Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Anak mencari perhatian Papa
Freepik

Intinya sih...

  • Balita meminta bermain untuk memastikan perhatian orangtua sepenuhnya untuk mereka

  • Pelukan membantu anak merasa aman dan menurunkan ketegangan pada sistem saraf

  • Rengekan, permintaan digendong, dan menjilat adalah cara balita menyampaikan kebutuhan emosional mereka

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orangtua pasti pernah mengalami momen di mana baru saja membaca lima buku, menyanyikan tiga lagu, dan membacakan cerita sebelum tidur. Lalu si Kecil menatap Mama dengan mata berbinar dan berkata, “Satu lagi saja!”

Insting pertama mungkin lelah, namun, di balik permintaan itu, ada kebutuhan yang jauh lebih dalam anak ingin tetap terhubung dengan Mama.

Berikut Popmama.com bagikan ciri-ciri cara balita bertanya, “apakah aku penting?” lewat tingkahnya yang unik!

1. "Maukah bermain bersamaku?"

Freepik

Saat balita meminta diajak bermain, yang mereka cari bukan mainannya. Mereka sedang memastikan apakah perhatian orangtua sepenuhnya untuk mereka, bukan hanya untuk pekerjaan, ponsel, atau urusan lain.

Bermain bersama memberi pesan bahwa waktu orangtua adalah untuknya. Bukan lama bermainnya, tapi keterlibatan penuh. Sepuluh menit bermain sungguh-sungguh sering lebih berarti daripada satu jam sambil setengah fokus.

Untuk itu, Mama dan Papa bisa merespons dengan, “Sebentar ya, Papa selesaikan ini dulu. Setelah itu kita main bersama.”

2. Meminta dipeluk

Freepik

Pelukan adalah bahasa emosi paling awal yang dipahami anak. Jauh sebelum mereka mampu mengungkapkan perasaan dengan kata-kata, tubuh mereka sudah belajar mencari kedekatan untuk merasa aman.

Pelukan membantu menurunkan ketegangan pada sistem saraf, memperlambat detak jantung, dan memberi sinyal bahwa mereka berada dalam lingkungan yang aman.

Pelukan juga bisa menjadi rutinitas harian yang akan membangun keamanan di diri si Kecil, “Ayo sini. Kita pelukan dulu. Papa di sini.”

3. Merengek

Freepik

Ren­gekan sering dianggap sebagai perilaku buruk yang perlu segera dihentikan. Padahal, pada balita, rengekan biasanya muncul ketika mereka lelah, lapar, atau kewalahan dan belum memiliki kemampuan bahasa yang cukup untuk menyampaikan perasaannya dengan jelas.

Nada suara yang tidak rapi sering kali mencerminkan emosi yang juga belum teratur. Mama dan Papa bisa respons dengan mencontohkan gaya bicara yang pelan atau sekadar memberi ruang bagi emosinya meredam.

4. Meminta digendong

Freepik

Ketika balita minta digendong, sering kali dunia terasa terlalu besar bagi mereka. Digendong memberi rasa dekat dan aman, terutama saat berada di tempat ramai atau situasi baru.

5. Mengikuti orang tua ke mana-mana

Freepik

Balita yang terus mengikuti orang tuanya bukan berarti posesif. Mereka sedang memastikan bahwa hubungan tetap aman meski orang tua berpindah tempat.

Ini fase perkembangan normal, ketika anak belajar bahwa kedekatan emosional tidak selalu berarti menempel tanpa jarak. Tenang, Ma! Ini hanya fase sebelum mereka jadi lebih mandiri dan punya kesibukan sendiri.

6. Menjilat orangtua

Freepik

Perilaku ini sering membuat orang tua kaget atau geli. Namun bagi balita, menjilat bisa menjadi bentuk eksplorasi sensorik atau cara mencari reaksi dan interaksi.

Berikan batas yang jelas tanpa memarahinya. Mama bisa merespons dengan, “Aku tidak suka dijilat. Tapi kamu boleh peluk aku.”

7. Memukul saudara

Freepik

Memukul saudara sering terjadi saat anak merasa tersaingi atau kehilangan perhatian. Ini bukan tentang niat menyakiti, melainkan tentang emosi yang belum terkelola.

Anak ingin diperhatikan di saat-saat seperti ini. Intervensi yang tenang membantu anak belajar batas sekaligus merasa diperhatikan.

8. Memanggil “Mama… Mama… Mama…”

Freepik

Pengulangan ini hampir selalu menguras kesabaran orangtua, terutama saat sedang sibuk. Namun, bagi balita, memanggil nama orangtua berulang kali bukan tanda lupa atau sekadar iseng. Mereka sedang memastikan bahwa Mama tetap responsif dan hadir secara emosional.

Setiap jawaban, meski singkat, membuat ia tahu bahwa Mama selalu ada. Maka, ia akan selalu merasa aman.

9. “Baca lagi, lagi, lagi”

Freepik

Permintaan membaca berulang sering muncul di momen-momen tenang seperti sebelum tidur, ketika anak merasa paling dekat dengan orang tuanya. Sebenarnya yang ingin dipertahankan bukan ceritanya, melainkan kebersamaan itu sendiri.

Untuk itu, Mama bisa memberi pengertian, “Buku sudah selesai malam ini. Kita simpan untuk besok. Aku senang baca bareng kamu.”

10. Cara balita memastikan mereka berarti

Freepik/jcomp

Jika diperhatikan, hampir semua perilaku balita, baik yang menyenangkan maupun melelahkan berakar pada kebutuhan yang sama, yakni memastikan bahwa mereka penting bagi orangtua mereka.

Karena belum mampu mengungkapkannya dengan kata-kata, anak menggunakan tubuh, suara, dan perilaku untuk bertanya. Itulah cara balita bertanya, “apakah aku penting?” lewat tingkahnya yang unik!

Editorial Team