Viral Bunga Zainal Ajarkan Anak Balas Bullying, Banjir Sorotan Netizen
Aktris Bunga Zainal baru-baru ini menjadi sorotan setelah berbagi pengalaman kurang menyenangkan yang dialami putranya. Sang anak menjadi korban bullying saat sedang bermain bola bersama teman-temannya.
Dalam unggahan TikTok miliknya, Mama dua orang anak itu menceritakan kronologi saat seorang teman putranya sengaja menarik celana sang anak di tengah lapangan. Beruntung, saat itu sang anak mengenakan celana dalam yang ketat, sehingga hal yang lebih memalukan bisa dihindari.
Ia pun menegaskan bagaimana anaknya kemudian meminta izin untuk membalas perlakuan temannya tersebut, hingga langsung memicu perdebatan hangat di media sosial mengenai cara yang tepat untuk mengajarkan anak menghadapi bullying.
Kira-kira bagaimana cara yang dilakukan Bunga Zainal untuk menghadapi anak yang alami bullying? Berikut Popmama.com rangkumkan informasinya.
1. Kronologi insiden bullying yang dialami anak Bunga Zainal
Istri dari pengusaha Sukhdev Singh ini mengungkapkan dengan rinci kronologi insiden yang dialami putranya. Dalam sebuah video TikTok yang dibagikannya, ia menceritakan insiden itu terjadi usai sang anak bermain sepak bola.
Seorang teman bermainnya saat itu bertindak jahil dengan menarik dan melorotkan celana sang putra di tengah lapangan, di hadapan banyak orang. Tindakan ini jelas merupakan bentuk bullying atau perundungan yang dapat menimbulkan trauma dan rasa malu mendalam bagi korbannya.
Bunga bersyukur karena pada saat kejadian, putranya mengenakan celana boxer olahraga yang ketat dan panjang, sehingga situasi yang lebih memalukan dan traumatis dapat dicegah. Insiden ini kemudian diceritakan oleh sang anak kepada Bunga sepulangnya mereka ke rumah.
“Waktu itu anakku habis main bola. Ada temennya jahil banget. Dia melorotin celana anak aku di tengah lapangan,” ungkapnya lewat akun TikTok @bunga23zainal yang dikutip Popmama.com pada Jumat (07/11/2025).
2. Respon tegas Bunga agar sang anak membalas perbuatan temannya
Menanggapi cerita anaknya, Bunga Zainal memberikan respons yang tegas dan tanpa ragu.
Ia menambahkan bahwa putranya saat itu bertanya kepadanya apakah ia boleh membalas perbuatan temannya tersebut atau tidak. Sang anak bertanya, “Mami, boleh nggak aku bales?”, Bunga langsung menjawab, “Bales.”
Mama dua anak ini menjelaskan bahwa hal ini adalah bagian dari pola asuhnya yang konsisten. Ia mengajarkan kepada putra-putranya untuk melawan jika mereka menjadi korban perundungan, baik secara fisik maupun verbal.
“Kalau anak kita dipukul orang, bales. Kalau anak kita dijahilin orang, bales. Kalau anak kita di-bully orang, bales,” tegasnya. Namun, ia juga memberikan catatan penting, "Tapi dengan catatan, jangan anak kita duluan yang mulai."
Melalui ucapannya tersebut, Bunga Zainal ingin menegaskan kepada anak-anaknya hal itu sebagai bentuk pembekalan agar mereka mampu melindungi diri sendiri di situasi di mana pengawasan orangtua atau sekolah tidak selalu bisa hadir 24 jam.
3. Pihak sekolah menghubungi untuk minta klarifikasi
Lebih lanjut, Bunga juga menambahkan bahwa setelah sang anak membalas perbuatan temannya, ia langsung dihubungi pihak sekolah untuk klarifikasi karena anaknya telah 'membalas' perlakuan si pembully.
Dengan tenang dan tegas, aktris sekaligus seorang mama itu mengiyakan bahwa dialah yang menyuruh anaknya untuk membalas.
Ia pun menegaskan alasannya kepada guru tersebut bahwa ajarannya ini bukan berarti mengizinkan anaknya menjadi pelaku kekerasan, melainkan semata-mata sebagai pembekalan agar anaknya bisa melindungi dirinya sendiri.
Baginya, orangtua maupun guru tidak bisa selalu hadir setiap saat untuk melindungi anak, sehingga anak perlu memiliki kemampuan untuk membela diri secara proporsional.
4. Pro-kontra netizen terhadap pola asuh Bunga Zainal
Pernyataan terbuka Bunga Zainal ini pun langsung menuai beragam tanggapan dari netizen, Ma. Tak sedikit netizen yang menilai caara membalas perbuatan bullying juga dianggap menormalisasi kekerasan dan memicu siklus konflik yang tidak berujung.
Namun, banyak pula yang justru setuju dengan pendapat Bunga Zainal untuk melakukan hal serupa pada anak mereka. Ajaran untuk "membalas" dianggap sebagai bentuk empowerment untuk memutus mata rantai bullying.
Perdebatan dari pernyataan Bunga Zainal ini menyoroti betapa kompleksnya dilema yang dihadapi orangtua dalam membekali anak menghadapi aksi bullying.
Menurut Mama, bagaimana sebaiknya? Apakah Mama termasuk yang mengajarkan anak untuk membalas demi perlindungan diri atau justru mencari solusi lewat jalur mediasi dan pelaporan? Sharing di kolom komentar, yuk!
