joker with card - Pixabay/Chidioc
Sebenarnya tidak ada perbedaan dengan melakukan salat tarawih berjamaah di masjid, yang membedakan hanyalah dilakukan bersama keluarga inti saja di rumah.
Pertama yang harus Mama lakukan adalah menjelaskan tata cara salat tarawih berjamaah pada anak dengan menunjukkan cara bersuchi atau berwudhu yang benar.
Dalam melakukan tuntutan ibadah selama bulan Ramadan di masa darurat Covid-19 oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hlm. 43), pendapat bahwa sholat tarawih dikerjakan 8 rakaat merujuk pada riwayat Aisyah bahwa Nabi SAW:
"Tidak pernah melakukan salat sunah di bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Sementara dalam Buku Saku Ramadan karya Ma'ruf Khozin, dalil salat tarawih 20 rakaat merujuk pada riwayat 4 tabiin, menyebutkan bahwa umat Islam di masa Umar bin Khattab RA beribadah di malam bulan ramadan dengan 23 rakaat. Yaitu tarawih dikerjakan 20 rakaat, dan tambahan witir 3 rakaat.
Mama bisa melaksanakan salat tarawih berjamaah bersama keluarga dan mengikutsertakan anak dengan mengikuti dua pendapat mengenai jumlah rakaat salat tarawih di atas, sesuai dengan keyakinan tentunya.
Setelah semua bersuci maka bergegaslah untuk salat tarawih berjamaah.
Urutan tata cara salat tarawih sebagai berikut:
- Mengucapkan niat sholat tarawih sesuai dengan posisinya, sebagai imam atau makmum.
- Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
- Mengucap takbir saat takbiratul ihram.
- Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an.
- Rukuk Itidal Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
- Salam pada rakaat kedua/rakaat keempat.
Pastikan anak berdiri di posisi makmum dan berikan pengertian bahwa ia perlu tenang dan menyimak apa yang dibacakan oleh imam.