Mengenal Hasrat dan Watak Anak Berdasarkan Empat Temperamen

Rudolf Steiner menggunakan konsep empat temperamen sebagai salah satu cara untuk memahami anak dan memenuhi kebutuhannya. Steiner menguraikan ide-ide ini dan mengajarkannya kepada guru-guru Waldorf yang pertama.

Namun, perlu dipahami bahwa temperamen ini memang bisa berubah seiring waktu. Sekalipun menunjukkan dominasi temperamen tertentu, hal ini bisa berubah ketika anak menginjak usia di atas sembilan tahun.

Sebagai orangtua, melihat anak melalui kacamata ini mungkin dapat memberi wawasan baru. Empat temperamen tersebut adalah:

Anak Sanguinis biasanya ceria dan riang. Mereka menyukai hal-hal yang indah, warna-warni yang cerah, dan paling mudah bersosialisasi.

Mereka adalah anak yang ringan dan ceria, spontan dan percaya diri, secara terbuka menghadapi situasi baru. Anak Sanguinis mendapat teman baru dengan mudah.

Sanguinis adalah anak optimis yang mencintai dunia dan orang lain, serta ingin merangkul semua orang.

Anak mama punya kemauan yang kuat dan emosional? Bisa jadi anak mama adalah anak dengan temperamen Koleris.

Anak koleris adalah anak yang penuh energi, terus-menerus berusaha maju, dan dengan penuh semangat mengejar tujuannya. Begitu tujuannya tercapai, ia akan segera mencari tujuan yang baru.

Kita bisa merasakan energi yang intens dari seorang anak Koleris, energik, cerdas, kuat, dan tegas. Mereka akan dengan gigih melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

Anak Melankolis cenderung berhati-hati dan mengambil pendekatan terukur. Mereka juga sangat sensitif dan merasakan sesuatu secara mendalam.

Mereka menyukai kedamaian dan ketenangan lahir dan batin, serta sensitif dan bijaksana. Anak Melankolis tidak suka mengganggu orang lain, itulah sebabnya dia biasanya menyendiri.

Mereka adalah anak yang sangat pandai mengendalikan diri, tetapi juga pengkritik diri sendiri yang paling hebat. Oleh karena itu, mereka mengamati orang lain dengan cermat dan mampu berempati secara mendalam.

Aset terbesarnya adalah kemampuannya untuk memikirkan segala sesuatunya dengan serius dan bersimpati serta berempati dengan orang lain.

Anak Plegmatis merasakan berbagai hal dalam hidupnya secara sentimental. Bagi mereka, itu adalah kenyamanan dan menyenangkan karena mereka menghadapi dunia di sekelilingnya dengan perasaan sejahtera.

Mereka cenderung santai dan tidak tergesa-gesa. Karena itulah, mereka sangat menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan keteraturan dan ritme. Jangan heran jika melihat anak Plegmatis sangat tekun karena mereka bisa menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang benar-benar menjadi minatnya.

Aset terbesarnya adalah kesabaran, ketabahan, ketenangan dan kedamaian. Dia tidak akan pernah menghina siapa pun. Dia menikmati situasi yang membuatnya merasa baik dan tidak memiliki keinginan untuk mengubahnya.

Apakah ada di antara empat temperamen tersebut yang familiar dengan si Kecil? Semoga informasi ini dapat membantu mama dalam memahami karakter dan watak anak mama ya.

Baca juga:

• 5 Fakta Sifat dan Karakter Anak Tengah dalam Kehidupan Percintaan

• Karakter Anak yang Keras Berubah dengan Hypnosleep? Ini Menurut Ahli

• Bagaimana Seorang Anak Dapat Mewarisi Sifat dan Karakter Dari Orangtua