Apakah Angka Obesitas pada Anak sudah Memasuki Darurat?

Angka obesitas pada anak semakin tinggi setiap tahunnya, Apa penyebabnya? Yuk cari tahu!

10 Maret 2023

Apakah Angka Obesitas Anak sudah Memasuki Darurat
Freepik/Freepik

Obesitas bisa terjadi pada siapa saja, di umur berapa saja, termasuk anak-anak. Angka obesitas pada anak yang meninggi setiap tahunnya seharusnya membuat orang semakin sadar pentingnya menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit ini.

Obesitas pada anak dapat menyebabkan banyak penyakit lain seperti risiko kardiometabolik, yaitu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2 serta penyakit lainnya yang dapat menyebabkan kematian. 

Dalam diskusi media yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (7/3/23)  Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan jika pada masa kanak-kanak sudah obesitas, apalagi disertai dengan sindrom metabolik yang lain, maka di masa dewasanya juga akan berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. 

Penyakit yang dapat menyebar kemana-mana seperti serangan jantung, stroke, fatty liver, dan meningkatkan kematian.

berikut telah Popmama.com rangkumkan penyebab dari semakin tingginya angka obesitas pada anak.

Penyebab Tinggi Angka Obesitas pada Anak

Penyebab Tinggi Angka Obesitas Anak
Freepik/Jcomp

Tingginya angka obesitas pada anak disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, makan sembarangan, mengkonsumsi gula berlebihan dan kurangnya aktivitas.

Berdasarkan survei 83,1% anak perempuan dan 84,35% anak laki-laki kurang aktivitas,hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab semakin tingginya angka obesitas pada anak. Padahal, dengan hal semudah melakukan aktivitas obesitas bisa dicegah.

Obesitas terjadi karena adanya interaksi antara gen dan lingkungan sekitar. lingkungan sekitar ini lah yang seharusnya dapat diperbaiki bersama. contoh dari lingkungan yang baik adalah lingkungan yang mendukung pejalan kaki dengan memberikan fasilitas yang memadai, taman yang bisa menjadi tempat anak beraktivitas agar menjadi lebih sehat.

Editors' Pick

Cara Mendeteksi Obesitas pada Anak

Cara Mendeteksi Obesitas Anak
Freepik/Jcomp

Umumnya obesitas sendiri adalah perbandingan berat badan, definisinya kelebihan lemak, dan ini perlu diukur untuk mengetahuinya, namun secara kesan, tampilan fisik yang pasti berbeda dari anak dengan berat normal seperti pipi tembem, perut buncit, dan bergelambir. 

Perbandingan ini juga tidak bisa dilakukan dengan orang yang terbiasa dengan tubuh besar, harus dibandingkan dengan tubuh normal dan ideal. 

Selain dengan mengukur berat badan dan tampilan cara mendeteksi obesitas pada anak bisa dengan rontgen radiologi, untuk mengukur massa lemak dalam tubuh anak. Namun hal ini sangatlah memakan biaya. 

Untuk lebih mudahnya cukup dengan mengukur berat dan tinggi badan anak lalu disesuaikan pada grafik yang ada di dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang biasanya diberikan untuk memantau kesehatan ibu dan anak.

Jika pada grafik melebihi 3 standar deviasi maka anak dikatakan obesitas jika tidak memiliki kurva tersebut juga dapat menghitung dengan hitungan kasar,Body Mass Indeks (BMI) yang sangat mudah diakses oleh semua orang.

Pentingnya ASI Eksklusif terhadap Obesitas

Penting ASI Eksklusif terhadap Obesitas
Freepik/Shurkin_son

Pentingnya ASI eksklusif ini sering terlewatkan oleh Mama, tidak perlu khawatir karena pada saat ASI eksklusif ini tidak akan kebablasan dan membuat anak jadi gemuk, berbeda dengan susu botol yang bisa menjadi tidak terkontrol.

Banyak kasus anak yang minum susu botol berlebihan akan membuat anak malas makan, namun membuat tubuh anak menjadi gemuk. Sebagaimana telah dianjurkan, pemberian susu botol hanya sampai umur 1 tahun, setelahnya susu diminum dengan gelas yang dapat membuat anak tidak minum berlebihan. 

Pemahaman tentang pentingnya ASI eksklusif ini dapat mencegah stunting dan obesitas, jika pada saat MPASI anak diberikan banyak protein hewani juga dapat mencegah hal tersebut.

Menghindari Junk Food dan Beralih ke Real Food

Menghindari Junk Food Beralih ke Real Food
Freepik/Pvproductions

Junk food atau makanan cepat saji saat ini sangat digemari banyak orang termasuk anak-anak. Karena identik dengan praktis dan siap konsumsi, maka banyak orang mengkonsumsinya. 

Namun faktanya jika mengonsumsi junk food bisa menyebabkan penyakit, makanan cepat saji akan tertimbun di dalam tubuh yang dapat memicu kanker. Kebiasaan mengkonsumsi junk food juga salah satu faktor penyebab obesitas.

Untuk memperbaiki pola makan yang tidak sehat karena junk food adalah dengan beralih ke real food. Real Food adalah semua jenis makanan yang kaya nutrisi dan tidak diolah berlebihan. 

Memperbanyak protein agar kenyang lebih lama dan untuk mencegah karbohidrat cepat serap. Mengganti pemanis tambahan dengan stevia, pemanis buatan bebas kalori dan tidak menyebabkan kenaikan berat badan.

Obesitas dan Diabetes

Obesitas Diabetes
Freepik/Jcomp

Obesitas dan diabetes seperti dua sisi dari mata koin, banyak dari penderita diabetes juga mengalami obesitas terutama pada tipe 2.

90% dari penderita diabetes tipe 2 mengalami obesitas dan biasanya bertubuh gemuk, sedangkan penderita diabetes tipe 1 kebalikannya karena kekurangan insulin, maka penderita kebanyakan bertubuh kurus.

Jadi penyakit yang memiliki banyak kesamaan, dari penyebabnya yang berawal dari pola hidup yang tidak sehat dan mengonsumsi gula berlebihan. 

Lalu dengan semua ini apakah obesitas pada anak sudah memasuki darurat? 

dr.Faizi mengatakan bahwa memang betul berdasarkan data angka tersebut sudah dikatakan ekstrim, namun apakah data tersebut masih belum membangunkan kita, tentang kesadaran ancaman darurat obesitas.

“Jadi masalah darurat atau tidaknya adalah menunjukan skala prioritas kita, kalau alarm ini belum membangunkan kita, mungkin belum dianggap darurat”

Namun, sebagai praktisi kesehatan dr.Faizi mengatakan hal ini sangat mengkhawatirkan. karena obesitas ini adalah penyakit yang harusnya bisa dicegah.

“Lebih baik kita sibuk dengan hal lain, dibanding dengan penyakit yang terjadi karena gaya hidup yang dipilih sendiri” ungkap dr.Piprim pada akhir sesi diskusi daring.

Nah, semoga dengan ini Mama jadi lebih sadar akan pentingnya pola hidup sehat, dan pemilihan makanan untuk diberikan pada anak, agar terhindar dari obesitas yang bisa terjadi pada siapa saja. 

Baca Juga:

The Latest