Gejala TBC pada Anak, Mama Harus Segera Bertindak!
Penyakit TBC bisa menyerang segala usia, inilah gejala TBC pada anak yang mungkin terjadi
30 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru. Disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis, TBC juga bisa menjalar ke organ lainnya seperti kelenjar getah bening, ginjal, selaput otak, tulang, dan kulit.
Potensi untuk terserang penyakit TBC tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada anak-anak.
TBC dapat menular melalui udara dari pasien TBC ke orang yang ada di sekitarnya, melalui percikan air ludah pasien saat batuk, bicara, atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung.
WHO memperkirakan kematian akibat TBC lebih banyak daripada kematian akibat malaria dan AIDS. Sungguh mengerikan apabila Mama tidak segera awas dan siaga bertindak apabila anak telah menunjukkan gejala-gejala dari TBC.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar Gejala TBC pada anak untuk mempermudah Mama supaya lebih waspada!
1. Nafsu makan hilang dan berat badan menurun
Gejala yang umum ditunjukkan oleh anak penderita TBC adalah menghilangnya nafsu makan. Sehingga, hal ini juga mengakibatkan turunnya berat badan pada anak.
Karena kurangnya gizi yang diperoleh tubuh dari makanan, maka pertumbuhan anak pun menjadi terhambat. Ada perubahan fisik yang dapat membuat anak terlihat lebih kecil dan lebih kurus daripada anak-anak seusianya.
Bahkan dalam beberapa kasus TBC pada anak, berat badan sudah tidak mengalami kenaikan dalam 1 bulan walaupun upaya perbaikan gizi telah dilakukan.
Editors' Pick
2. Demam berlangsung lebih dari 2 minggu
Anak yang menderita TBC biasanya juga akan merasakan demam yang cukup lama. Frekuensi demam ini bisa berlangsung secara berkepanjangan atau dapat berlangsung secara berulang-ulang.
Demam yang berulang-ulang biasanya tidak diketahui penyebab jelasnya. Gejala demam pada penderita TBC biasanya ditandai dengan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi.
3. Batuk yang tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu
Selain demam, batuk yang berkepanjangan juga bisa menjadi gejala TBC pada anak.
Biasanya gejala batuk TBC memiliki intensitas yang semakin lama akan semakin parah. Frekuensi batuk pun juga tidak kunjung reda. Bahkan ketika Mama memberi anak dengan obat penghilang batuk atau antibiotik, gejala batuk akan tetap ada dan tidak berdampak apa-apa.
4. Anak terlihat lemas dan lesu
Tubuh membutuhkan energi yang lebih banyak saat melawan penyakit. Maka dari itu, anak yang menderita TBC biasanya akan terlihat lemas, lesu, dan kelelahan secara berkepanjangan.
Akibatnya, anak menjadi tidak bersemangat dan kurang aktif dalam beraktivitas. Konsentrasi dan produktivitasnya pun kian menurun seraya dengan dirinya yang mudah lelah dalam segala hal, terutama kegiatan yang membutuhkan kemampuan fisik.
5. Muncul benjolan di area kelenjar leher rahang bawah
Gejala yang satu ini menandakan bahwa TBC pada anak sudah menjalar ke organ lain, seperti kelenjar getah bening.
Ini merupakan ciri khas dari TBC yang telah menyerang ke bagian kelenjar.
Benjolan pada leher tersebut dikenal sebagai skrofula. Biasanya, benjolan ini akan terus membesar seiring berjalannya waktu. Walaupun memang tidak terasa nyeri, namun benjolan tersebut menjadi pertanda adanya infeksi virus ataupun bakteri tertentu.
Itulah gejala-gejala TBC pada anak.
Untuk mencegahnya, maka Mama harus melakukan upaya preventif, seperti mengikuti Vaksinasi BCG dan meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Baca juga:
- Tips Jaga Daya Tahan Tubuh Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal
- Untuk Memperkuat Kekebalan Tubuh Anak, Berikan 5 Makanan Baik Ini
- 6 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh si Kecil