Kecerdasan Pendidikan Anak Indonesia ke-6 Terbawah Menurut PISA

Skor PISA tahun 2018 buruk, Mendikbud-Ristek sempat minta maaf tahun 2023 ini mungkin akan sama

8 September 2023

Kecerdasan Pendidikan Anak Indonesia ke-6 Terbawah Menurut PISA
Freepik/odua

OECD (Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) tidak asing untuk orang yang bergelut di dunia pendidikan. Organisasi ini beranggotakan negara maju dan bertujuan mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan.

Setiap tiga tahun sekali menurunkan satu laporan untuk memberikan peringkat sistem pendidikan terbaik di dunia.

Peringkat tersebut merupakan hasil tes yang sudah dilaksanakan tahun sebelumnya yang dikenal dengan nama tes PISA (Programme for International Student Assessment).

Sebelumnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan permohonan maaf karena kemungkinan skor PISA di tahun 2023 belum bisa membaik.

Sebagai informasi skor PISA terakhir tahun 2018 lalu Indonesia ada di peringkat ke-6 terbawah.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai fakta kecerdasan anak Indonesia ke-6 terbawah menurut PISA.

1. Skor PISA Indonesia di tahun 2018 memprihatinkan

1. Skor PISA Indonesia tahun 2018 memprihatinkan
Freepik/Rawpixel.com

Sudah dijelaskan sebelumnya kalau hasil laporan PISA dikeluarkan setiap 3 tahun sekali. Indonesia sebagai Negara partisipan sejak tahun 2000 (tes PISA pertama kali diselenggarakan) hingga tes PISA yang kedelapan tahun 2022 tidak pernah absen.

Hasil dari tes PISA tahun 2022 akan keluar di tahun 2023. Sementara melihat dari perkataan Nadiem Makarim yang kemungkinan Indonesia tidak membaik bisa berkacara ke peringkat tes PISA tahun 2018 lalu yang dinilai cukup buruk.

"Mohon maaf kalau saya mengecewakan. Tapi saya lebih baik realistis sekarang. Tidak mungkin 2-3 tahun itu bisa naik (PISA). Itu butuh waktu lebih panjang apalagi terpukul dengan pandemi," ucapnya dalam rapat bersama Komisi X DPR RI pada Selasa, (24/1/2023) lalu.

Editors' Pick

2. Skor PISA Indonesia tahun 2018 ada di peringkat ke-6 terbawah

2. Skor PISA Indonesia tahun 2018 ada peringkat ke-6 terbawah
Pexels/Pragyan Bezbaruah

Skor PISA Indonesia pada tahun 2018 berada pada posisi sangat memprihatinkan. Bahkan, skor tersebut tidak mencapai rata-rata negara OECD. Ini tentu menjadi highlight yang menggambarkan kondisi pendidikan tanah air saat ini.

Indonesia pada tes PISA tahun 2018 berada di urutan ke-74 alias peringkat ke-6 dari bawah. Kemampuan membaca siswa Indonesia di skor 371 berada di posisi 74, kemampuan Matematika mendapat 379 berada di posisi 73, dan kemampuan sains dengan skor 396 berada di posisi 71.

3. Alasan skor PISA Indonesia tidak naik, pandemi Covid-19

3. Alasan skor PISA Indonesia tidak naik, pandemi Covid-19
Instagram.com/nadiemmakarim

Salah satu alasan yang membuat skor PISA Indonesia tidak kunjung naik menurut Nadiem karena Covid-19 selama 3 tahun. Ia menyebut pandemi Covid-19 sudah menyebabkan learning loss.

Ini yang membuatnya memprediksi skor PISA tidak mungkin naik di tahun 2023.

"Sangat kecil kemungkinan angka PISA kita akan menjadi lebih baik di saat ini. Dan dampak yang kita lakukan saat ini dilihatnya bertahun-tahun, 4, 5, 7 tahun ke depan. Itu yang sebenarnya waktu time frame dari transformasi pendidikan," sebutnya.

Oleh karenanya ia menjelaskan untuk bisa mengukur capaian di sektor pendidikan harus menggunakan matrik lain. Karena akan sulit jika menggunakan angka PISA saja.

"Saya harus gunakan matrik lain untuk mengukur kita mengarah ke arah yang tepat," tambahnya

4. Indonesia kalah jauh dengan Singapura yang sama-sama dari Asia Tenggara

4. Indonesia kalah jauh Singapura sama-sama dari Asia Tenggara
Freepik/pikisuperstar

Melihat tahun 2018, Singapura jadi negara Asia Tenggara yang punya skor PISA tinggi. Kemampuan rata-rata membaca, matematika, dan sains diatas 540 poin.

Peringkat Indonesia di tahun 2018 itu hanya ada di atas negara-negara seperti Kosovo (baru merdeka tahun 2008), Filipina, Lebanon, Maroko. Indonesia bahkan masih di bawah Macedonia Utara dan Georgia.

Jika dibandingkan dengan sesama Asia Tenggara, Indonesia bahkan ada di bawah Thailand. Secara demografis, Indonesia bisa melihat bagaimana sistem pendidikan dijalankan di negara yang dekat seperti Thailand, Malaysia, atau bahkan yang memiliki peringkat atas seperti Singapura.

5. Anggaran ratusan triliun untuk pendidikan, untuk apa saja?

Anggaran pendidikan Indonesia selama 10 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Terakhir untuk tahun 2023 kemarin pemerintah RI mengalokasikan Rp 612 triliun untuk sektor ini.

Di mana jika ditarik data selama satu dekade ini, pemerintah RI melalui Kementerian Keuangan menggelontorkan dana sebanyak Rp 4.732 triliun untuk membenahi pendidikan.

Dari hasil riset Felicia Putri Tjiasaka, ia menyebut kalau dalam kurun waktu tersebut hasil skor PISA Indonesia justru cenderung flat dan mengalami penurunan.

Khusus untuk 2023 ini adapun pecahan anggarannya yakni Rp 237,1 triliun untuk belanja pemerintah pusat. Di mana Rp 100 triliun untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan tunjangan profesi guru (Rp 9.6 triliun untuk KIP, Rp 10 triliun untuk KIP kuliah dan Rp 80 triliun untuk tunjangan guru).

Selanjutnya ada Rp 305,6 triliun untuk transfer daerah digunakan untuk Rp 60 triliun untuk dana BOS dan BOP. Sementara Rp 69,5 triliun untuk pembiayaan dengan Rp 20 triliun digunakan untuk dana abadi LPDP.

Menurut Felicia ada sisa Rp 432 triliun yang sulit dilacak penggunaannya. Ia pun lalu mengkalkulasi ulang anggaran pendidikan 2023 sebanyak Rp 612 triliun dari sisi Felicia Putri Tjiasaka.

"Rp 200 triliun (33 persen) untuk menyejahterakan guru dan peserta didik bisa dapat anggaran dua kali lipat dari sekarang. Lalu Rp 200 triliun lagi bisa dipakai untuk pengembangan sekolah dan perguruan tinggi. Tiap sekolah bisa dapat Rp 500 juta per tahun dan perguruan tinggi Rp 3,2 miliar per tahun. Sisa Rp 212 triliun terserah untuk kegiatan dan belanja pegawai kementerian dan dinas pendidikan," jelasnya.

Itulah tadi informasi mengenai fakta kecerdasan anak Indonesia ke-6 terbawah menurut PISA. Semoga semakin ke depan banyak perubahan soal pendidikan di tanah air ini.

Baca juga:

The Latest