Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Mengukur pinggang
Freepik

Intinya sih...

  • Pentingnya peran orangtua dalam mengawasi diet anak, maka sebisa mungkin berikan anak contoh pola makan sehat dan mendampingi anak

  • Mengedukasi anak agar kritis terhadap informasi di media sosial. Risiko malnutrisi, gangguan kesehatan serius, masalah mental dan psikologis bisa terjadi karena diet ekstrem

  • Pengaruh media sosial yang menyesatkan terhadap anak-anak. Perlu pengawasan dan edukasi dari orangtua untuk melindungi anak-anak dari risiko diet ekstrem

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Baru-baru ini ada berita mengejutkan yang datang dari Negeri Tirai Bambu. Seorang remaja di China nyaris meninggal dunia karena mengikuti diet ekstrem yang berbahaya.

Remaja tersebut hanya mengonsumsi sayur dan obat pencahar dalam upaya menurunkan berat badan dengan cepat, tanpa memikirkan dampak serius bagi kesehatannya.

Kasus ini menjadi peringatan penting bagi semua orangtua untuk lebih waspada dan lebih cermat memerhatikan pola diet anak-anak di rumah.

Di era media sosial seperti sekarang, anak-anak mudah terpengaruh tren diet yang viral meskipun sering kali pola diet yang trending tersebut tidak sehat dan berisiko.

Sebagai orangtua, peran Mama sangat krusial untuk mengawasi, mendampingi, dan mengedukasi anak agar tidak terjebak dalam diet ekstrem yang bisa membahayakan kesehatan anak bahkan berujung menghilangkan nyawa.

Oleh karena itu, Popmama.com telah merangkum informasinya sebagai pengingat pentingnya orangtua memerhatikan pola diet anak dan bahayanya apabila anak melakukan diet ekstrem.

Pentingnya Peran Orangtua dalam Mengawasi Diet Anak

Freepik

Di tengah maraknya tren diet ekstrem di media sosial, peran Mama dalam mengawasi pola makan anak menjadi semakin penting.

Anak-anak, khususnya remaja, sangat mudah terpengaruh oleh konten diet yang viral dan sering kali menampilkan cara-cara instan yang sebenarnya berbahaya bagi kesehatan mereka.

Terlebih jika anak memiliki bobot yang over size, berbeda dengan ukuran teman-temannya di sekolah. Wajar jika mereka mencari tahu bagaimana cara menurunkan berat badan melalui media sosial.

Banyak remaja mengikuti pola makan sangat ketat, membatasi asupan kalori berlebihan, atau bahkan menggunakan obat-obatan hanya demi mendapat bentuk tubuh “ideal” dalam waktu singkat.

Sebagai orangtua, Mama adalah pelindung utama yang dapat membantu anak membedakan mana pola makan sehat dan mana yang bisa membahayakan.

Diet yang salah tanpa pengawasan bisa menyebabkan masalah serius, seperti malnutrisi, gangguan hormon, kerusakan organ, hingga masalah kesehatan mental.

Mama bisa berperan aktif dengan cara:

  • Sering berdiskusi tentang pentingnya makan sehat dan seimbang, bukan sekadar penampilan.

  • Memberi contoh dengan pola makan keluarga yang sehat dan tidak berlebihan membahas bentuk tubuh.

  • Memantau perubahan perilaku atau pola makan anak, seperti penurunan berat badan drastis, menghindari makan bersama keluarga, atau terlalu selektif memilih makanan.

  • Mengedukasi anak untuk kritis terhadap informasi di media sosial dan tidak mudah percaya pada tren diet instan/promosi dari influencer.

  • Tidak ragu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika melihat tanda-tanda gangguan makan atau kekhawatiran pada pola makan anak.

Berikan dukungan emosional, biarkan anak merasa diterima dan didengarkan, sehingga mereka tidak mencari solusi instan lewat cara-cara yang membahayakan.

