalkan budaya Bali.

Alih-alih menonton animasi buatan Malaysia yang mengisahkan kedua anak kembar dan teman-temannya, Koster justru meminta agar generasi muda di Bali menonton film karya anak bangsa yang bisa dijadikan inspirasi dalam menjalani kehidupan yang baik.

Hal lain yang menjadi poin penting dalam ucapannya adalah agar masyarakatnya, khususnya generasi muda, agar mau bersama-sama ikut menjadi bagian dalam membangun dan memajukan kebudayaan Bali.

Baca juga:

The Latest