- I am bursting. (Aku sudah tidak tahan.)
- She needs to go to the toilet very soon. (Dia harus segera ke toilet.)
Ungkapan Bahasa Inggris yang Bikin Anak Naik Level saat Ngobrol
Intinya sih...
- Ungkapan bahasa Inggris yang lebih santai, ekspresif, dan natural dalam percakapan sehari-hari
- Membantu anak memahami konteks sosial dalam berkomunikasi.
- Meningkatkan rasa percaya diri ketika harus berbicara spontan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Sebagian besar anak belajar bahasa Inggris dari materi sekolah yang menekankan grammar, vocabulary, dan struktur kalimat yang cenderung formal. Namun kenyataannya, orang-orang yang berbahasa Inggris sebagai bahasa utama sering menggunakan ungkapan yang lebih santai, ekspresif, dan natural dalam percakapan sehari-hari.
Misalnya, anak mungkin sudah tahu kalimat "I want to go to the toilet" atau "I am angry". Tetapi di kehidupan nyata, terutama dalam film, buku cerita, atau saat berbicara dengan penutur asli, yang muncul justru ungkapan seperti "I’m bursting" atau "I’m pissed off".
Dengan mengenalkan ungkapan seperti ini, anak tidak hanya belajar bahasa, tapi juga belajar cara berkomunikasi secara natural sesuai konteks.
Yuk, Popmama.com kenalkan 5 ungkapan Bahasa Inggris yang bikin anak naik level dalam bercakap!
1. Bursting
Bursting, artinya ingin ke toilet segera atau sudah menahan dari tadi. Nah, kata ini mengajarkan ekspresi diri secara natural, bukan hanya frasa textbook saat mengungkapkan 'kebelet'
Bentuk kalimat:
Contoh percakapan:
A: Mom, can we play longer?
B: I’d love to, but I am bursting. I need to go to the toilet.
A: Okay, hurry up, Mom.
2. Pickle
Pickle dapat diartikan sedang berada di situasi sulit atau serba salah. Mengenalkan idiom dan membantu anak mengekspresikan situasi dengan lebih ekspresif.
Bentuk kalimat:
- I’m in a pickle. (Aku sedang dalam situasi sulit.)
- She’s in a difficult situation. (Dia dalam situasi yang sulit.)
Contoh percakapan:
A: I have two homework assignments, both due tomorrow.
B: Sounds like you’re in a pickle. Let’s plan it together.
3. Stuffed
Stuffed disampaikan saat merasa sudah kenyang sekali dan tidak bisa makan lagi. Kata ini bisa digunakan untuk penolakan, mengajarkan mengenali kondisi tubuh dan menolak dengan sopan.
Bentuk kalimat:
- I’m stuffed. (Aku kenyang sekali.)
- She’s eaten a lot and she can’t eat anymore. (Dia sudah makan banyak dan tidak bisa makan lagi.)
Contoh percakapan:
A: Do you want more pancakes?
B: No, I’m stuffed. Thank you.
4. Pissed off
Pissed off berarti sangat marah, kesal sekali. Namun, ini adalah slang yang cenderung kasar. Identik dengan rasa jengkel tingkat tinggi.
Boleh diajarkan untuk pengetahuan, namun tekankan bahwa kalimat ini tidak pantas digunakan di sekolah atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua.
Bentuk kalimat:
- I’m pissed off. (Aku sangat marah.)
- She’s very angry. (Dia sangat marah.)
Contoh percakapan:
A: Some people say "I’m pissed off" when they are extremely angry.
B: So I shouldn’t say that in class?
A: Correct. It’s not polite.
5. Wrecked
Wrecked diungkapkan saat kondisi tubuh sangat lelah atau capek sekali. Anak bisa mengenali dan mengungkapkan kondisi fisiknya secara jelas.
Bentuk kalimat:
- I’m wrecked. (Aku capek sekali.)
- She’s very tired. (Dia sangat lelah.)
Contoh percakapan:
A: Mom, let’s play hide and seek.
B: After cleaning the house, I’m wrecked. Can we rest first?
Mengajarkan ungkapan seperti ini bukan hanya soal menambah kosakata. Ini adalah cara mengajak anak memahami bahwa bahasa itu hidup dan fleksibel.
Dengan membiasakan 5 ungkapan Bahasa Inggris yang bikin anak naik level dalam bercakap, anak akan lebih cepat menyerap cara bicara yang natural dan sesuai konteks.
