Dikha saat ini masih berusia 11 tahun dan duduk di bangku kelas 5 SD. Ia berasal dari Desa Pintu Lobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Nama Dikha mulai mencuri perhatian publik setelah video dirinya menari dengan lincah di atas perahu panjang tradisional Pacu Jalur viral di media sosial. Tariannya yang enerjik, penuh penghayatan, dan sarat dengan nilai budaya membuat banyak orang terpukau.
Gerakannya yang menggambarkan aura serta semangat para pendayung itulah yang kemudian melahirkan tren ‘Aura Farming’. Ini menjadi bentuk ekspresi kreatif khas anak muda Kuansing.
Dari fenomena viral itulah berbagai undangan untuk Dikha berdatangan. Ia sempat diundang ke Kantor Gubernur Riau, bukan hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi sebagai sosok pahlawan budaya di usia yang masih sangat muda.
“Saya sudah jadi Anak Coki sejak umur 9 tahun. Belajar sendiri, gak ada yang ngajarin. Susahnya itu jaga keseimbangan sambil nari. Perahu kan goyang terus,” ujar Dikha
"Sering juga terjatuh ke sungai dari perahu, untung pandai berenang," tambahnya lagi.
Sebagai informasi, Anak Coki adalah penari di bagian paling depan perahu Pacu Kalur. Tugasnya harus menari sambil berdiri di atas perahu yang melaju cepat membuat aksi tersebut terbilang sulit untuk anak seusia Dikha.