Mengompol sering membuat anak merasa malu atau khawatir, padahal kondisi ini tidak selalu menandakan masalah. Pada tahap tertentu dalam tumbuh kembang, tubuh anak masih belajar mengatur banyak hal, termasuk kemampuan mengontrol kandung kemih saat tidur. Karena itu, sebagian anak masih mengalami kejadian mengompol meski usianya sudah bertambah.
Sebagian orangtua mungkin mengira bahwa anak “seharusnya sudah bisa” berhenti mengompol. Anggapan ini wajar muncul, terutama ketika membandingkan perkembangan anak dengan teman sebayanya. Kenyataannya, setiap anak memiliki proses yang berbeda, dan kemampuan ini berkembang bertahap seiring dengan kematangan sistem saraf dan kondisi emosinya.
Agar orangtua dan anak dapat memahami situasi ini dengan lebih tenang, berikut Popmama.com bagikan rangkuman hal-hal penting mengenai usia yang masih wajar mengompol, tanda yang perlu diperhatikan, dan kapan anak membutuhkan bantuan profesional. Yuk, disimak!
