Inilah, 7 Manfaat Kismis sebagai Camilan yang Sehat Anak

Kismis dikenal sebagai "permen alami" yang menjadi camilan sehat untuk anak-ana

16 Juli 2021

Inilah, 7 Manfaat Kismis sebagai Camilan Sehat Anak
Pixabay/683440

Memberikan camilan pada balita bisa membantu mengatasi lonjakan rasa lapar dan memberikan dorongan energi yang sangat dibutuhkan si Kecil di antara waktu makan.

Selain itu, camilan mencegah anak menjadi rewel akibat terlalu lapar, dan mencegah makan berlebihan saat makan besar. Dalam memilih cemilan untuk anak harus berhati-hati, karena memberikan camilan yang kurang nutrisi dapat memengaruhi tumbuh kembangnya dan kesehatannya.

Kebanyakan orang menganggap kismis sebagai camilan sehat untuk anak-anak. Bahkan, kismis terkadang disebut sebagai "permen alami" atau "makanan tersehat di dunia". Namun, apakah kismis aman untuk balita? dan apa saja manfaatnya?

Coba yuk Ma, simak informasi manfaat kismis yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!

Apakah Kismis Aman Diberikan untuk Balita?

Apakah Kismis Aman Diberikan Balita
Unsplash/Andreas Haslinger

Kismis dan buah-buahan kering lainnya, seringkali lengket dan sulit dikunyah, sehingga bisa menjadi bahaya tersedak bagi bayi dan anak-anak dengan usia yang masih kecil.

Dilansir dari Parents, jika kismis dan buah-buahan kering dipotong kecil-kecil, kebanyakan dokter mengatakan bahwa itu baik-baik saja begitu anak mama sudah mahir mengunyah makanan padat dan lunak lainnya, yaitu setelah sekitar 9 hingga 12 bulan.

Porsi kecil kismis dapat memberi anak serat dan zat besi dengan sedikit natrium dan lemak. Jumlah zat besi yang baik ada dalam kismis, dibutuhkan oleh anak untuk pertumbuhan, energi dan oksigennya. Selain itu, karbohidrat dalam kismis menawarkan energi rendah lemak.

Hal inilah yang membuat kismis adalah alternatif yang sehat untuk coklat dan permen manis yang biasanya disukai anak.

Tak hanya itu saja, ada beberapa manfaat kismis lainnya yang meyakinkan Mama untuk memberikan kismis untuk si Kecil. Berikut beberapa manfaatnya:

1. Mengobati sembelit

1. Mengobati sembelit
Freepik/Pvproduction

Kismis adalah salah satu cemilan yang dapat mengobati sembelit pada anak, dan ini sudah menjadi obat turun-temurun sejak jaman dahulu.

Dilansir dari Mom Junction, kismis memiliki serat larut dan tidak larut. Serat tidak larut membantu menjaga kelancaran buang air besar, sehingga membantu mencegah sembelit. Oleh karena itu, balita bisa diberikan kismis jika mengalami sembelit

Untuk mendapatkan manfaat kismis sebagai pengobatan sembelit, Mama harus merendam segenggam kismis dalam segelas air semalaman. Minta anak untuk meminum airnya saat perut kosong, dan keesokan harinya akan membantu mengatur buang air besar anak.

2. Kaya akan magnesium dan kalium

2. Kaya akan magnesium kalium
Pexels/Pixabay

Dilansir dari India Parenting, kismis kaya akan dua mineral penting yaitu magnesium dan potasium. Mineral ini sangat berguna untuk menetralkan asam dalam tubuh si Kecil.

Peningkatan keasaman dalam darah atau akumulasi gas dalam sistem pernapasan, dapat berisiko menyebabkan tumor, penyakit jantung, rambut rontok, penyakit kulit dan kerusakan organ dalam.

Editors' Pick

3. Kaya zat besi

3. Kaya zat besi
Pexels/Alexander Dummer

Selain kaya akan kandungan magnesium dan kalium, kismis juga kaya akan kandungan zat besi yang efektif dalam mengobati anemia.

Ini juga mengandung beberapa jenis Vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh anak untuk pembentukan darah. Zat tembaga yang ada dalam kismis membantu dalam pembentukan sel darah merah.

4. Menjaga kesehatan jantung

4. Menjaga kesehatan jantung
Freepik/Jcomp

Memberikan anak asupan kismis dalam jangka panjang, dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal American College of Cardiology di tahun 2012, kehadiran sejumlah besar kalium, serat, dan senyawa bioaktif seperti fenol dan tanin dianggap bertanggung jawab atas efeknya.

Namun, uji klinis yang lebih mendalam masih diperlukan.

