Selain makanan bernutrisi, cairan juga dibutuhkan untuk tumbuh kembang balita. Cairan dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi pada si Kecil.
Kebutuhan cairan setiap anak berbeda-beda berdasarkan usianya. Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari; bayi 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari; anak 1 – 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari; anak 4 – 8 tahun memerlukan 1700 mL/hari; anak 9 – 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari pada laki – laki dan 2100 mL/hari pada perempuan.
Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah.
Berikut 8 daftar minuman terbaik untuk balita yang dirangkum oleh Popmama.com.
1. Air putih
Pexels/pixabay
Air putih membantu menghidrasi, mengatur suhu tubuh, dan mencegah sembelit serta infeksi saluran kemih.
Meski tidak mengandung nutrisi, air putih bersifat netral sehingga baik untuk memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari.
Jumlah kebutuhan air putih harian pada anak sangat tergantung pada usia, berat badan, dan aktivitas harian anak. Umumnya, anak usia 4-5 tahun membutuhkan cairan sebanyak 1700 mL/harinya. Mama dapat menyesuaikan dengan asupan makanan dan cairan lainnya.
2. Jus buah
Pexels/polina tankilevitch
Jus buah mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh si Kecil. Jus yang aman dikonsumsi oleh anak adalah jus alami yang 100% terbuat dari buah, tanpa tambahan gula ya, Ma.
Penambahan gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan lainnya.
3. Susu sapi
Pexels/charlotte may
Susu sapi merupakan sumber kalsium dan vitamin D yang sangat baik serta protein dan nutrisi lain yang penting untuk pertumbuhan yang sehat.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), kebanyakan anak akan mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D jika mereka minum 400-600 mL susu sapi dalam sehari.
Pilihlah susu yang tidak mengandung banyak gula, namun memiliki berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh anak.
Editors' Pick
4. Yoghurt
Pexels/alleksana
Yoghurt terbuat dari susu, sehingga ada kandungan protein dan kalsium di dalamnya. Selain itu, minuman fermentasi ini juga mengandung berbagai bakteri baik yang penting untuk kesehatan saluran pencernaan balita.
Konsumsi yoghurt secara rutin dan dalam porsi yang tepat dapat memperlancar buang air besar dan menurunkan risiko penyakit pada saluran pencernaan.
Namun perhatikan penggunaan gula pada yoghurt ya, Ma. Meski yoghurt baik untuk kesehatan tetapi tambahan gula pada yoghurt dapat meningkatkan risiko kesehatan.
5. Susu kedelai
Pexels/polina tankilevitch
Susu kedelai adalah alternatif untuk susu sapi, tetapi mengandung lebih sedikit nutrisi jika dibandingkan dengan susu sapi.
Untuk memaksimalkan manfaat susu kedelai, pilih merek yang diperkaya dengan kalsium dan vitamin A, D, dan B12. Dapatkan versi lemak utuh (tidak rendah lemak atau tanpa lemak) untuk anak di bawah usia 2 tahun.
Susu kedelai tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol dan dapat diperkaya dengan lemak omega-3. Susu kedelai kemasan yang memiliki variasi rasa cenderung menggunakan gula tambahan.
6. Smoothie
Pexels/pixabay
Smoothie bisa menjadi alternatif jika si Kecil bosan dengan susu. Smoothie yang mengandung buah dan susu dapat pula memberikan nutrisi untuk tumbuh kembang balita. Selain mengandung kalsium dan vitamin D dari susu, si Kecil juga mendapatkan vitamin dan mineral melalui buah yang dicampurkan ke smoothie.
Namun hindari menambahkan gula atau sirup ke dalam smoothie ya, Ma.
7. Teh herbal
Pexels/cup of couple
Teh herbal memiliki manfaat seperti meredakan mual, meriang, atau gangguan pencernaan. Misalnya teh jahe atau chamomile. Meski beberapa jenis teh herbal aman untuk balita, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter sebelum memberikannya ke si Kecil.
Berikan dalam jumlah kecil dan hindari penggunaan gula secara berlebihan agar anak mendapatkan manfaat dari teh ini, Ma.
8. Air kelapa
Pexels/any lane
Air kelapa mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan si Kecil, seperti natrium, kalium, magnesium, dan kalsium.
Selain itu juga bisa menjadi pilihan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat anak mengalami diare atau muntah-muntah.
Minuman yang mengandung elektrolit penting untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh anak.
Namun, dalam memilih air kelapa, orangtua perhatikan juga kesegarannya. Hindari penambahan gula meski sedikit ya, Ma.
Minuman yang Harus Dihindari oleh Balita
Pexels/breakingpic
Meski anak harus selalu terhidrasi, penting untuk membatasi jenis minuman yang diminum oleh si Kecil. Tidak semua minuman baik dan bermanfaat untuk si Kecil, bahkan asupan secara berlebihan dapat merugikan kesehatannya.
Berikut beberapa jenis minuman yang harus dihindari oleh anak:
Minuman manis dalam kemasan
Ini termasuk jus kemasan (yang tidak terbuat dari 100% buah), teh manis, dan minuman kemasan lainnya.
Sebagian besar produk ini tidak memiliki nilai gizi. Minuman jenis ini mengandung pemanis buatan atau kalori kosong dari tambahan gula. Minuman ini mungkin mengandung warna atau rasa buatan.
Minuman berenergi
Produk-produk ini tidak memiliki nilai gizi. Sebagian besar minuman energi mengandung sejumlah besar kafein serta gula atau pemanis buatan. Beberapa mengandung herbal yang mungkin tidak aman untuk anak-anak.
Soda
Meski sering kali tanpa sadar memberikan, nyatanya minuman ini perlu dihindari untuk diberikan pada anak, Ma. Selain jus botolan yang banyak dijual di pasaran, soda juga menjadi sumber besar gula rafinasi dan merupakan minuman yang tidak sehat untuk balita dan anak-anak.
Kelebihan gula akibat soda juga bisa sebab kerusakan gigi dan juga obesitas, jadi hindari minuman jenis ini pada si Kecil ya, Ma!
Nah, itu 8 daftar minuman terbaik untuk balita yang bisa dikonsumsi si Kecil sehari-hari. Apa minuman kesukaan si Kecil, Ma?
