Mengapa Balita Suka Melempar Barang?

Penting mengetahui alasan di balik perilaku ini untuk membantu memperbaiki perilaku anak

24 Maret 2022

Mengapa Balita Suka Melempar Barang
Freepik/Aleksandr Finch

Belajar melempar adalah tonggak perkembangan anak yang membutuhkan keterampilan motorik berupa koordinasi mata-tangan yang baik. Tetapi setelah menguasai cara melempar, sebagian anak menjadikannya cara untuk mendapatkan perhatian atau pun melampiaskan emosinya. 

Penting untuk memahami alasan di balik perilaku anak, seperti melempar barang, untuk membantunya memperbaiki dan menanamkan perilaku yang lebih baik. Berikut ini Popmama.com merangkum penyebab anak suka melempar barang, dilansir dari MomJunction:

1. Eksplorasi sebab-akibat

1. Eksplorasi sebab-akibat
Freepik/Pch.vector

Balita dipenuhi rasa ingin tahu. Mereka belajar dunia di sekitarnya melalui eksperimen untuk melihat sebab-akibat.

Melempar barang bisa sangat menarik bagi balita. Mereka melakukannya untuk mengamati apa yang terjadi ketika benda memantul, jatuh, terciprat, atau pecah. Akibat dari perbuatannya dapat membantu anak memahami lingkungan dan hal-hal di sekitarnya.

2. Mencari perhatian

2. Mencari perhatian
Pexels/Lisa

Balita suka apabila mendapat perhatian dari orang yang disukainya. Mereka akan melakukan apa saja untuk menarik perhatian. Menarik perhatian adalah salah satu tindakan yang dipelajarinya yang ternyata berhasil menarik perhatian orang yang disukainya. 

Jika anak mengamati tindakannya berhasil, kemungkinan besar ia akan mengulanginya. Balita biasanya melempar barang ketika orangtua atau pengasuhnya sibuk dengan pekerjaan atau sedang berbicara dengan orang lain.
 

Editors' Pick

3. Bersenang-senang

3. Bersenang-senang
Freepik/freepik

Balita mudah bosan dengan permainan dan mainan yang sama sepanjang waktu. Karena itulah ia mencoba berbagai cara menggunakan obyek yang sama agar lebih seru. 

Melempar adalah salah satu cara bermain dengan mainan lama yang sekarang dianggap membosankan oleh anak. Apabila ia merasa gembira karenanya, kemungkinan besar ia akan mengulanginya untuk bersenang-senang.

4. Mengekspresikan emosi

4. Mengekspresikan emosi
Freepik/Odua

Tidak seperti orang dewasa, balita sulit mengungkapkan perasaan melalui kata-kata. Ia banyak berkomunikasi lewat tindakan, seperti menangis atau melempar barang. 

Melempar barang menjadi media untuk mengkomunikasikan kemarahan, kesedihan, atau frustrasi karena alasan mendasar lainnya. Seperti rasa sakit atau lapar.

5. Belum mengerti cara menggunakan benda yang benar

5. Belum mengerti cara menggunakan benda benar
Freepik/goodmoments

Anak usia balita masih terlalu muda memahami penggunaan benda yang benar. Ia melemparkan barang karena kurang pemahaman. Kemungkinan lain adalah ia melakukannya karena melihat orang lain melakukannya. 

6. Menyukai suaranya

6. Menyukai suaranya
Freepik/Rawpixel-com

Seperti yang dibahas sebelumnya, balita berada dalam fase eksplorasi. Ia mungkin suka mendengar suara yang dihasilkan benda yang bertumbukan. Karena setiap benda mengeluarkan suara yang berbeda saat bertumbukan, hal ini membuatnya semakin menarik baginya.

Apabila mama melihat pola perilaku berulang terkait melempar barang pada anak dan kewalahan menanganinya, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter. Pada kasus tertentu, kebiasaan melempar barang bisa menjadi tanda autisme. Untuk memastikannya, sebaiknya diskusikan dengan dokter anak ya, Ma.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest