17 Rutinitas Bantu Turunkan Berat Badan Anak Remaja Tanpa Diet Ketat

Selain orang dewasa, nggak sedikit pula remaja yang tergoda mengikuti tren diet ketat demi menurunkan berat badan dengan cepat.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Padahal, cara ekstrem seperti mengurangi porsi makan drastis atau menghindari kelompok makanan tertentu justru berisiko mengganggu kesehatan, pertumbuhan, dan pola makan mereka dalam jangka panjang, Ma.
Daripada menjalani diet yang menyiksa, lebih baik ajak anak remaja menerapkan rutinitas sehat yang dinilai efektif menurunkan berat badan secara alami dan menyenangkan.
Kali ini, Popmama.com akan membagikan 17 kebiasaan sederhana yang bisa bantu turunkan berat badan anak remaja tanpa diet ketat. Yuk, simak sampai habis!
1. Sarapan tinggi protein

Selain penting untuk menjaga fokus anak saat di sekolah, sarapan juga ternyata bisa membantu anak mengontrol berat badan, Ma, salah satunya dengan sarapan tinggi protein.
Karena dalam sejumlah penelitian yang ada, telah dibuktikan bahwa remaja yang sarapan protein cenderung memiliki berat badan lebih terkontrol.
Sarapan dengan telur, yogurt, atau oatmeal dengan kacang bisa membantu anak mama kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan ngemil yang nggak sehat.
2. Minum air putih sebelum makan

Minum air putih yang cukup nggak hanya bantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, tapi juga bisa membantu penurunan berat badan.
Ajarkan anak remaja mama untuk melakukan kebiasaan dengan minum 1-2 gelas air 30 menit sebelum makan, yang terbukti bisa membantu mengurangi porsi makan berlebihan.
Dengan begitu, berat badan pun akan lebih terjaga, Ma.
3. Kurangi minuman manis

Anak remaja identik dengan minuman kekinian yang biasanya mengandung gula yang cukup banyak. Nah, jika anak mama sedang dalam program penurunan berat badan, sebaiknya kurangi kebiasaan ini, yuk.
Alih-laih meminum boba, soda, jus kemasan, atau minuman energi dengan air infus buah, lebih baik ganti minuman anak dengan air mineral yang lebih menyehatkan.
Bukan melarang, tapi konsumsi minuman manis perlu dibatasi karena konsumsi gula berlebihan erat kaitannya dengan obesitas pada remaja, Ma.
4. Batasi gula tambahan

Selain minuman manis, makanan tinggi gula, seperti permen, kue kering, sereal manis, dan makanan olahan manis lainnya sebaiknya juga perlu dibatasi ya, Ma.
Selain meningkatkan risiko kesehatan tertentu, makanan tinggi gula justru mendorong rasa laoar yang berdampak pada beberapa kondisi tertentu pada anak, seperti pola tidur, suasana hati, hingga mengganggu konsentrasi belajar.
5. Makan secara perlahan dan kunyah lebih lama

Rutinitas sederhana lain yang bantu turunkan berat badan anak remaja adalah dengan membiasakan cara makan yang benar.
Sebaiknya, makan secara perlahan dan mengunyahnya dengan lebih lama. Hal ini karena makan terlalu cepat membuat tubuh tidak sempat mengirim sinyal kenyang, serta kebiasaan mengunyah yang cepat juga bisa mengurangi asupan kalori, Ma.
6. Fokus pada makanan bergizi

Jangan hanya fokus pada kandungan kalori, remaja juga masih dalam masa pertumbuhan yang memerlukan nutrisi tertentu daripada orang dewasa, Ma.
Jadi, perhatikan juga asupan penting hariannya, termasuk vitamin, mineral, dan serat. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi yang didapat dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, lemak sehat, dan sumber protein yang bisa mendorong penurunan berat badan.
Makanan seperti telur, ayam, dan kacang-kacangan dapat membantu anak tetap kenyang di antara waktu makan dan mencegahnya makan berlebihan.
7. Tetap aktif bergerak

Siapa nih anak remaja mama yang sering kali berkata mager? Yuk, ajak anak untuk terbiasa aktif bergerak dengan olahraga ringan.
Biar nggak merasa terbebani dengan olahraga berat yang disebut mempercepat penurunan berat badan, aktivitas menyenangkan seperti dance, renang, jalan santai, atau basket mungkin bisa jadi opsi yang tepat.
Remaja yang aktif berolahraga cenderung memiliki metabolisme lebih baik, sehingga proses penurunan berat badan pun lebih optimal.
8. Hindari diet iseng

Anak remaja yang sering terpapar media sosial tanpa sadar kerap tergoda diet ekstrem yang mereka lihat, dan berujung melakukan diet iseng untuk mencoba.
Daripada tergoda diet ketat yang dilihat di media sosial dan membuat anak tersiksa melakukannya, yuk, mulai ajak si remaja bangun kebiasaan sehat perlahan.
Jangan terlalu berfokus pada penurunan berat badan jangka pendek, anak perlu lebih fokus dalam mencapai penurunan berat badan yang lambat tapi pasti, konsisten, dan sehat dari waktu ke waktu.
9. Hindari skip makan

