7 Pertanyaan Singkat Sebelum Tidur untuk Asah Kecerdasan Emosi Anak

Pertanyaan ini bikin anak pakai cara yang seru dan gampang buat ngejelasin perasaannya. Jawaban kayak "sunyi kayak pagi" atau "ramai kayak hujan" bisa bantu mereka ngerti emosi yang campur aduk.

Kalau anak sudah menjawab, Mama bisa coba tanya lanjut, "Wah, kenapa bisa jadi kayak gitu?" atau "Tadi siang 'cuacanya' beda nggak?".

Dengan menggunakan istilah demikian, anak pun bisa belajar mengenali perasannya pakai bahasa yang lebih kaya dan beragam.

Lewat pertanyaan ini, kita bisa ngajarin anak untuk peka sama suasana di sekitarnya. Ini juga jadi pintu buat ngomongin rasanya dihargai atau disayang.

Kalau anak udah mulai menjawab perasaannya, Mama bisa melanjutkannya dengan bertanya, "Terus kamu rasanya gimana pas itu?" atau "Badan kamu responnya gitu?"

Dengan melanjutkan pertanyaan demikian, ini akan membuat anak jadi lebih kenal sama tanda-tanda fisik dari perasaannya.

Pertanyaan ini bisa mengajarkan anak bahwa semua orang pasti punya hal yang sulit dan itu menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya.

Dengan pertanyaan tersebut, Mama sudah mengajarkan anak kalau satu momen susah nggak berarti harinya jelek. Coba gali dengan memancing pertanyaan, "Akhirnya kamu ngatasinnya gimana?" atau "Kalo bisa ulang, pengennya gimana?".

Dengan melanjutkan pertanyaan seperti itu, tujuannya adalah biar mereka belajar cari solusi, bukan cuma ngeluh sama perasaan yang dialaminya saat itu.

Nggak melulu menunggu pujian dari orang lain, menanyakan perasaan senang anak pada hari itu juga bisa membuat anak belajar untuk menyadari pencapaiannya sendiri.

Anak jadi belajar ngerayain usaha dan keberhasilan mereka, sekecil apapun itu. Skill ini bagus banget buat bangun rasa percaya diri anak sejak dini.

Dengan menanyakan hal demikian, anak pun akan mengingat kembali perasaan senang yang membuatnya hari itu jadi makin semangat.

Kalau si Kecil biasanya hanya menjawab "baik" atau "biasa aja" saat ditanya bagaimana harinya. Coba deh, ganti pertanyaannya, Ma, Pa.

Dengan pertanyaan ini, anak pun jadi belajar kalau perasaan bisa banyak dan campur aduk dalam satu hari. Tanya lebih detail, "Yang perasaan sedih itu pas kapan dek, coba ceritain ke Mama dong."

Mereka jadi makin bisa membedakan dan mengenal emosinya, mulai dari senang, sedih, kesal, atau marah.

Bukan cuma mengenali perasaannya hari itu, tapi dengan pertanyaan sederhana ini, Mama dan Papa sudah melatih mata dan hati anak buat selalu cari hal-hal positif di sekitarnya.

Nggak harus yang dialamin langsung, bisa juga kebaikan yang dia lihat ke orang lain. Misalnya saat ada seorang kakak-kakak yang memberikan makanan pada kucing di pinggir jalan.

Dengan pertanyaan sederhana ini, anak pun akan belajar membangun empati dan rasa syukur tanpa harus dinasehati Mereka akan melihat bahwa berbuat baik bisa pada siapa saja dan kapan saja.

Terakhir, Mama dan Papa bisa memberikan pertanyaan "pintu terbuka" untuk memancing anak bisa menceritakan hal lain yang ingin ia ceritakan.

Kasih tau anak kalau kita selalu siap mendengarkan mereka, tanpa maksud buru-buru atau menghakimi. Pertanyaan ini juga bisa bantu menjernikah pikiran mereka biar nggak kebawa tidur dan jadi beban.

Dengan pertanyaan sederhana di atas sebelum tidur, anak pun bisa jadi lebih nyaman sebelum menuju alam mimpi. Selain itu, cara ini juga bisa menambah kedekatan antara anak dan orang tua, serta jadi investasi buat kekuatan mental anak.

Pelan-pelan, mereka jadi lebih paham sama perasaan sendiri dan orang lain, Ma. Selamat mencoba, semoga momen tidur si Kecil jadi makin hangat dan bermakna!