Apakah Anak Tidak Bahagia Cenderung Melakukan Tindakan Menyimpang?
Kebahagiaan anak tidak terlepas dari peran orangtua
20 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu akan merasa senang ketika melihat anak tumbuh besar dengan bahagia.
Kebahagiaan yang anak rasakan sejak kecil diketahui bisa membuat perkembangan karakter dan emosinya menjadi lebih baik dan stabil.
Kebahagiaan anak diketahui bisa dibentuk sejak dini, namun hal ini tidak terlepas dari campur tangan orangtua.
Selain itu, tingkat kebahagiaan anak juga bisa dilihat dari tingkah laku dan ekspresi yang mereka tunjukkan.
Mengetahui apakah anak bahagia bisa terlihat dari ekspresi mereka ketika tertawa dan terharu. Apakah anak menunjukkan kepuasan dalam emosinya tersebut. Tak hanya itu, kebahagiaan anak juga bisa dilihat dari lingkungan yang mendukungnya.
Lalu, apa pengaruh dari ketidak bahagiaan anak terhadap perkembangan karakter dan emosinya? apa ada kaitannya jika anak melakukan perilaku menyimpang dengan kenangan masa kecilnya?
Menurut penjelasan dari Ayoe P. Sutomo, M.Psi selaku Psikolog dari Tiga Generasi, ada kemungkinan kebahagiaan masa kecil dapat berpengaruh dengan perkembangannya.
Tetapi bukan berarti orangtua bisa memukul rata anak yang tidak bahagia saat kecil akan memiliki perilaku menyimpang saat dewasa.
Peran orangtua juga sangat diperlukan dalam hal mendukung perkembangan anak secara positif.
"Ada jurnal penelitian yang memaparkan bahwa anak yang berbahagia pada saat kecil, memiliki korelasi positif dengan kondisinya pada saat remaja bahkan hingga dewasa yang lebih sehat mental," kata Ayoe dalam acara Live Streaming Nestlé LACTOGROW pada Kamis (19/3) lalu.
Ia juga mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Tiga Generasi, 66% orangtua mengatakan bahwa kebahagiaan anak sebetulnya tidak jauh dari peran orangtua itu sendiri.
Lalu, seperti apa peran orangtua yang dimaksud sehingga bisa berpengaruh pada kebahagiaan dan perkembangan karakternya? Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya.
1. Orangtua hadir secara penuh saat bersama anak
Kehadiran orangtua secara penuh saat berinteraksi dengan anak diketahui dapat berpengaruh pada perkembangan karakternya.
Hadir secara penuh yang dimaksud berarti punya waktu semaksimal mungkin untuk berinteraksi dengan anak tanpa adanya gangguan.
Kehadiran orangtua ini nantinya akan membuat pertemuan yang berkualitas sehingga memberikan kesan positif di ingatan anak.
Dengan begitu, anak akan merasa adanya kehadiran orangtua meski setiap harinya orangtua sibuk bekerja.
Editors' Pick
2. Buat komunikasi positif dan relasi yang hangat dengan anak
Membangun komunikasi dengan anak bisa efektif membangun hubungan positif antara anak dan orangtua. Untuk bisa berbicara dengan anak tentu diperlukan gaya pendekatan yang berbeda.
Misalnya, membangun komunikasi dengan anak usia 4-5 tahun tidak bisa disamakan dengan anak usia 10 tahun.
Sama halnya dengan berkomunikasi dengan anak usia 12 tidak bisa disamakan dengan anak usia 6 tahun.
Orangtua perlu memahami bahwa anak memiliki gaya komunikasi yang berbeda dari segi umur.
Hal ini yang perlu diperhatikan orangtua supaya berkeinginan belajar menjalin relasi hangat dengan anak.