- Menyentuh pasir halus,
- Bermain busa sabun,
- Memegang sayuran atau buah-buahan mentah,
- Meremas adonan atau lilin mainan .
Belajar dari Junho yang GTM: 5 Cara Atasi Anak Susah Makan ala Daehoon
Intinya sih...
- Anak GTM tidak tertarik dengan proses makan.
- Berikan anak ruang bermain dengan segala bentuk tekstur.
- Jangan paksa anak makan, biarkan ia bereksplorasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Rumah tangga konten kreator asal Korea Selatan, baru -baru ini membagikan momen pertumbuhan ketiga anaknya.
Ia bercerita, anak pertamanya, Junho memiliki pengalaman makan yang cukup buruk dan berdampak pada pertumbuhannya. Dibandingkan kedua adiknya yang lain, Junho tidak memiliki interest pada makanan.
Kalau anak mama juga sedang GTM (Gerakan Tutup Mulut), kisah ini bisa menjadi pembelajaran. Yuk, Popmama.com hadirkan penjelasan selengkapnya agar Mama belajar dari Junho yang GTM: 5 cara atasi anak susah makan ala Daehoon, mama perlu lakukan ini!
1. Anak GTM tidak tertarik dengan proses makan
GTM bukan hanya soal menolak makanan, tetapi juga minimnya ketertarikan anak terhadap proses makan itu sendiri. Anak bisa menolak duduk, tidak mau membuka mulut, atau justru lebih tertarik bermain dibanding makan.
Kondisi ini pernah dialami Junho, sehingga membuat Daehoon harus mencari cara agar anaknya punya pengalaman makan yang lebih menyenangkan.
“Ini salahku, aku baru belajar saat Junho sudah berumur satu tahun. Belajar dari psikolog dan literatur, bahwa anak yang GTM itu karena mereka nggak interest dengan proses makan, salah satu penyebabnya adalah karena kebiasaan disuapi,” ungkap Daehoon.
2. Berikan anak ruang bermain dengan segala bentuk tekstur
“Makan itu harus jadi momen yang menyenangkan untuk anak, biarkan anak mengeksplor dengan menjadikan makanan sebagai sebuah mainan. Dengan begitu, anak akan mengenal beragam tekstur makanan (dengan motoriknya),” jelas Daehoon.
Sebelum berhasil makan dengan baik, anak perlu nyaman dulu dengan berbagai bentuk tekstur. Mama bisa memperkenalkan permainan sensorik seperti:
Sensory play membantu anak menerima sensasi di mulut dengan lebih baik, sehingga ia tidak kaget saat mencoba makanan baru. Permainan dengan sensori ini berkaitan dengan keterampilan oromotor, yakni gerakan otot-otot yang ada di sekitar mulut, bibir, lidah, dan pipi yang bekerjasama untuk mendukung berbagai aktivitas makan anak seperti mengigit, mengunyah, dan menelan makanan.
3. Jangan paksa anak makan
Memaksa anak justru membuat mereka semakin menolak makan. Anak akan mengasosiasikan waktu makan sebagai momen yang menegangkan atau tidak menyenangkan.
Sama halnya seperti yang dilakukan Daehoon, Mama bisa fokus pada menciptakan suasana makan yang santai, tidak marah ketika anak menolak, tetap menawarkan makanan tanpa tekanan.
4. Berikan anak ruang untuk makan sendiri meskipun berantakan
Seperti Junho, banyak anak GTM butuh autonomy agar minat makannya muncul. Biarkan anak memegang sendok, meraih makanan, atau mencoba makan dengan cara mereka sendiri.
Meja berantakan itu wajar, justru bagian dari proses belajar. Kemandirian kecil ini membantu anak merasa kontrol atas proses makan, meningkatkan rasa penasaran dan akhirnya lebih terbuka mencoba makanan.
Berdasarkan pengalaman Daehoon, kedua anaknya yang dibiarkan eksplorasi dengan tekstur dan makan sendiri, lebih memiliki hubungan yang positif dengan proses makan.
5. Berikan jadwal makan yang pasti
Anak membutuhkan pola yang konsisten. Jadwal makan yang teratur membantu tubuh mereka mengenali rasa lapar dan kenyang. Mama bisa menetapkan tiga kali makan utama, dua kali camilan, dan jarak makan yang tidak terlalu dekat.
Konsistensi ini membantu membentuk ritme makan yang sehat dan mengurangi drama GTM.
“Sekarang kuncinya harus lapar, maka aku buat jam makannya. Jeda dengan makanan utama berikutnya minimal tiga jam,” jelas Daehoon
Itulah beberapa tips dari Papa Daehoon agar Mama belajar dari Junho yang GTM: 5 cara atasi anak susah makan ala Daehoon, semangat, Ma!
