5 Dampak Serius Vape untuk Anak dan Remaja, Ancaman Baru Kesehatan Paru

- 15 juta anak dan remaja menggunakan vape
- Vape dapat menyebabkan kecanduan nikotin, gangguan kesehatan, dan risiko gangguan mental
- Nikotin dalam vape dapat mengganggu perkembangan otak remaja hingga menurunkan prestasi akademik
Menurut WHO, sedikitnya 15 juta anak-anak di dunia menggunakan vape. Anak-anak bahkan sembilan kali lebih mungkin menggunakannya dibanding orang dewasa. Survei di 123 negara juga menunjukkan 15 juta remaja usia 13-15 tahun telah mencoba atau aktif menggunakan vape.
Penggunaan rokok, baik konvensional maupun rokok elektrik (vape), masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia. Rokok elektrik yang dulu dianggap lebih aman dari rokok tembakau, kini terbukti juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Paparan jangka panjang terhadap cairan vape, seperti nikotin, pelarut, dan perasa bisa menyebabkan kerusakan paru hingga kanker.
Meski tidak mengandung tembakau, vape menghasilkan aerosol berbahaya yang dapat merusak jaringan paru-paru, terutama pada anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
Tahukah Mama? Industri tembakau kini menargetkan anak muda dengan meluncurkan produk nikotin baru beraroma manis dan kemasan menarik. Promosinya pun gencar di media sosial, membuat anak semakin penasaran.
Agar Mama bisa lebih waspada, Popmama.com akan mengulas 5 dampak serius vape bagi anak dan remaja
1. Kecanduan nikotin sejak dini

Nikotin merupakan zat adiktif yang membuat seseorang ingin terus mengisap rokok atau vape secara berulang. Penggunaan vape justru memiliki risiko lebih besar terhadap paparan nikotin, karena tabung rokok elektrik melepaskan nikotin dalam jumlah tinggi ke dalam tubuh.
Akibatnya, ketika seseorang mencoba berhenti, tubuh akan bereaksi dengan gejala fisik seperti pusing, mual, dan gelisah. Inilah yang membuat anak dan remaja sulit lepas dari kecanduan sejak dini.
2. Gangguan kesehatan yang mematikan

Di balik tampilannya yang modern, vape ternyata tidak kalah berbahaya dibanding rokok konvensional, lho! Aerosol dalam vape dapat menyebabkan kerusakan struktural pada paru-paru. Hal ini bisa mengganggu fungsi surfaktan paru, sehingga memicu gangguan pernapasan berat dalam jangka panjang.
Dari sisi kebersihan mulut, penggunaan vape juga berdampak negatif. Zat kimia di dalamnya dapat menurunkan aliran saliva (air liur), yang berperan penting dalam menjaga kebersihan rongga mulut. Akibatnya, pengguna vape lebih rentan mengalami bau mulut, gigi rusak, dan gangguan kesehatan oral lainnya.
Selain itu, sejumlah studi menunjukkan bahwa penggunaan rokok maupun vape dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang berujung pada penyakit jantung atau gangguan kardiovaskular.
3. Risiko gangguan mental dan emosional

Sebuah studi oleh Gopie Elpasa dan Lina Dewi Anggraeni (2020) mengungkap bahwa perilaku merokok di kalangan remaja secara signifikan dipengaruhi oleh teman sebaya sebesar 86,6% dan peran orang tua sebesar 64,6%. Ini menunjukkan kuatnya pengaruh lingkungan sosial terhadap kebiasaan tersebut.
Nikotin dalam vape juga memengaruhi keseimbangan hormon dopamin di otak. Anak atau remaja yang sering mengisap vape lebih rentan mengalami kecemasan, mudah marah, hingga depresi ringan, terutama saat kadar nikotin menurun dalam tubuh.
4. Menurunnya prestasi akademik

Selain berdampak pada kesehatan fisik, nikotin juga dapat mengganggu perkembangan otak remaja yang terus berkembang hingga usia 25 tahun.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penggunaan nikotin dapat memengaruhi bagian otak yang berperan dalam perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls.
Akibatnya, anak bisa mengalami kesulitan fokus, penurunan daya ingat, serta terganggunya kemampuan belajar dan berpikir jangka panjang.
5. Risiko beralih ke rokok konvensional

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mulai dari vape memiliki risiko dua kali lebih besar untuk beralih ke rokok tembakau di kemudian hari. Vape sering kali menjadi “gerbang awal” menuju kebiasaan merokok yang lebih berat, karena rasa penasaran dan ketergantungan nikotin yang terus meningkat.
Nah, itulah 5 dampak serius vape bagi anak dan remaja yang perlu orangtua waspadai. Semoga membantu!



















