Kewajiban Orangtua pada Anak dalam Agama Buddha yang Perlu Diterapkan

Kewajiban yang dilakukan orangtua merupakan cara untuk menunjukkan rasa cinta pada anaknya

2 November 2022

Kewajiban Orangtua Anak dalam Agama Buddha Perlu Diterapkan
Pexels/MATEO BASTIDAS

Berbakti kepada orangtua merupakan kewajiban utama yang perlu dilaksanakan anak dalam kehidupan sehari-hari. Bakti ini menjadi wujud rasa hormat dan syukur dari anak untuk orangtuanya.

Selain anak, orangtua ternyata juga memiliki kewajiban yang harus dilakukan kepada anaknya, loh! Menurut agama Buddha, bentuk kewajiban ini dilaksanakan untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak.

Kewajiban orangtua pada anak menurut agama Buddha dibahas dalam Sigalovada Sutta. Secara garis besar, syair-syair dalam kitab ini menjelaskan tentang kewajiban yang perlu dilakukan lewat perumpamaan 6 arah penjuru yang harus dihormati.

Dalam Sigālovāda Sutta, menyembah ke arah timur diibaratkan sebagai menghormat kepada orangtua. Ada kewajiban yang perlu dijalankan secara timbal balik antara anak dan orangtua.

Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkum lima kewajiban orangtua pada anak dalam agama Buddhadi bawah ini. Yuk, disimak!

1. Mencegah anak untuk berbuat jahat

1. Mencegah anak berbuat jahat
Freepik/Freepik

Kewajiban pertama yang perlu orangtua lakukan adalah mencegah anaknya untuk melakukan perbuatan jahat. Sebagai orangtua, Mama perlu mengajarkan anak tentang bedanya perbuatan baik dan buruk.

Perbuatan yang jahat dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Tindakan seperti mencuri, berkata kasar, membunuh, dan perbuatan buruk lainnya perlu dihindari agar anak bisa tumbuh sebagai orang yang memiliki sikap dan perilaku baik.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan orangtua dalam mencegah anak untuk berbuat jahat, seperti menunjukkan contoh tindakan yang baik, memberi nasihat ketika anak berbuat kesalahan, melarang anak untuk melakukan perbuatan buruk, dan lain-lain.

Editors' Pick

2. Menganjurkan anak untuk berbuat baik

2. Menganjurkan anak berbuat baik
Freepik/partystock

Setelah berusaha mencegah anak untuk tidak melakukan perbuatan jahat, kewajiban penting berikutnya yang harus diterapkan adalah mendorong anak untuk berbuat kebaikan.

Dalam hal ini, orangtua perlu mengajarkan anak tentang berbagai manfaat yang bisa didapatkan bagi diri sendiri maupun orang lain jika anak melakukan perbuatan baik. Mama juga bisa memberi contoh perbuatan yang baik agar anak paham dan ikut melakukannya.

Dibanding melakukan perbuatan buruk dan jahat, Mama bisa menganjurkan anak untuk berbuat baik seperti membantu teman yang sedang kesusahan, berucap jujur dan sopan, ikut kebaktian di tempat ibadah, dan lain sebagainya.

3. Memberikan pendidikan yang layak kepada anak

3. Memberikan pendidikan layak kepada anak
Pexels/August de Richelieu

Sebagai orangtua yang sayang kepada anaknya, penting sekali untuk memberikan pendidikan yang sesuai dan layak untuknya. Pendidikan yang tepat dapat menunjang anak untuk menjadi pribadi yang baik dan cerdas.

Selain menyekolahkan anak sebagai bentuk pendidikan yang layak, Mama juga perlu mengajarkan kemampuan dan keterampilan lainnya sebagai bekal anak saat memasuki dunia kerja.

Akan tetapi, dalam mendidik anak harus diseimbangkan pula dengan perbuatan baik. Tidak hanya keterampilan dasar dan khusus yang diberikan, tetapi moral dan sopan santun juga perlu diajarkan pada anak.

4. Mencarikan pasangan yang sesuai untuk anak

4. Mencarikan pasangan sesuai anak
Pexels/Dương Nhân

Ketika anak sudah dewasa, dia mungkin menginginkan sosok pasangan hidup dan membangun sebuah kehidupan rumah tangga. Supaya anak tidak salah memilih pasangan hidupnya, orangtua wajib mencarikan sosok pasangan yang sesuai dan layak untuknya.

Pasangan yang sesuai dan layak ini bukan berarti harus sangat sesuai dengan kriteria yang diinginkan salah satu pihak saja, melainkan pasangan yang memiliki keyakinan yang sama atau seiman dengan anak serta mempunyai sifat dan perilaku yang baik.

Dengan memilih sosok suami atau istri yang layak, anak dan pasangannya kelak dapat sama-sama melakukan perbuatan baik selama hidupnya dan bisa membangun keluarga yang baik ke depannya.

5. Menyerahkan harta warisan kepada anak di waktu yang tepat

5. Menyerahkan harta warisan kepada anak waktu tepat
Freepik/Freepik

Orangtua juga berkewajiban untuk memberikan harta warisan yang telah dipersiapkan dan dijaganya kepada anak. Warisan ini kelak akan menjadi modal yang dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan untuk anak ketika dewasa.

Namun, sebelum benar-benar siap menyerahkan harta warisannya, orangtua perlu melihat waktu yang tepat sekaligus memastikan bahwa anak sudah pantas dan siap untuk menerima warisan tersebut.

Anak dapat dikatakan pantas dan siap untuk menerima harta warisan jika dirinya dianggap sudah bisa menggunakan, memanfaatkan, dan mengelola keuangan atau bentuk harta lainnya dengan sebaik-baiknya.

Itu dia kewajiban orangtua pada anak dalam agama Buddha yang ada dan diulas dalam Sigālovāda Sutta.

Yuk, Ma, mulai terapkan kelima kewajiban ini kepada anak dalam kehidupan sehari-hari!

Baca juga:

The Latest