Apa Itu Pola Asuh Demokratis dalam Membesarkan Anak?

Pola asuh ini memberikan anak kesempatan untuk berpartisipasi aktif, dan berkembang dengan inisiatif

13 September 2023

Apa Itu Pola Asuh Demokratis dalam Membesarkan Anak
Pexels/GustavoFring

Cara orangtua mendidik anak memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan mereka. Berbagai pola asuh memengaruhi bagaimana anak memandang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia sekitarnya.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami ciri-ciri pola asuh dengan baik. Salah satu pola pengasuhan yang umum adalah pola asuh demokratis.

Dalam pola ini, orangtua cenderung mengutamakan komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. 

Untuk lebih jelasnya, Popmama.com telah merangkum penjelasan apa itu pola asuh demokratis agar peran penting sebagai orangtua dalam perkembangan anak-anak dapat dipersiapkan dengan baik.

1. Pengertian pola asuh demokratis

1. Pengertian pola asuh demokratis
Pexels/GustavoFring

Pola asuh demokratis, juga dikenal sebagai pola asuh otoritatif. Orangtua yang menerapkan pola asuh ini berusaha menjadi pendukung yang responsif, mendengarkan dengan seksama, dan membuka diri terhadap sudut pandang anak. Mereka juga berkomitmen untuk menjelaskan aturan dengan bijak kepada anak-anak mereka.

Penerapan pola asuh otoritatif memberikan ruang bagi anak dan orangtua untuk berdialog secara terbuka. Sementara itu, orangtua tetap menjalankan peran mereka dengan memberikan batasan yang jelas kepada anak dan mendorong mereka untuk membangun kemandirian.

Dengan demikian, anak-anak dapat belajar untuk menghargai peraturan sambil mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan yang penting bagi perkembangan mereka. Pendekatan ini menciptakan hubungan yang sehat antara orangtua dan anak, memungkinkan anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh dan bertanggung jawab.

Editors' Pick

2. Ciri-ciri utama pola asuh demokratis

2. Ciri-ciri utama pola asuh demokratis
Pexels/AneteLusina

Pola asuh demokratis memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut:

1. Memberi kesempatan mandiri: Anak diberi ruang untuk mengembangkan kontrol internal dan belajar mengambil keputusan sendiri.

2. Mengakui partisipasi anak: Anak dianggap berperan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka dan merasa didengar oleh orangtua.

3. Peraturan dan hukuman yang edukatif: Orangtua menetapkan aturan dan hukuman yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada anak, bukan hanya menghukum.

4. Prioritaskan kepentingan anak: Orangtua mempertimbangkan kepentingan anak tetapi tetap mengendalikan situasi untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka.

5. Pendekatan hangat: Pola asuh demokratis dicirikan oleh pendekatan yang penuh kasih, berkomunikasi positif, dan memahami perasaan serta kebutuhan anak dengan baik.

3. Dampak pola asuh demokratis pada anak

3. Dampak pola asuh demokratis anak
Pexels/KetutSubiyanto

Pola asuh demokratis memiliki dampak positif yang sangat besar pada perkembangan anak. Dalam pola asuh ini, anak-anak memiliki kemampuan interaksi yang baik, mampu berkomunikasi dengan efektif, dan menjalin hubungan yang positif dengan orang lain.

Mereka juga cenderung lebih terbuka untuk berkolaborasi dengan teman-teman sebaya, menghindari kekerasan sebagai cara menyelesaikan konflik, dan mencapai kesuksesan dalam bidang akademik.

Selain itu, pola asuh ini membantu anak-anak mengembangkan kontrol diri yang kuat, tanggung jawab atas tindakan mereka, keterampilan sosial yang kuat, dan kesehatan mental yang baik.

Dengan memberikan dorongan positif, pendekatan ini menciptakan fondasi yang kuat untuk perkembangan positif anak-anak dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

4. Pengaruh pola asuh yang baik terhadap perkembangan anak

4. Pengaruh pola asuh baik terhadap perkembangan anak
Pexels/GustavoFring

Penerapan pola asuh yang baik dan benar pada anak memiliki dampak yang besar pada berbagai aspek.

Beberapa pengaruh penting yang perlu dicatat dari pola asuh demokratis:

  1. Akademik: Pola asuh mempengaruhi prestasi akademik dan motivasi anak dalam belajar.

  2. Kesehatan mental: Pola asuh dapat memengaruhi kesejahteraan mental anak, mempengaruhi risiko gangguan seperti cemas dan depresi.

  3. Harga diri: Pola asuh dapat membentuk harga diri anak.

  4. Hubungan sosial: Pola asuh berperan dalam cara anak berinteraksi dengan orang lain.

Nah, pola asuh demokratis menjadi penting karena memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar, berkembang, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian, pola asuh demokratis menjadi landasan yang kokoh untuk membantu anak tumbuh menjadi individu yang berpengaruh dan mandiri dalam masyarakat.

Baca juga:

The Latest