Mengurangi atau bahkan skip makan sering kali disebut ampuh dalam membantu menurunkan berat badan. Padahal, melewatkan makan justru bisa membuat anak makan lebih banyak nantinya karena kelaparan.
Sama seperti poin rutinitas sebelumnya yakni pilih sarapan tinggi protein, pastikan anak mama tidak melewatkan sarapan mereka, ya.
Selain memiliki sarapan yang tinggi protein dinilai efektif dalam penurunan berat badan, sarapan juga membantu anak tetap berenergi dan fokus untuk menjalankan aktivitas di sekolah.
10. Bawa bekal dari rumah

Daripada tergoda jajanan yang belum terjamin kesehatannya di sekolah, Mama bisa mengajak si remaja menyiapkan bekal bersama.
Bekal homemade bisa membantu anak mengontrol kandungan gizi dengan tepat. Misalnya, makanan dengan kombinasi protein seperti ayam panggang atau telur rebus, sayuran segar seperti wortel atau timun, dan karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum.
Biar nggak jajan sembarangan, tambahkan juga camilan sehat seperti yogurt atau kacang almond untuk mengganjal lapar di sela pelajaran.
11. Gunakan piring kecil untuk mengontrol porsi

Rutinitas sederhana lainnya yang mampu turunkan berat badan anak remaja adalah dengan menggunakan piring kecil saat makan.
Melakukan cara ini dapat menciptakan ilusi visual yang membuat porsi normal terlihat lebih banyak, jadi porsi makan pun terkontrol. Pastikan dalam piring terisi komposisi yang pas dan memenuhi asupan nutrisi hariannya ya, Ma.
Dengan begitu, anak remaja mama pun akan makan dengan cukup tanpa merasa kekurangan.
12. Hindari makanan diet

Saat ini ada banyak makanan dan minuman yang dipasarkan dengan label “diet-friendly”. Padahal, kebanyakan dari makanan dan minuman diet biasanya sudah diproses dan jarang mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Meski tak sepenuhnya dilarang, tapi untuk kesehatan si remaja sebaiknya pilih makanan utuh yang tidak diproses, tapi tetap terjaga asupan nutrisinya.
13. Konsumsi cukup serat

Selain protein, serat juga jadi sumber nutrisi penting yang bantu turunkan berat badan anak remaja lebih sehat. Untuk itu, pastikan si remaja tetap tercukupi asupan seratnya, Ma.
Kandungan serat tinggi dalam buah seperti apel dan pir dengan kulitnya, oatmeal, dan roti gandum bisa jadi pilihan sebagai camilan tinggi serat yang membantu pencernaan sekaligus memberikan rasa kenyang lebih lama.
Nggak hanya menurunkan berat badan, serat juga bagus menjaga kadar gula darah dan mengurangi keinginan ngemil makanan manis di sela waktu makan.
14. Lakukan journaling

Melakukan journaling atau mencatat bisa jadi kebiasaan baik untuk memulai program penurunan berat badan.
Anak remaja mama bisa membuat food journal yang membantu mereka mengontrol asupan makanan. Nggak harus tertulis tangan, mereka bisa memanfaatkan teknologi kamera dengan foto makanan yang dikonsumsi.
Dengan melakukan pencatatan setidaknya selama 2-3 minggu, remaja bisa mengidentifikasi pola makan yang perlu diperbaiki dan lebih menghargai proses perubahan gaya hidupnya.
15. Bijak kelola stres

Stres akademik dan sosial sering kali memicu emotional eating pada remaja. Alih-alih melampiaskan ke makanan, yuk ajak mereka melakukan teknik dalam kelola stres yang lebih sehat.
Mulai dari kebiasaan sederhana seperti meditasi singkat 5 menit dengan panduan aplikasi, menulis jurnal sebelum tidur, atau sekadar ngobrol santai dengan bersama Mama maupun Papa bisa jadi pilihan.
Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau yoga juga efektif menurunkan hormon stres.
16. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Di era media sosial ini, remaja makin rentan kehilangan percaya diri pada bentuk tubuhnya. Hal ini tak jarang banyak remaja terobsesi mengejar tubuh "ideal" yang sebenarnya tak sehat.
Padahal, setiap tubuh itu unik dan punya proses metabolisme berbeda-beda lho. Nah, daripada fokus pada penampilan yang dilihat orang lain, yuk ajak si remaja melakukan pola hidup sehat dan bahagia.
Dengan begitu, proses penurunan berat badan pun terasa lebih menyenangkan dan anak nggak merasa terobesesi dengan tuntutan sosial yang dilihatnya di media sosial.
17. Dukungan orangtua dan keluarga

Salah satu hal penting dalam program turunkan berat badan anak remaja adalah dengan adanya dukungan positif dari lingkungan sekitar, termasuk orangtua dan keluarga.
Mama dan Papa bisa memberikan dukungan melalui aktivitas keluarga yang menyehatkan, seperti olahraga bersama saat weekend, memasak makanan sehat bersama, mulai mengganti camilan yang nggak sehat dengan buah-buahan segar.
Nah, yang paling penting itu jangan memberikan komentar negatif tentang bentuk tubuh yang bisa menurunkan rasa percaya dirinya ya, Ma, Pa. Cobalah fokuskan pada pencapaian kesehatan agar anak lebih termotivasi menjalani hidup sehat dengan bahagia.
Itu dia beberapa rutinitas yang bantu turunkan berat badan anak remaja, tanpa harus diet ketat yang membahayakan kesehatannya.
Yuk, bantu remaja mama mencintai tubuh sambil menjalani gaya hidup sehat dengan cara yang menyenangkan melalui rutinitas sederhana di atas.