Hati-Hati Pakai Jedai! Seorang Perempuan Alami Luka pada Mata

Jepitan rambut memang menjadi aksesori yang tak lekang oleh waktu. Bahkan, telah menemani manusia selama ribuan tahun. Jejaknya terukir sejak Mesir kuno, di mana jepitan rambut terbuat dari kayu, tulang, atau gading. 

Seiring perkembangan zaman, jepit rambut pun mengalami evolusi, tak hanya dalam hal fungsi, tapi juga gaya dan popularitasnya. Di Indonesia, jepitan rambut mulai populer di tahun 1990an. Kala itu, jepitan rambut terbuat dari plastik dengan beragam model dan warna, seringkali menghiasi rambut anak-anak. 

Memasuki tahun 2020, jepitan rambut kembali mencuri perhatian di Indonesia. Kemunculan jedai, jepitan rambut dengan gerigi untuk menggulung rambut, menjadi pemicunya. Popularitas jedai yang berawal dari Thailand, merambah ke Indonesia dan menjadi tren fashion rambut baru.

Perempuan yang diketahui bernama Fisa, membagikan pengalaman tentang kecelakaan yang ia alami akibat jepitnya sendiri.

Kejadian bermula pada Jumat (4/4/2024) pukul 12.30, ketika Fisa ingin menjepit bagian poni rambut. Namun tak disangka, besi dari jedai patah dan langsung mental mengenai mata Fisa.

Sontak Fisa langsung mengatakan "aduh" karena sakit, namun ia tetap mencoba untuk tenang. Pada saat itu, Fisa belum sadar kalau besi jedai tertancap pada matanya. Saat ia mulai bisa membuka matanya, barulah Fisa merasa ada yang mengganjal pada mata.

Tidak memiliki perasaan buruk apa-apa, Fisa hanya mengira dirinya kelilipan. Namun, saat ia mencoba melap air mata yang keluar, terdapat darah di dalamnya. Ia pun menyeka air mata pelan-pelan.

Setelah air mata berhenti, Fisa baru sadar masih terdapat rasa tidak enak pada mata. Awalnya, Fisa mengira kalau besi tersebut hanya menempel dan akan mudah baginya menarik keluar besi tersebut. Tapi, saat ia sentuh pelan-pelan, ternyata matanya terasa sakit sekali.

Fisa pun meminta pertolongan dari sang ibu untuk menyingkirkan besi tersebut. Tapi, baru disentuh, Fisa sudah mengatakan kalau ia kesakitan. Sang ibu pun jadi takut untuk bertindak lanjut.

Sang ibu pun mengajak Fisa untuk pergi ke puskesmas. Tapi dari puskesmas justru Fisa dirujuk ke rumah sakit, karena akan berisiko. Keduanya pun tiba di Rumah Sakit Rangkasbitung.

Pukul 18.30, Fisa harus menjalankan operasi dengan kesadaran penuh, untuk mengeluarkan besi jedainya. Matanya dibuka dengan alat medis, lalu dengan gunting khusus, dokter berhasil mengeluarkan besi dari mata Fisa.

Fisa pun diresepi 7 macam jenis obat, termasuk salep. Saat kembali ke rumah, barulah Fisa merasakan kesakitan yang tak terhingga. Kalo dirating, ia memberikan nilai 9/10, dibanding sebelum dicabut.

Ia sampai menangis terus, dan tidak dapat tertidur nyenyak akibat rasa sakit yang dialami. Untungnya, kini mata Fisa sudah membaik. Tapi, memang perlu waktu agar benar-benar pulih. 

Itulah, hati-hati pakai jedai, seorang perempuan alami luka pada mata. Dari kejadian yang dialami Fisa, Mama wajib berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan serupa. Pastikan membeli jepit rambut dengan kualitas yang baik, untuk mencegah hal serupa.