SPEKIX 2024 Hadir untuk Dukung Potensi Individu Berkebutuhan Khusus
Sebuah upaya menjadi wadah yang inklusif dan edukatif
23 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak adalah individu yang unik memang benar adanya. Hal ini juga berlaku untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang juga memiliki potensi untuk dikembangkan dan bermanfaat untuk masa depan mereka.
Sayangnya, edukasi untuk membantu dan mendukung individu berkebutuhan khusus masih belum banyak diketahui. Pendekatan yang tepat, pendidikan yang tepat sasaran, dan kesempatan kerja yang terbuka lebar akan membuat anak berkebutuhan khusus mampu berkembang dan memiliki pekerjaan yang mereka inginkan.
Atas dasar inilah, SPEKIX 2024 hadir untuk dukung potensi individu berkebutuhan khusus. Seperti apa acaranya? Komitmen apa saja yang dibawa guna mendukung dan memaksimalkan potensi individu berkebutuhan khusus? Popmama.comtelah merangkumnya, simak yuk!
Ingin Ciptakan Lingkungan Inklusi untuk Individu Berkebutuhan Khusus
Special Kids Expo (SPEKIX) 2024 merupakan hasil kolaborasi Zally Zarras Learning Center dan Yayasan Drisana. Mengangkat tema Love and Kindness Unite - Illuminating the path to Inclusion and Equality dan diadakan selama dua hari di Jakarta.
SPEKIX 2024 ingin menjadi wadah bagi yang membutuhkan untuk mendapatkan informasi terkini seputar kebutuhan khusus yang diakibatkan neurodiversitas. Contohnya seperti autisme, ADHD, ADD, serta kesulitan belajar.
Rangkaian SPEKIX 2024 menghadirkan seminar, konsultasi, ruang bermain anak, area F&B, serta lebih dari 300 pameran karya dari individu dengan autisme dan kebutuhan khusus lain. Tentunya, acara ini akan memberikan banyak inspirasi dan dukungan bagi individu dengan kebutuhan khusus.
Dihadiri Oleh Menteri Menteri Kesehatan Indonesia
Beberapa nama penting turut hadir dalam SPEKIX 2024, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dalam sambutannya, beliau turut menyampaikan komitmen untuk lebih memberikan perhatian bagi anak berkebutuhan khusus, terutama penderita autisme.
Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan rencananya untuk menganggarkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk riset berbasis genetik di Indonesia. Hal yang patut dinantikan untuk mendukung kemajuan Indonesia di bidang kesehatan ya, Ma.
dr. Sri Hartati Sutowo Sp. Mk, selaku Ketua Pegarah SPEKIX 2024 juga menyampaikan harapannya dengan hadirnya SPEKIX 2024 dalam upaya mendukung potensi yang dimiliki individu berkebutuhan khusus.
"SPEKIX ini dilaksanakan untuk membuat wadah bagi anak-anak berkebutuhan khusus, mulai dari mereka sendiri, keluarga, teman, dan masyarakat luas. Kami ingin memulai dengan merasakan pengalaman langsung dari anak-anak dan keluarga mereka. Memiliki anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme tidaklah mudah, dan itulah sebabnya pesan yang ingin kami sampaikan adalah 'you are not alone'," ujarnya.
Selain itu, turut hadir beberapa nama penting seperti dokter spesialis neurologi, psikolog, serta beberapa artis papan atas seperti Deddy Corbuzier, Vina Panduwinata, Arsy Widianto, dan masih banyak lagi.
Keluarga Memegang Peran Penting bagi Penderita Autisme
Keluarga sebagai lingkungan terdekat punya peran besar dalam mendukung dan memaksimalkan potensi serta bakat yang dimiliki oleh individu berkebutuhan khusus. Hal ini menjadi pondasi yang akan membuat mereka tumbuh dengan baik. Setelah itu, masyarakat sebagai lingkungan bagi mereka tumbuh juga harus menjadi tempat yang aman untuk mendukung pembentukan karakter.
Jika peran keluarga, masyarakat, dan dukungan pemerintah telah berkesinambungan, maka impian untuk menuju ke arah inklusi sosial bukanlah hal yang tidak mungkin. Kehadiran SPEKIX 2024 menjadi sebuah harapan baru untuk menuju inklusivitas, dan mengupayakan masa depan yang layak untuk mereka.
Semoga kedepannya bukan hanya SPEKIX 2024 yang menyediakan banyak informasi dan kebutuhan seputar individu dengan kebutuhan khusus. Namun, harapannya kolaborasi pihak-pihak terkait akan membawa perubahan.
Baca juga:
- Fakta Autisme pada Anak yang Mama Jarang Tahu
- Autisme Bukan Penyakit, Simak Penjelasan dari Pandangan Psikolog!
- Anak Autis di Balikpapan Disiram Kuah Bakso Mendidih, Alami Luka Bakar
