Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Mikrobioma Kulit? Dokter: Kunci Utama Kesehatan Kulit

labore 6.jpg
Dok. LABORÉ
Intinya sih...
  • Mikrobioma kulit adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup di permukaan kulit manusia, berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kulit.
  • Keseimbangan mikrobioma kulit yang terganggu dapat memicu masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan penuaan dini.
  • Keseimbangan mikrobioma bukan hanya penting untuk wajah, tapi juga tubuh secara keseluruhan. LABORÉ DERMALAB hadir di Senayan City untuk edukasi mengenai pentingnya menjaga mikrobioma kulit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kulit bukan hanya lapisan terluar tubuh yang melindungi kita dari lingkungan luar. Di balik permukaannya, ada dunia tak kasat mata yang memegang peranan penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit, yaitu mikrobioma kulit. Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian Mama.

Namun, perlu diketahui bahwa keseimbangan mikrobioma justru menjadi kunci utama kulit yang sehat, lembap, dan bebas masalah seperti jerawat, iritasi, maupun penuaan dini. Lantas, apa itu mikrobioma kulit?

Simak penjelasannya telah Popmama.com siapkan.

1. Mengenal mikrobioma kulit

LABORE 1.jpg
Popmama.com/Sania Chandra

Mikrobioma kulit adalah kumpulan mikroorganisme yang hidup secara alami di permukaan kulit manusia, seperti bakteri baik, jamur, dan virus. Meskipun terdengar menakutkan, mikroorganisme ini justru berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kulit. 

Mikrobioma membantu melindungi kulit dari kuman berbahaya, mengatur respons imun, serta menjaga agar kulit tetap lembap dan sehat. Setiap orang memiliki mikrobioma kulit yang unik, dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, hingga produk perawatan yang digunakan sehari-hari.

2. Keseimbangan mikrobioma kulit yang terganggu dapat memicu masalah kulit

LABORE 5.jpg
Popmama.com/Sania Chandra

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Nature Reviews Microbiology, mikrobioma kulit berfungsi layaknya ‘perisai biologis’ yang mempertahankan integritas kulit dari berbagai ancaman luar seperti polusi dan radikal bebas. 

Ketika keseimbangan mikrobioma terganggu, kulit bisa menjadi lebih rentan terhadap masalah seperti jerawat, eksim, hingga penuaan dini. Karena itu, menjaga keseimbangan mikrobioma kini menjadi fokus baru dalam dunia dermatologi dan perawatan kulit modern.

“Keseimbangan mikrobioma kulit berperan besar dalam menjaga daya tahan alami kulit. Ketika keseimbangannya terganggu, berbagai masalah seperti jerawat, eksim, dan sensitivitas bisa muncul. Melalui analisis microbiome check up yang mendalam, masyarakat dapat mengenali kondisi ini lebih awal agar bisa dicegah sebelum berkembang menjadi gangguan kulit yang lebih serius,” ungkap dr. Ayman Alatas, Sp.MK, LABORÈ Microbiome Science Council, saat acara ‘Press Conference - LABORÈ DERMALAB’ di Senayan City, Kamis (30/10/2025).

3. Keseimbangan mikrobioma bukan hanya penting untuk wajah, tapi juga tubuh secara keseluruhan

LABORE 2.jpg
Popmama.com/Sania Chandra

Seiring berjalannya waktu, teknologi mikrobioma kini menjadi salah satu topik paling hangat dalam dunia perawatan kulit modern.

Pasalnya, pendekatan ini tergolong efektif karena bekerja langsung pada akar permasalahan kulit, bukan sekadar menutupi gejala di permukaan.

Dengan menjaga keseimbangan alami mikrobioma, kulit dapat memperkuat pertahanannya secara alami dan menjadi lebih sehat dari dalam.

“Teknologi mikrobioma adalah salah satu topik paling hangat dalam dunia perawatan kulit saat ini. Pendekatan ini efektif karena bekerja langsung pada akar permasalahan, yaitu mengembalikan keseimbangan alami kulit. Penting untuk diingat, keseimbangan mikrobioma bukan hanya penting untuk wajah, tetapi juga untuk seluruh tubuh,” ujar dr. Luke Maxfield, LABORÉ Global Derma Advisory Council.

4. Penyebab mikrobioma kulit rusak

LABORE 4.jpg
Popmama.com/Sania Chandra

Kerusakan mikrobioma kulit bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang mengganggu keseimbangan alami antara mikroorganisme baik dan jahat di permukaan kulit.

Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan mikrobioma kulit seseorang dapat rusak atau terganggu, misalnya karena penggunaan skincare yang terlalu keras, stres, atau pola makan tidak sehat.

“Mikrobioma kulit  bisa rusak akibat polusi, gaya hidup, dan skincare yang tidak cocok dengan kulit kita, itu sebabnya yang bisa kita lakukan adalah memilih skincare tepat,” ungkap dr. Ayman Alatas, Sp.MK.

5. LABORÉ DERMALAB hadir di Senayan City

LABORE 3.jpg
Popmama.com/Sania Chandra

Demi membuat masyarakat lebih teredukasi mengenai pentingnya menjaga mikrobioma kulit, brand lokal LABORÉ menghadirkan LABORÉ DERMALAB untuk membuat pengunjung memahami berbagai jenis dan permasalahan kulit secara personal. Kegiatan ini diselenggarakan pada 30 Oktober-2 November 2025 di atrium Senayan City, Jakarta.

dr. Sari Chairunnisa, Sp.DVE., FINSDV, Founder LABORÉ menyampaikan, “Microbiome adalah kunci utama kesehatan kulit, dan setiap orang memiliki komposisi mikrobioma yang berbeda. Karena itu, LABORÉ menghadirkan pemeriksaan MCU (Microbiome Check-Up) kulit pertama di Asia Tenggara,  agar masyarakat bisa memahami kondisi kulitnya secara lebih mendalam. Melalui teknologi hasil kolaborasi dari researcher dan dermatologis di dalam dan luar negeri, kita tidak hanya dapat mengenali jenis kulit, tapi juga mengetahui keseimbangan mikrobioma yang berperan penting dalam daya tahan kulit,”

Sebagai bagian dari rangkaian pemeriksaan MCU (Microbiome Check-Up) kulit, brand satu ini turut memperkenalkan LABORÉ Microbiome Balance Analyzer, yakni alat diagnosis kulit yang dikembangkan dan diverifikasi oleh dermatolog global untuk mengidentifikasi kondisi kulit secara presisi, termasuk keseimbangan mikrobioma. 

Untuk memastikan analisis yang komprehensif, teknologinya melibatkan keahlian berbagai dermatolog klinis dan subspesialis, meliputi dermatologi estetik, pediatrik, immunodermatology, hingga dermatologi alergi.

Hal ini dilakukan agar hasil pemeriksaan mampu memberikan pemahaman menyeluruh tentang kesehatan kulit setiap individu. LABORÉ juga berkolaborasi dengan instansi bioteknologi yang berfokus pada inovasi berbasis mikrobioma yaitu Nusantics. 

“Teknologi microbiome decoding dapat memetakan kondisi kulit setiap individu, sehingga dermatologist memiliki insight yang lebih akurat untuk memberikan rekomendasi perawatan spesifik untuk setiap orang,” ungkap Revata Utama, BSc. (Hons), Founder dan CEO Nusantics.

Demikian pembahasan mengenai mikrobioma kulit. Semoga bisa menjadi ilmu baru ya, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Plat BM Daerah Mana? Ini Dia Informasi Wilayahnya

13 Nov 2025, 08:23 WIBLife