Anak di Bawah 7 Tahun Belum Mau Berbagi, Tidak Apa!

Anak pada usia ini cenderung individualis dan tidak ingin berbagi dengan orang lain

19 April 2024

Anak Bawah 7 Tahun Belum Mau Berbagi, Tidak Apa
Freepik/8photo

Pada masa perkembangan anak, terdapat fase yang penting untuk dipahami dengan baik oleh orangtua. Salah satu fase yang seringkali menimbulkan pertanyaan adalah masa anak di bawah usia 7 tahun. 

Ustaz Ratno Abu Muhammad memberikan pandangan menarik tentang fitrah dan karakteristik anak pada rentang usia ini. Dalam pandangannya, anak pada usia ini cenderung memiliki sifat individualis yang kuat, termasuk dalam menjaga barang miliknya dan tidak ingin berbagi dengan orang lain.

Berikut ini Popmama.com akan membahas penjelasan Ustaz Ratno Abu Muhammad tentang anak di bawah 7 tahun belum mau berbagi yang perlu orangtua ketahui pada masa perkembangan anak.

1. Pentingnya memahami fitrah anak di bawah 7 tahun

1. Penting memahami fitrah anak bawah 7 tahun
Freepik

Pada tahapan perkembangan anak di bawah usia 7 tahun, penjelasan Ustaz Ratno Abu Muhammad mengenai fitrah menjadi landasan yang penting untuk dipahami. Fitrah ini menggambarkan kecenderungan anak pada rentang usia tersebut untuk menjaga barang miliknya dan merasa tidak nyaman jika ada orang lain yang mencoba mengambilnya. 

Lebih dari sekadar insting, sifat ini mencerminkan kecenderungan individualistik yang kuat pada anak-anak pada tahap ini. Mereka cenderung lebih fokus pada diri sendiri dan kebutuhan serta hak kepemilikan atas barang-barang mereka. 

Bagi orangtua, memahami bahwa ini adalah bagian alami dari perkembangan anak menjadi kunci utama. Sebaliknya, mencoba untuk mengoreksi atau mengubah sifat ini secara tiba-tiba dapat mengganggu proses alami pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Pentingnya memahami dan menghormati fase ini adalah untuk memberikan dukungan yang sesuai, yang akan membantu anak membangun kepercayaan diri dan rasa aman yang diperlukan dalam perjalanan perkembangannya. 

Dengan demikian, kesadaran akan fitrah ini memberikan pandangan yang lebih dalam tentang kebutuhan dan karakteristik anak di bawah 7 tahun, yang pada gilirannya akan membantu orangtua dalam memberikan arahan yang sesuai dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

2. Bahaya mengajarkan sifat pemurah dan dermawan terlalu dini pada anak

2. Bahaya mengajarkan sifat pemurah dermawan terlalu dini anak
Freepik

Pentingnya memahami fase perkembangan anak di bawah usia 7 tahun juga tercermin dalam peringatan Ustaz Ratno Abu Muhammad mengenai bahaya mengajarkan sifat dermawan dan pemurah pada usia dini. 

Melalui penekanan ini, kita diingatkan akan potensi risiko yang mungkin timbul jika anak terlalu cepat diperkenalkan pada konsep memberi tanpa pemahaman yang memadai tentang kepemilikan dan pembelaan diri. 

Anak-anak pada tahap ini masih dalam proses membangun pemahaman tentang hak kepemilikan atas barang-barang mereka dan bagaimana untuk mempertahankannya. Mereka mungkin belum memiliki keterampilan sosial yang cukup untuk mengelola interaksi dengan teman sebaya dalam konteks berbagi tanpa merasa terancam atau kehilangan. 

Oleh karena itu, jika anak terlalu dini diajari untuk memberi tanpa pemahaman yang tepat, mereka dapat mengalami kerugian seperti kehilangan barang atau bahkan merasa tidak nyaman saat makanannya dimakan oleh teman tanpa bisa membela diri. Ini menegaskan bahwa nilai dan norma memang memerlukan kematangan akal yang sesuai dengan usia anak.

3. Fokus pada pengembangan kemandirian dan percaya diri

3. Fokus pengembangan kemandirian percaya diri
Freepik

Pada usia di bawah 7 tahun, fokus utama dalam pendidikan dan pengasuhan anak sebaiknya tertuju pada pengembangan kemandirian, percaya diri, dan penghargaan terhadap diri sendiri. Anak pada tahap ini sedang aktif membangun fondasi bagi kemandirian mereka di masa depan. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dorongan yang tepat agar anak dapat memahami dan menguasai keterampilan hidup yang mandiri. Hal ini meliputi pembelajaran tentang bagaimana menjaga diri sendiri, merawat kebutuhan dasar, dan mengelola interaksi dengan lingkungan sekitarnya. 

Dengan memberikan ruang bagi anak untuk eksplorasi dalam lingkungan yang aman, mereka dapat belajar secara aktif dan membangun pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penting juga untuk memperkuat rasa percaya diri anak pada tahap ini. Ketika anak merasa yakin dengan kemampuan dan nilainya, mereka akan lebih mampu mengatasi tantangan dan menghadapi situasi baru dengan lebih tenang dan efektif. 

Dukungan yang diberikan oleh orangtua dalam bentuk pujian, dorongan, dan pengakuan terhadap pencapaian anak sangatlah penting untuk membangun pondasi percaya diri yang kuat.

Demikian penjelasan Ustaz Ratno Abu Muhammad tentang anak di bawah 7 tahun belum mau berbagi yang perlu orangtua ketahui pada masa perkembangan anak. Dengan memahami fitrah dan tahapan perkembangan anak, orangtua dapat memberikan pendekatan yang lebih sesuai untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.

Baca juga:

The Latest