Anak Pesepakbola Raphinha Diperlakukan Rasis di Disneyland Paris!

Insiden ini mencuat ke publik setelah Raphinha sendiri mengunggah video yang memperlihatkan perlakuan diskriminatif kepada putranya di story Instagram pribadinya pada Minggu (6/9/2025).

Dalam video, terlihat Gael, putra Raphinha terus diabaikan oleh seorang maskot di Disneyland Paris meskipun telah berulang kali meminta pelukan di dekatnya.

Maskot ini terlihat aktif memeluk dan menyapa anak lain yang kebetulan berkulit putih, meskipun Gael sedang berada di dekatnya untuk meminta pelukan dan sapaan.

Maskot tersebut terlihat mengabaikan Gael sepenuhnya, bahkan setelah seorang pria dewasa ikut membantu Gael untuk lebih mendekat pada maskot tersebut.

Dalam unggahan tersebut, Raphinha menuliskan kekesalannya. “Karyawan kalian (Disneyland Paris) memuakkan, tidak seharusnya kalian memperlakukan seorang anak seperti itu. Kalian bertugas untuk membuat anak-anak bahagia, bukan membuatnya sedih,” tulis Raphinha.

Saat kejadian, Raphinha tidak mendampingi putranya di Paris karena ia sedang bertanding untuk tim nasional Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Rasisme adalah perlakuan diskriminatif yang dilakukan terhadap seseorang berdasarkan ras, warna kulit, etnis, atau asal-usulnya.

Dalam kasus yang dialami putra Raphinha, tindakan mengabaikan anak hanya karena perbedaan warna kulit termasuk ke dalam bentuk rasisme.

Menurut UNICEF, anak yang mengalami perlakuan rasis dapat merasakan perasaan terisolasi, rendah diri, hingga trauma jangka panjang.

Bagi anak berusia 2 tahun seperti Gael, pengalaman bertemu tokoh favoritnya seharusnya diwarnai dengan kebahagiaan.

Namun, ketika maskot Disneyland mengabaikan Gael, pengalaman tersebut bisa membekas dan memengaruhi cara anak tersebut memandang dirinya maupun lingkungannya.

Selain itu, perlakuan diskriminatif juga dapat menimbulkan dampak sosial yang lebih luas, yakni memperkuat stereotip dan ketidaksetaraan di masyarakat.

Rasisme tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga merusak ikatan sosial. Jika hal ini dibiarkan, si Kecil yang menjadi korban bisa kehilangan rasa percaya diri.

Bahkan, di banyak kasus, rasisme bisa mengarah pada kekerasan fisik dan perlakuan buruk yang melanggengkan impunitas di kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan si Kecil untuk menjauhi pemikiran dan perilaku rasis sejak dini.

Perbedaan ras, warna kulit, atau budaya adalah hal alami yang justru memperkaya kehidupan sosial kita.

Kita tidak seharusnya memandang rendah, mengabaikan atau memiliki sentimen buruk terhadap orang lain hanya karena perbedaan.

Hal tersebut bisa ditanamkan sejak dini dengan cara berikut:

• Memahami bahwa semua orang lahir dengan perbedaan, dan perbedaan bukanlah hal yang buruk.

• Jangan memakai stereotip seperti, “temanku bicaranya keras karena dia orang Batak,” atau “kakak itu orang Padang, pasti ia jago memasak.”

• Selalu bersikap baik kepada orang lain tanpa memandang suku, ras, agama, dan sebagainya.

• Ikuti kegiatan di luar sekolah agar lingkaran pergaulan semakin luas dan beragam.

Memahami bahwa semua orang layak diperlakukan dengan hormat dapat menjadi langkah awal untuk mencegah munculnya perilaku diskriminatif di kemudian hari.

Itulah informasi mengenai anak pesepakbola Raphinha diperlakukan rasis di Disneyland Paris!