Awas! Anak Rawan Stunting dan Obesitas, Mama Harus Gimana?

Kurus salah, gemuk juga salah, yang bener gimana?

26 Oktober 2022

Awas Anak Rawan Stunting Obesitas, Mama Harus Gimana
Pexels/Alex Green

Tahu nggak sih Ma, kalau 17.7 juta anak di Indonesia di bawah usia 12 tahun menderita gizi tidak seimbang, seperti stunting dan obesitas. Stunting sendiri memiliki ciri berat badan dan tinggi badan kurang karena kurang gizi, sementara obesitas justru berlaku sebaliknya.

Mungkin beberapa Mama menganggap hal ini sepele, tapi ada dampak yang kurang baik bagi si Kecil lho. Misalnya jika si Kecil mengalami stunting ia jadi mudah sakit, sementara jika si Kecil obesitas ia akan rawan terkena diabetes saat dewasa nanti. 

Lalu, sebagai ‘koki di rumah’ Mama harus gimana? Nih, Popmama.com kasih beberapa tipsnya. 

1. Pahami pentingnya asupan bergizi seimbang

1. Pahami penting asupan bergizi seimbang
Freepik/tirachardz

Mama pasti tahu dong, kalau asupan harian anak itu penting banget. Nggak boleh berlebih tapi juga nggak boleh sampai kurang. Memang kenapa sih kalau kurang atau kelebihan? 

Tentunya ini akan berdampak pada kesehatan anak. Misalnya kekurangan asupan makanan, ia akan mengalami stunting, sementara jika berlebih akan berakibat obesitas. Stunting atau gagal tumbuh ini tentunya berdampak pada kesehatannya seperti mudah sakit dan kecerdasan kurang. 

Hal yang sama juga mengintai jika anak mengalami obesitas, bisa berakibat risiko diabetes sampai gangguan jantung. Pastinya Mama nggak mau dong kalau hal tersebut terjadi pada si Kecil? 

Makanya, mulai atur pola makannya dengan gizi seimbang.

Editors' Pick

2. Ketahui kebiasaan makan anak

2. Ketahui kebiasaan makan anak
Freepik.com/Freepik

Sebelum memutuskan untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang, Mama perlu tahu dan memahami kebiasaan makan si Kecil kira-kira seperti apa. Misalnya anak Mama termasuk picky eater atau pemilih makanan, Mama harus menyiapkan berbagai cara dan varian menu makanan.

Pahami juga kebiasaannya saat anak makan. Apakah ia lebih lahap saat disuapi atau makan sendiri. Jadi, Mama bisa menyesuaikan dengan menunya. 

3. Sudah nggak zaman 4 sehat 5 sempurna, kini ada yang namanya “Isi Piringku”

3. Sudah nggak zaman 4 sehat 5 sempurna, kini ada nama “Isi Piringku”
Dok. Royco

Dulu Mama pasti tahu slogan 4 Sehat 5 Sempurna, namun dalam perkembangan ilmu gizi nggak cukup tepat untuk mengakomodir perkembangan ilmu yang baru. Kalau hanya bicara 4 Sehat 5 Sempurna tanpa keseimbangan itu ternyata nggak cukup.

Porsi “Isi Piringku” ini sendiri terdiri dari makanan pokok yakni sumber karbohidrat dengan porsi 2/3 dari 1/2 piring. Lalu dilengkapi dengan lauk pauk dengan porsi 1/3 dari 1/2 piring. Untuk setengah piring lainnya diisi dengan proporsi sayur-sayuran dengan porsi 2/3 dan buah-buahan dengan porsi 1/3. 

Ini tetap bisa Mama kreasikan sesuai selera keluarga masing-masing ya! Panduan makan sehat tersebut nggak hanya membuat kenyang, tetapi juga memastikan tubuh sehat dan cukup gizi. 

Penerapan “Isi Piringku” ini penting banget guna mencegah dampak buruk pada anak seperti stunting dan obesitas sejak awal.

Selain pola makan gizi seimbang lewat “Isi Piringku”, Mama bisa melengkapi dengan minum air putih yang cukup, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, dan mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui kondisi tubuh.

4. Jangan lelah kreasikan masakan untuk si Kecil

4. Jangan lelah kreasikan masakan si Kecil
Freepik/pvproductions

Nah, kalau sudah tahu soal “Isi Piringku” ini, Mama tinggal perlu belajar untuk mengkreasikan menu makanan untuk si Kecil. Misalnya dengan searching secara online tentang menu-menu kreasi yang cocok untuk anak. 

Salah satunya website Royco Nutrimenu #KebaikanDalamKelezatan. Royco Nutrimenu ini sendiri berisi seputar inspirasi resep masakan lezat bernutrisi yang cocok untuk seluruh anggota keluarga. Terbuat dari bahan-bahan yang mampu mencukupi kebutuhan gizi untuk #BantuTumbuhSesuai dan terhindar dari kondisi Hidden Hunger, gangguan pertumbuhan fisik dan mental.

Hidden Hunger dan gangguan pertumbuhan tersebut biasanya terjadi jika si Kecil kekurangan iodium. Iodium ini biasanya bisa didapat lewat garam. Buat Mama yang membatasi asupan garam untuk si Kecil, sebaiknya mulai dirubah ya. 

Karena si Kecil tetap membutuhkan asupan garam yang seimbang untuk pertumbuhannya. Untuk Mama yang mencari tambahan garam yang alami dan pasti disukai si Kecil, nggak perlu bingung karena itu semua ada di Royco yang mengandung garam beryodium yang bisa memenuhi 15% kebutuhan iodium harian. Produk kaldu Royco ini tersedia dalam rasa kaldu ayam dan kaldu sapi. 

Tinggal disesuaikan dengan kesukaan si Kecil aja deh, Ma. 

5. Mulai bangun atau ubah kebiasaan makan si Kecil

5. Mulai bangun atau ubah kebiasaan makan si Kecil
Freepik/jcomp

Terakhir nih buat Mama, kalau referensi menu sudah ada, saatnya menanam kebiasaan makan yang baru untuk si Kecil. Misalnya dibiasakan untuk makan sayur, caranya gimana? Ajak si Kecil makan sayur bersama Mama. Ingat, si Kecil adalah peniru ulung, jika Mama sudah mencontohkan, ia akan mengikuti secara perlahan.

Jika yang satu ini gagal, Mama bisa coba cara lain seperti membuat menu makanan dengan menyelipkan sayur di dalamnya tanpa diketahui si Kecil. Biasakan makan bersama tanpa distraksi gadget maupun TV. 

Semoga berhasil ya Ma! (WEB)

The Latest