Tidak Panik saat Anak Tersedak, Lakukan ini Sebagai Pertolongan

Ada beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai penyebab anak tersedak. Penyebabnya pun bukan hanya makanan, namun juga adanya faktor lain seperti sakit yang sedang diderita. Apa saja penyebab anak tersedak?

• Makan terlalu cepat atau tidak mengunyah makanan dengan baik
• Makan sambil berjalan, berlari, atau sambil bercanda
• Memasukkan benda asing ke dalam mulut dan tidak sengaja tertelan
• Adanya cedera pada wajah seperti pembengkakan atau pendarahan
• Menderita sakit di tenggorokan seperti tumor, kanker, atau amandel
• Terjadi masalah pada kerongkongan

Sebelum memberikan pertolongan, patut dipastikan terlebih dahulu bahwa anak memang sedang mengalami tersedak. Anak di atas usia satu tahun akan lebih mudah menunjukkan tanda sedang tersedak, seperti memegang tenggorokannya.

Namun, ini bukanlah satu-satunya cara si Kecil untuk memberitahukan bahwa ia tersedak. Ada tanda lain yang juga harus Mama kenali, seperti:

• Sulit untuk bicara
• Sulit untuk bernafas
• Mengeluarkan suara bising saat menarik nafas
• Mengalami batuk lemah
• Warna kulit berubah menjadi kebiruan
• Pada kasus yang fatal, seseorang bisa sampai hilang kesadaran

Melansir dari medlineplus, seseorang yang masih mampu batuk dengan kuat atau masih bisa berbicara dilarang untuk mendapatkan pertolongan.

Instruksikan kepada mereka yang tersedak untuk terus batuk, karena batuk yang kuat mampu mendorong benda yang tersangkut di tenggorokan untuk keluar.

Serta, jangan memberikan minum kepada si Kecil yang sedang tersedak ya, Ma.

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum menolong si Kecil adalah berusaha untuk tetap tenang. Setelah memastikan si Kecil benar tersedak, inilah beberapa pertolongan yang bisa Mama berikan.

Teknik ini akan membantu anak mengeluarkan benda yang tersangkut dengan pukulan yang diberikan di bagian punggung belakang. Berikut caranya:

• Berdirilah di bagian belakang anak dengan posisi anak membelakangi orangtua. Mintalah anak untuk berlutut
• Gunakan satu tangan untuk menopang badan si Kecil
• Condongkan anak ke bagian depan
• Gunakan tumit tangan yang lain untuk memberikan pukulan di antara tulang belikat anak
• Lakukan hingga benda yang menyangkut keluar

Pukulan yang diberikan di bagian belakang akan menciptakan getaran dan tekanan kuat di saluran napas, sehingga cukup untuk menghilangkan sumbatan dan memungkinkan anak kembali bernafas dengan lega.

Teknik Heimlich Maneuver juga disebut dengan abdominal thrusts. Berikut cara untuk melakukan teknik tersebut

• Berdirilah di belakang tubuh anak dan lingkarkan tangan di pinggangnya seperti memeluk dari belakang
• Kepalkan tangan Mama, dan letakkan kepalan tangan tepat di bagian tengah perut, di antara ulu hati dan pusar
• Pegang kepalan tangan erat-erat dengan tangan yang lain
• Berikan dorongan atau hentakan ke bagian perut, sambil menarik tubuh anak ke bagian belakang. Lakukan sebanyak lima kali, atau sampai benda yang menyangkut berhasil keluar
• Hindari hentakan yang terlalu keras untuk menghindari cedera

Dua teknik ini dapat dilakukan secara bergantian hingga benda yang menyangkut di tenggorokan bisa dikeluarkan. Jika tersedak tak kunjung reda, segera bawa si Kecil ke rumah sakit sambil terus melakukan dua teknik ini secara bergantian.

Sebelum anak tersedak, ada baiknya melakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu. Berikut beberapa hal yang bisa Mama dan Papa lakukan untuk mencegah si Kecil tersedak.

• Hindari meletakkan barang-barang kecil seperti kancing, baterai, atau peniti di lokasi yang mudah untuk dijangkau si Kecil
• Berikan anak mainan sesuai usianya
• Ajarkan anak untuk makan dengan tenang sambil duduk, hingga makannya selesai
• Hindari anak makan di dalam mobil, terutama saat jalan sedang tidak rata
• Potong makanan dengan ukuran kecil, agar bisa dikunyah dengan sempurna oleh si Kecil
• Hindari memberikan makanan yang berbentuk bulat, keras, lengket dan sulit ditelan
• Pastikan anak dalam kondisi sadar dan tidak mengantuk saat akan makan

Itulah beberapa hal seputar pertolongan pertama saat sedang tersedak. Selain melakukan pencegahan yang tertulis di atas, pengawasan Mama dan Papa saat si Kecil bermain dan makan, juga diperlukan. Semoga artikel ini memberi pengetahuan untuk para orangtua.