7 Cara Mencegah Narsistik pada Anak

Yuk Ma bijaklah memuji anak, jangan sampai berlebihan

9 September 2022

7 Cara Mencegah Narsistik Anak
mindsparklearning.com

Tahukah Mama bahwa kata narsis tidak selalu tertuju untuk orang yang mempunyai kepercayaan tinggi berlebih. Lantaran, dalam ilmu psikologi menjelaskan narsis merupakan sebuah kata yang mengacu kepada gangguan yang dialami oleh seseorang dengan kepribadian narsistik yang memiliki ciri tertentu.

Narsistik ini juga bisa terjadi pada anak apabila mendapat pujian yang berlebihan dari orang-orang di sekitarnya. Atas pujian-pujian itulah anak lantas merasa bahwa dirinya memiliki pencapaian yang luar biasa dan lebih baik dari orang lain.

Seorang anak yang dibesarkan oleh orangtua yang berlebihan memberikan pujian dapat berisiko mengalami gangguan kepribadian narsistik ini di kemudian hari.

Beberapa cara bisa Mama lakukan agar anak tidak memiliki kepribadian narsistik. Kali ini Popmama.com telah merangkumnya dalam 7cara mencegah narsistik pada anak.

1. Hati-hati dalam memberi pujian pada anak

1. Hati-hati dalam memberi pujian anak
Pexels/cottonbro

Dalam membantu proses tumbuh kembang anak, orangtua memang dianjurkan untuk memberikan pujian pada anak. Hal ini juga dikarenakan memberi pujian dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi antara anak dan orangtua.

Akan tetapi, jangan terlalu sering mengucapkannya pada anak ya, Ma. Ketika anak mendapat banyak pujian, anak akan mulai mengharapkan secara terus-menerus dan meminta agar setiap usaha yang ia lakukan harus dipuji. Memuji secara berlebihan seperti ini bisa membuat anak mama lantas menganggap kalau pujian adalah hal yang tidak istimewa dan tidak intim.

2. Berikan pujian yang layak untuk anak

2. Berikan pujian layak anak
Pexels/ Ketut Subiyanto

Perlu Mama ingat lagi, apabila memuji semua yang dilakukan anak, maka pujian tersebut akan kehilangan keistimewaannya. Berikan pujian yang berasalan atas suatu pencapaian tertentu anak.

Oleh karena itu pujilah hanya pada usaha dan perbuatan anak yang layak dipuji. Contohnya yakni daripada memuji setiap nilai bagus pada mata pelajaran yang dikuasai oleh anak mama, cobalah puji usaha anak saat menyelesaikan tes atau ulangan yang sangat sulit. Ajarkan mindset pada anak bahwa lewat kerja keras dalam menyelesaikan suatu hal maka bisa membuahkan hasil yang bagus.

Editors' Pick

3. Cintai anak apa adanya

3. Cintai anak apa adanya
Pexels/Ketut Subiyanto

Setiap anak tentu terlahir dan tumbuh dengan kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Ketika Mama mampu menerima keadaan anak apa adanya, Mama akan bisa pula menerima bahwa tidak semua anak itu genius dan sempurna.

Berikan pujian kepada anak sesuai dengan keadaan sebenarnya dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak saat ini. 

4. Tanamkan sifat empati dalam diri anak

4. Tanamkan sifat empati dalam diri anak
Pexels/Gustavo Fring

Anak yang memiliki pribadi narsistik biasanya mempunyai rasa empati yang rendah terhadap orang lain. Oleh karena itu, untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, ajarkanlah empati sejak dini pada anak.

Ajarkan anak agar mampu memahami orang lain di sekitarnya dan bisa merasakan serta menebarkan kasih sayang terhadap sesama. Mama bisa memberikan contoh atau tindakan positif sehari-hari pada anak untuk menanamkan sifat empati agar anak tidak tumbuh menjadi sosok narsistik.

5. Kembangkan rasa tanggung jawab pada diri anak

5. Kembangkan rasa tanggung jawab diri anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Anak yang memiliki kepribadian narsistik cenderung tidak ingin bertanggung jawab atas tindakan dan berkonsekuensi terhadap hal yang telah dia lakukan, apalagi jika itu negatif.

Salah satu hal yang mampu mencegah kepribadian narsistik pada anak adalah dengan mengajari anak mama untuk bertanggung jawab. Terutama bertanggung jawab atas segala hal, termasuk kesalahan yang diperbuat. Dengan mengakui kesalahannya, anak akan terhindar dari kepribadian narsisitik.

6. Jangan terlalu sering membandingkan anak

6. Jangan terlalu sering membandingkan anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Seringkali orangtua gemar membandingkan anaknya dengan teman-teman sepantarannya. Hal ini biasanya dilakukan dengan tujuan agar anak bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik layaknya teman-temannya. Padahal tindakan ini justru bisa membuat anak mempunyai sifat narsistik.

Tindakan ini membuat anak mama berfikir bahwa nilai diri mereka bergantung pada keberhasilan atau kegagalan orang-orang di sekitar, hingga anak merasa perlu untuk menjadi lebih baik diantara yang lain.

Sebagai orangtua, Mama perlu berusaha mendorong anak untuk berkembang tanpa menuntut anak agar bisa menjadi sama seperti orang lain.

7. Perlihatkan pada anak bahwa mereka dicintai

7. Perlihatkan anak bahwa mereka dicintai
Pexels/Andrea Piacquadio

Pastikan Mama bisa memperlihatkan dan memberitahu anak mama kalau dirinya layak dicintai tanpa syarat. Hal ini bertujuan supaya tidak tumbuh kepribadian narsistik pada anak.

Metode seperti ini akan menghasilkan dasar bagi harga diri anak yang baik, alih-alih menciptakan ilusi bahwa anak mama lebih unggul atau lebih baik dibandingkan orang lain. Selain itu, melalui tindakan ini Mama akan membuat anak merasa lebih dihargai sebagai seorang manusia.

Nah, itulah tadi 7 cara mencegah narsistik pada anak. Semoga cara-cara tersebut bisa Mama terapkan kepada anak mama guna menahan anak agar tidak menjadi pribadi yang narsistik.

Baca juga:

The Latest