5. Kesehatan mulut

5. Kesehatan mulut
Unsplash/Jose Ibarra

Kismis sering dipercaya menyebabkan kesehatan mulut yang buruk karena teksturnya yang kenyal dan lengket. Namun, beberapa penelitian menunjukkan sebaliknya.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Makanan dan Gizi AS menunjukkan bahwa makan kismis dapat melindungi gigi dari gigi berlubang karena sifat antimikrobanya.

Kismis mengandung fitokimia dan antioksidan tumbuhan yang mungkin bisa membantu menekan pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang.

Selain itu, fitokimia yang ditemukan dalam kismis dapat mencegah bakteri berbahaya menempel pada permukaan gigi, yang mengurangi kemungkinan gigi berlubang.

6. Meningkatkan kesehatan usus

6. Meningkatkan kesehatan usus
Pexels/Tatiana Syrikova

Usus yang sehat memastikan pertumbuhan dan perkembangan nak yang tepat. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Journal di tahun 2012 menunjukkan bahwa serat makanan dan fitokimia yang ada di dalam kismis berpotensi membantu mengubah mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan.

Namun, lebih banyak studi klinis diperlukan untuk menegaskan kembali temuan tersebut.

7. Kesehatan secara keseluruhan

7. Kesehatan secara keseluruhan
Freepik/Diana.grytsku

Kismis mengandung beberapa fitokimia dan fitoestrogen yang memiliki efek antioksidan.

Sebuah peneltian berjudul "Health Benefits of Sun-Dried Raisins" di tahun 2012 menemukan bahwa, antioksidan dalam jumlah tinggi yang ditemukan dalam kismis membantu melawan kerusakan akibat radikal bebas, dan dengan demikian membantu memerangi penyakit kronis.

Selain itu, kismis kaya akan mineral boron yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Beberapa klaim (tanpa bukti ilmiah) menunjukkan bahwa kismis dapat meningkatkan kandungan hemoglobin dan juga dapat mengurangi keasaman. Namun, studi untuk memvalidasi klaim ini masih jarang.

Terlepas dari manfaatnya, penting bagi Mama untuk tidak memberi makan kismis secara berlebihan kepada balita. Ini mungkin menyebabkan beberapa efek samping.

Efek Samping Akibat Pemberian Kismis yang Berlebihan

Efek Samping Akibat Pemberian Kismis Berlebihan
Pexels/ Victoria Borodinova

Walaupun memiliki beragam manfaat untuk kesehatan anak, ada baiknya juga bagi Mama untuk membatasi pemberian kismis pada balita. Karena jika diberikan berlebihan, ada risiko efek samping yang akan mengganggu kesehatan anak, diantaraya adalah:

Alergi

Jika anak memiliki alergi terhadap jamur, maka mereka memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami alergi kismis. Tanda-tanda umum alergi kismis adalah hidung meler, mata berair, diare, muntah, mual, ruam kulit, eksim, dan gatal-gatal.

Namun, dalam beberapa kasus serius, alergi kismis juga dapat menyebabkan perubahan detak jantung, sesak napas, mengi, dada sesak, dan pusing. Jika Mama mengamati salah satu dari tanda-tanda ini, segera hentikan pemberian kismis atau produk apa pun yang mengandung kismis kepada si Kecil dan segera cari pertolongan medis.

Masalah gastrointestinal

Mengkonsumsi terlalu banyak kismis dapat meningkatkan asupan serat larut total. Terlalu banyak serat dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kram, gas, dan kembung. Beberapa balita mungkin bisa mengalami diare. Namun, kismis, bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, tidak menyebabkan masalah seperti itu.

Berisiko merusak gigi

Menurut American Dental Association (ADA), makanan lengket seperti buah kering, termasuk kismis, dapat merusak gigi karena cenderung menempel lebih lama di gigi dibandingkan jenis makanan lainnya.

Jika anak sering makan kismis dan buah-buahan kering lainnya, ADA menyarankan untuk kumur-kumur dengan air setelah memakannya, yang dilanjutkan dengan menyikat gigi dengan hati-hati untuk menghilangkan sisa kismis.

Kismis merupakan makanan sehat dan sumber yang baik dari banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak sebagai bagian dari diet sehat. Dan karena rasanya yang enak dan mudah dimakan, kismis menjadi camilan yang enak.

Karena ada kemungkinan menyebabkan gigi berlubang, penting untuk selalu berhati-hati dan menjaga gigi anak setelah ia makan kismis.

Jika Mama khawatir, bicarakan dengan dokter gigi anak untuk mengatasinya. Anak tertentu lebih rentan terhadap gigi berlubang daripada yang lain, dan dalam beberapa kasus, kismis mungkin tidak disarankan.

Baca juga:

The Latest