Prevalensi malnutrisi di Indonesia terutama stunting masih menjadi perhatian. Malnutrisi harus ditanggapi dengan serius untuk mencegah stunting di Indonesia.
Pada tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia tercatat sebesar 21,6% dan ditargetkan pada tahun 2024 menurun hingga 14% dengan berbagai intervensi, seperti meningkatkan nutrisi bagi ibu hamil dan anak-anak serta memastikan akses air bersih dan sanitasi yang layak.
Selain stunting, masalah malnutrisi lain juga menjadi perhatian, sehingga upaya pencegahan dan deteksi dini menjadi penting untuk menekan angka malnutrisi secara keseluruhan.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB mengatakan bahwa jika seorang anak mengalami kondisi malnutrisi, maka akan terjadi penurunan imunitas pada tubuhnya sehingga perlu untuk segera ditangani.
"Saat terjadi malnutrisi, maka akan ada penurunan imunitas sehingga daya tahan tubuh semakin berkurang. Oleh karena itu akan semakin susah untuk mengobati pasien yang mengalami malnutrisi" ucap dr. Ari pada acara Pekan Sadar Malnutrisi 2024 pada Selasa (17/09/2024) yang diadakan oleh Indonesian Nutrition Association (INA) bersama Nutricia.
Dalam kesempatannya dr. Ari juga mengatakan bahwa malnutrisi tidak selalu ditandai dengan tubuh kurus.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mencegah malnutrisi pada anak dengan mengenal lebih dalam apa itu malnutrisi dan mengapa malnutrisi tidak selalu ditandai dengan tubuh kurus.
Berikut Popmama.com rangkum buat Mama.
-CT1XaUA9jRVExYfhzviLCuhooyaahnGm.jpg)