Dengan perhatian, edukasi, dan pengawasan dari Mama, anak akan tumbuh menjadi pribadi sehat, percaya diri, dan bijak dalam memilih pola hidup yang lebih baik.

Bahaya yang Mengintai jika Anak Melakukan Diet Ekstrem

Freepik

Mama, penting sekali untuk tahu bahaya yang bisa terjadi jika anak mengikuti diet ekstrem yang viral di media sosial.

Berikut ini beberapa bahaya utama yang harus Mama waspadai:

  • Risiko malnutrisi: Anak-anak dan remaja masih dalam masa tumbuh kembang yang membutuhkan nutrisi lengkap. Diet ekstrem seringkali menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan kalori esensial yang penting untuk perkembangan otak, tulang, dan organ tubuh.

  • Gangguan kesehatan serius: Misalnya, penggunaan obat pencahar yang tidak diawasi dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kerusakan organ seperti ginjal dan jantung. Kasus-kasus seperti remaja di China yang nyaris tewas akibat diet ekstrem membuktikan betapa berbahayanya pola makan tidak sehat ini.

  • Masalah mental dan psikologis: Diet ekstrem juga dapat memicu gangguan pola makan seperti anoreksia atau bulimia, yang berakibat pada kecemasan, depresi, dan penurunan kualitas hidup secara menyeluruh.

  • Pengaruh media sosial yang menyesatkan: Media sosial sering menampilkan pola diet yang terlihat mudah dan cepat, dengan testimoni dramatis tanpa menjelaskan risiko kesehatannya. Anak-anak lebih mudah terpengaruh karena ingin diterima dan mengikuti tren teman sebaya.

Sebagai orangtua, peran Mama sangat penting untuk mengawasi dan mendampingi anak dalam memilih pola makan yang sehat dan seimbang, serta mengedukasi anak agar lebih kritis terhadap informasi diet yang mereka lihat di media sosial.

Jangan lupa untuk mengenali tanda-tanda gangguan makan dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis bila diperlukan.

Dengan perhatian Mama, Mama bisa melindungi kesehatan dan masa depan si Kecil dari risiko diet ekstrem yang berbahaya.

Remaja Perempuan di China Nyaris Tewas Akibat Diet Ekstrem

Freepik/jcomp

Seorang remaja perempuan bernama Mei, berusia 16 tahun dari Provinsi Hunan, China, mengalami kondisi kritis setelah menjalani diet ekstrem selama dua minggu.

Dalam usahanya menurunkan berat badan agar bisa mengenakan gaun ulang tahunnya, Mei hanya mengonsumsi sedikit sayuran dan obat pencahar (laksatif) tanpa pengawasan medis.

Akibat pola makan yang tidak seimbang tersebut, Mei mengalami hipokalemia serius, kadar kalium dalam darahnya turun drastis hingga mengancam fungsi otot dan saraf.

Kondisi ini membuatnya kehilangan kekuatan di tangan dan kaki, serta mengalami sesak napas yang memerlukan penanganan medis intensif selama 12 jam di rumah sakit.

Dokter menjelaskan bahwa jika hipokalemia parah tidak diatasi, dapat menyebabkan gagal napas dan henti jantung mendadak.

Beruntung, setelah perawatan dan penanganan tepat, Mei pulih dan berjanji tidak akan menggunakan cara diet ekstrem lagi.

Kasus ini menjadi peringatan penting akan bahaya diet tidak sehat dan tanpa pengawasan, terutama di kalangan remaja yang mudah terpengaruh tren diet dari media sosial.

Para ahli menekankan pentingnya mendapatkan nutrisi seimbang dengan cukup kalium dari makanan seperti kentang, pisang, dan ayam, serta menjaga hidrasi.

Nah Ma, itu dia pentingnya memerhatikan pola diet anak remaja dan bahayanya jika anak Mama melakukan diet ekstrem. Peran Mama sebagai orangtua sangat penting untuk membantu anak melakukan diet yang tepat.

Editorial Team