Nikita Willy Ceritakan Penyebab Issa Trauma Makan hingga GTM

Diceritakan Nikita Willy, beberapa hari sebelum ke Jepang, Issa memang sedang sakit. Akibatnya, nafsu makan Issa pun ikut menuruh. Ketika berlibur ke Jepang, Issa juga tak kunjung mau makan.

Keluarga pun mulai khawatir karena jumlah makanan yang masuk ke dalam perut Issa sangat sedikit. Demi membuat putranya makan, Nikita harus mengejar-ngejar Issa atau bahkan memberikan apresiasi setelah sang anak berhasil menelan makanannya.

Jika menolak makan nasi, sebagai gantinya Nikita akan memberikan biskuit yang menjadi makanan favoritnya. Hal ini hanya berlangsung selama satu minggu, karena seminggu berikutnya Issa benar-benar menolak sepenuhnya makanan apa pun yang masuk ke mulutnya.  

Memasuki minggu kedua, Issa justru memiliki hubungan yang buruk dengan makanan. Putra semata wayang Nikita Willy dan Indra Priawan ini bahkan tampak takut ketika melihat atau mendengar makanan.

Ketika mendengar kata makanan, Issa bisa sampai histeris dan menangis. Makanan yang ada didekatnya pun otomatis langsung ia buang jauh-jauh, seolah takut dengan keberadaan makanan tersebut. Nikita menyebut Issa mengalami trauma makan selama seminggu.

Selama seminggu menolak makan, asupan yang masuk ke dalam tubuh Issa hanya berupa susu dan biskuit. Nikita merasa sedih dan bingung, apalagi ini menjadi pengalaman pertama baginya menghadapi anak GTM.

Aktris kelahiran 1994 itu takut jika hanya dibiarkan, efek trauma makan yang dialami Issa bisa sampai berkepanjangan. Pada akhirnya, Nikita memutuskan untuk berkonsultasi langsung dengan ahlinya, yaitu feeding specialist.

Untungnya, cara yang dilakukan Nikita membuahkan hasil. Berkat program reset week yang diterapkan, Issa sudah mulai mau makan.

Sejak saat itu, Nikita semakin rutin berkonsultasi dengan feeding specialist untuk memantau perkembangan makan Issa yang kian membaik. Ada beberapa trik baru yang diperoleh Nikita dari feeding specialist untuk menghadapi anak GTM.

Salah satunya yakni tidak boleh memaksakan kehendak anak. Apabila anak menolak makan, orangtua harus memutar otak mencari cara bagaimana membuat makanan yang disediakan tampak menarik di mata si Kecil.

Biarkan anak untuk menyentuh, memainkan, atau melempar makanan yang disediakan. Sebab, ketika anak mulai menyentuh makanannya, itu menjadi langkah awal sebelum dia memasukan makanan ke dalam mulut.

Menurut Nikita Willy, fase GTM yang kerap dialami anak merupakan hal yang wajar, apalagi jika terjadi karena anak sedang sakit atau tumbuh gigi. Jadi, sebaiknya orangtua tidak perlu panik secara berlebih.

Beda halnya dengan kasus Issa yang alami GTM berujung pada trauma makan, sehingga membuat Nikita Willy dengan sigap berkosultasi kepada ahlinya.

Jadi, jika Mama merasa fase makan anak sudah terlalu berantakan dan butuh penanganan lebih, jangan lupa segera berkonsultasi kepada ahlinya seperti yang dilakukan Nikita Willy, ya!

Semoga pengalaman serta tips yang dibagikan Mama Niki bisa membantu Mama.