Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kebijakan Presiden Trump akan Berpengaruh pada Industri Fashion Dunia!

freeepik/asphotofamily
freeepik/asphotofamily

Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump telah membawa dampak signifikan pada industri fashion dunia.

Pengenaan tarif tinggi pada impor dari negara-negara seperti China, Meksiko, dan Kanada telah memicu perubahan besar dalam rantai pasokan, strategi harga, dan perilaku konsumen.

Sejak diberlakukannya tarif baru, banyak perusahaan fashion menghadapi peningkatan biaya produksi yang signifikan.

Dengan sekitar 98% pakaian yang dijual di Amerika Serikat diproduksi di luar negeri, tarif ini menyebabkan lonjakan harga yang berdampak langsung pada konsumen.

Bagi Mama yang penasaran terkait kebijakan baru ini, berikut Popmama.com akan membahas tentang kebijakan Presiden Trump akan berpengaruh pada industri fashion dunia. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

Tarif Impor Meroket, Memberikan Dampak yang Cukup Signifikan

freepik/starline
freepik/starline

Peningkatan tarif impor secara langsung berdampak pada lonjakan biaya produksi bagi brand fashion global.

Pasalnya, barang dari Vietnam, eksportir pakaian terbesar kedua ke AS setelah China, akan dikenakan tarif sebesar 46%, Kamboja akan dikenakan bea sebesar 49%, dan Bangladesh 37%. China akan dikenakan tarif baru sebesar 34% di atas bea yang diumumkan sebelumnya, menaikkan tarifnya menjadi 54%, dan UE akan dikenakan bea sebesar 20%, melansir dari CNN.

Tarif-tarif tinggi ini mendorong perusahaan untuk meninjau ulang strategi manufaktur mereka.

Beberapa mulai mencari lokasi produksi alternatif yang belum terkena bea tinggi, namun pilihan tersebut terbatas dan tidak bisa langsung mengimbangi kapasitas negara-negara seperti China atau Vietnam.

Hal ini berpotensi menyebabkan keterlambatan distribusi dan peningkatan harga jual produk di pasar global.

Saham Brand Fashion Anjlok Akibat Kebijakan Ini

freepik/starline
freepik/starline

Dilansir dari CNN, saham dalam dunia mode pun ikut anjlok dampak dari peraturan baru ini. Saham Lululemon anjlok lebih dari 10%, saham Nike dan Ralph Lauren anjlok 7%, dan Tapestry, Capri, dan PVH Corp. anjlok sekitar 5%.

Penurunan tersebut melampaui penurunan hampir 4% pada saham berjangka S&P 500.

Reaksi pasar yang negatif mencerminkan kekhawatiran investor terhadap masa depan industri fashion di tengah ketegangan perdagangan.

Ketidakpastian tarif dan kemungkinan relokasi produksi membuat proyeksi keuntungan perusahaan menjadi tidak stabil.

Investor cenderung menghindari sektor yang terdampak langsung oleh kebijakan proteksionis, sehingga menyebabkan tekanan lebih lanjut pada saham-saham fashion.

Produksi Dalam Negeri Bukan Solusi Instan

freepik/freepik
freepik/freepik

Dalam pidatonya, Trump menekankan bahwa produksi dalam negeri akan membawa harga lebih murah dan menciptakan lapangan kerja baru.

Namun kenyataannya, produksi lokal di AS memiliki biaya yang jauh lebih tinggi dibanding produksi di negara-negara Asia.

Ini bisa berdampak pada kenaikan harga jual dan berpotensi menurunkan daya beli konsumen.

Meskipun kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi domestik, industri fashion harus berhitung cermat.

Relokasi ke dalam negeri bisa memperlambat laju produksi, memengaruhi stok barang, dan merusak ritme distribusi yang sudah mapan.

Konsumen pun bisa menjadi korban dari proses transisi ini dengan harga yang lebih tinggi dan pilihan yang lebih terbatas.

Itu dia, sekilas tentang kebijakan Presiden Trump akan berpengaruh pada industri fashion dunia. Kebijakan Trump telah menjadi titik balik yang memaksa industri fashion global untuk bertransformasi di tengah gejolak ekonomi. 

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Life

See More

9 Menu Makanan Kukus yang Sehat dan Mudah Dibuat, Anti Ribet!

06 Des 2025, 10:03 WIBLife