Agar tumbuh-kembang anak maksimal di periode emasnya, penting memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang lengkap dan seimbang. Asupan gizi ini bisa didapatkan dari makanan yang segar, yang diolah dengan baik.
Salah satu vitamin yang dibutuhkan anak untuk mendukung tumbuh-kembangnya adalah vitamin B12. Apabila tubuh anak kekurangan vitamin B12, maka bisa berdampak serius terhadap kesehatan dan tumbuh-kembang anak.
Berikut ini Popmama.com merangkum pentingnya vitamin B12 untuk anak dan serba-serbi suplemen vitamin B12 untuk anak, dilansir dari Livestrong:
1. Apa itu vitamin B12?
Freepik/timolina
Vitamin B12, atau cyanocobalamin, adalah vitamin yang termasuk ke dalam kelompok vitamin B kompleks. Vitamin B12 ini punya manfaat utama untuk mengubah karbohidrat menjadi energi, terutama karbohidrat yang berasal dari makanan. Selain itu, vitamin B12 berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah, mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung, hingga meringankan gejala depresi.
Vitamin B12 dapat ditemukan di berbagai makanan. Daging sapi, ikan, dan susu adalab jenis makanan yang mengandung vitamin B12 tinggi.
2. Dosis vitamin B12 harian untuk anak
Freepik/master1305
Ilustrasi
Dosis harian vitamin B12 yang dianjurkan untuk anak berdasarkan usianya, menurut the National Academy of Medicine:
1-3 tahun: 9 mikrogram
4-8 tahun: 1,2 mikrogram
9-13 tahun: 1,8 mikrogram
Kebutuhan vitamin B12 harian ini sebetulnya tidak sulit untuk dipenuhi kok, Ma. Contohnya, 1,5 ons ikan salmon mengandung 2,4 mikrogram vitamin B12. Sementara itu satu porsi sereal terfortifikasi mengandung 1,5 mikrogram vitamin B12.
Editors' Pick
3. Tanda anak mengalami defisiensi vitamin B12
Freepik/user18526052
Tanda-tanda anak mengalami defisiensi vitamin B12, antara lain:
Wajah pucat
Nafsu makan menurun
Mudah lelah dan tampak lesu
Diare
Rewel
Lemah otot
Sulit berjalan
Kebas atau kesemutan pada tangan dan kaki
4. Dampak defisiensi vitamin B12
Freepik/Pvproduction
Ilustrasi
Defisiensi vitamin B12 tidak boleh disepelekan lho, Ma. Terutama jika terjadi di masa kanak-kanak.
Anak yang mengalami defisiensi vitamin B12 bisa mengalami gangguan kesehatan serius dan permanen, terutama pada balita. Defisiensi vitamin B12 menyebabkan gangguan perkembangan saraf dan DNA, serta dapat menyebabkan kerusakan otak pada anak.
5. Siapa yang berisiko mengalami defisiensi vitamin B12?
freepik/freepik
Berikut ini beberapa masalah yang menyebabkan anak berisiko mengalami defisiensi vitamin B12:
Anak yang pemilih makanan (picky eaters)
Anak yang mengalami kondisi malabsorpsi, seperti celiac dan penyakit Crohn
Anak yang mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit kronis, seperti isoniazid dan methotrexate
Anak yang menjalani diet vegan atau vegetarian
6. Kapan saatnya anak perlu minum suplemen vitamin B12?
Freepik/Yanadjana
Cara terbaik untuk anak mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan tubuh adalah dari makanan segar dan utuh. Tetapi, kondisi-kondisi tertentu membuat anak tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan. Oleh karenanya, dokter biasanya meresepkan suplemen vitamin B12 khusus utnuk anak untuk melengkapi kebutuhan gizi anak.
Untuk anak-anak, suplemen vitamin B12 harus diberikan sesuai dengan arahan dokter. Terkadang, suplemen vitamin B12 yang tersedia di pasaran mengandung dosis lebih tinggi dari yang diperlukan tubuh anak. Kelebihan asupan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, kecemasan, muntah, dan mual.
Namun, perlu mama ketahui, vitamin B12 adalah vitamin yang larut dalam air. Itu artinya vitamin B12 tidak akan tersimpan dalam tubuh jika sedikit berlebih karena akan terbuang melalui air seni.
Konsultasikan dengan dokter anak jika mama melihat tanda dan gejala anak mengalami defisiensi vitamin B12 agar mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat.