Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Jangan Anggap Sepele, Ini Bahayanya Vape di Sekitar Anak!
Freepik

Intinya sih...

  • Vape mengandung zat kimia berbahaya seperti nikotin, formaldehida, diacetyl, hingga logam berat yang bisa merusak paru-paru dan jantung.

  • Anak-anak terpapar uap vape berulang kali berisiko mengalami sesak napas, asma, sulit konsentrasi, gangguan tidur dan kecemasan.

  • Studi menunjukkan bahwa remaja yang melihat orang dewasa merokok atau vaping di sekitarnya lebih cenderung menirunya, maka menciptakan lingkungan bebas asap dan uap jadi langkah penting.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belakangan, aroma manis dari rokok elektrik atau vape makin sering tercium di ruang publik bahkan di dekat area yang sering dilalui anak-anak. Bentuknya yang kecil dan desainnya yang modern membuatnya tampak tidak berbahaya dan semakin praktis digunakan. Padahal, menurut berbagai penelitian, vape mengandung zat kimia berbahaya seperti nikotin, formaldehida, diacetyl, hingga logam berat yang bisa merusak paru-paru dan jantung.

Bahkan, paparan uap vape di sekitar anak bisa menimbulkan efek serupa dengan secondhand smoke (asap rokok pasif), yaitu risiko gangguan pernapasan, batuk kronis, hingga infeksi paru!

Berikut Popmama.com rangkum bahayanya vape agar bantu sadarkan orang sekitar bahwa jangan anggap sepele, ini bahayanya vape di sekitar anak!

Paparan Vape Dekat Anak, Dampaknya Bukan Sekadar Iritasi

Freepik/DC Studio

Anak-anak yang terpapar uap vape berulang kali berisiko mengalami:

  • Sesak napas dan asma karena iritasi saluran pernapasan,

  • Sulit konsentrasi akibat paparan nikotin pasif,

  • Gangguan tidur dan kecemasan, karena uap vape bisa memengaruhi sistem saraf.

Anak-anak bernapas lebih cepat, sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang dan mereka miliki saluran udara yang lebih kecil. Hal ini membuat mereka lebih mudah menyerap bahan kimia dari asap rokok.

Terpaparnya uap vape atau asap rokok akan meningkatkan risiko pneumonia, bronkitis, bronkiolitis, menghambat pertumbuhan paru-paru dan merusak lapisan pembuluh darah.

Jaga Anak, Jaga Lingkungannya

Freepik/prostooleh

Studi menunjukkan bahwa remaja yang melihat orang dewasa merokok atau vaping di sekitarnya lebih cenderung menirunya, meski awalnya cuma karena penasaran

Itulah mengapa menciptakan lingkungan bebas asap dan uap jadi langkah penting. Bukan sekadar soal kesehatan, tapi juga soal pembentukan karakter dan kontrol diri anak sejak dini.

  1. Pastikan Rumah dan Mobil 100% Bebas Rokok dan Vape.

  2. Jauhkan Anak dari Area yang Terpapar Asap atau Uap.

  3. Ganti Pakaian dan Cuci Tangan Setelah Merokok di Luar.

  4. Berani tegur orang lain yang merokok dekat anak.

  5. Dukung Anggota Keluarga yang Ingin Berhenti Merokok.

Vape bukan sekadar gaya hidup, tapi ancaman senyap yang bisa mengintai siapa pun termasuk anak-anak yang tidak sengaja menghirup uapnya. Dengan kesadaran dan komunikasi yang hangat, Mama dan Papa bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah paparan vape di lingkungan keluarga.

Jadi sebelum menyalakan vape di rumah, coba lihat sekeliling. Ada anak kecil yang sedang menatap dan belajar dari kita. Sebab dibalik aroma manisnya, tersimpan risiko jangka panjang bagi tubuh kecil mereka yang masih berkembang.

Maka dari itu, jangan anggap sepele, ini bahayanya vape di sekitar anak!

Editorial Team