Cara Mengatasi Anak Usia 15 Bulan, Mandiri tapi Masih Butuh Perhatian

Setiap orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Namun, di usia yang masih sangat dini, sering kali orangtua tidak bisa memahami keinginan anak-anaknya.

Nah, ketika si Kecil sudah memasuki usia 15 bulan, akan lebih banyak tantangan yang orangtua hadapi. Mulai dari perubahan mood yang disebabkan karena anak belum bisa mengenali emosi yang dirasakan.

Gak hanya itu, anak usia 15 bulan juga biasanya lebih mudah menangis ketika apa yang diinginkan tidak terkabulkan. Hal ini biasanya terjadi ketika orangtua tidak memahami apa yang anak maksud karena belum bisa mengucapkan kalimat dengan benar,

Padahal tahukah Mama, sebenarnya di usia ini, anak sudah mulai belajar memahami apa yang ia dengar, karena kerja otaknya bisa lebih cepat memahami daripada apa yang diucapkan.

Kebanyakan orangtua tanpa sadar akan langsung menentukan apa yang ingin diberikan untuk anaknya, tanpa melibatkan pilihan dari sang anak itu sendiri.

Terlebih jika usia anak masih sangat belia, pasti Mama berpikir bahwa anak belum bisa memilih jadi sebaiknya langsung dipilihkan oleh orangtuanya. Pernah berpikiran seperti ini juga, Ma?

Padahal, cara efektif mengatasi tantangan pada anak usia 15 bulan agar tidak mudah emosional adalah dengan belajar memberikan pilihan pada mereka untuk mendukung kebutuhan kemandirian anak.

Misalnya, Mama bisa menawarkan dua pilihan sederhana, seperti "Hari ini adek mau pakai baju yang warna merah ini atau satunya yang biru?" sambil menunjuk kedua baju tersebut.

Dengan pertanyaan sesederhana tersebut, hal ini justru bisa berdampak baik pada tumbuh kembangnya, Ma, karena anak merasa dirinya diberi kontrol atas kehidupannya, yang sangat penting pada usia ini.

Mama tentu pernah mendengar kalimat yang menyebutkan, "dunia anak adalah bermain". Bukan sekadar kalimat belaka, ini maksudnya adalah untuk memberikan kebebasan anak dalam mengeksplorasi dunia mereka dengan caranya sendiri, Ma.

Jadi, sangat penting untuk tidak terlalu mengarahkan permainan anak, karena tidak ada benar atau salah dalam bermain pada anak usia 15 bulan.

Agar anak lebih bebas mengeksplorasi dunianya, cobalah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mereka bisa bermain dengan bebas. 

Hal ini bisa membantu mereka mengembangkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah, karena adanya dorongan dan dukungan yang orangtua berikan.

Mama tau nggak, ternyata mengatakan 'tidak' pada anak bisa menjadi tantangan tersendiri, lho. Untuk mengurangi anak yang mudah tantrum ketika Mama melarangnya, cobalah untuk mengatakannya dengan cara yang lebih positif untuk mengurangi frustasi dan meningkatkan optimisme. 

Misalnya, alih-alih mengatakan "Adek nggak  boleh main pisau," Mama bisa mengatakan, "Pisau ini tajam, dek, kita pakai gunting aja ya nanti Mama bantu."

Dengan cara ini, orangtua sudah membantu anak memahami batasan dengan lebih lembut dan positif.

Itu dia tantangan anak usia 15 bulan dan cara mengatasinya yang perlu orangtua ketahui. Tapi ingat, Ma, setiap anak itu memiliki perjalanan yang unik untuk melalui kemandirian dan kedekatan mereka. 

Nah, dengan pendekatan yang tepat, Mama bisa membantu anak melewati fase ini dengan lebih lancar dan membantunya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri namun tetap dekat dengan keluarga.