- Hindari paparan sinar matahari langsung antara pukul 10 pagi hingga 4 sore
- Gunakan sunscreen dengan SPF minimal 30, oleskan ulang setiap dua jam
- Pilih sunscreen jenis mineral bila kulit lebih sensitif, karena bekerja dengan memantulkan sinar UV
- Kenakan pakaian pelindung, topi, atau kacamata hitam dengan perlindungan UV
- Jika sering berkeringat atau sedang berenang, pastikan sunscreen dioles ulang lebih sering agar tetap efektif
Kenali Risiko Tanning pada Kulit, Ini Kata Dokter

- Tan adalah tanda kerusakan kulit akibat paparan sinar UV
- Risiko jangka pendek, seperti kulit kering dan meradang, dapat muncul setelah berjemur sebentar tanpa perlindungan
- Paparan sinar matahari juga mempercepat penuaan dini dan dapat menimbulkan perubahan warna kulit yang sulit diatasi
Tanning sering dianggap cara alami mendapatkan kulit yang sehat dan eksotis. Padahal, di balik warna kecokelatan yang terlihat, ada risiko serius yang mengintai kesehatan kulit.
Dilansir dari Women’s Health, para dokter kulit menjelaskan bahwa tan sebenarnya adalah tanda kerusakan sel akibat paparan sinar UV. Efeknya tidak hanya membuat kulit kering atau kemerahan, tetapi juga dapat memicu penuaan dini hingga kanker kulit.
Maka, penting untuk memahami apa saja yang sebenarnya terjadi pada kulit saat terkena paparan sinar matahari langsung. Dengan begitu, Mama bisa lebih bijak menjaga kesehatan kulit.
Yuk, kenali risiko tanning pada kulit yang telah Popmama.com rangkumkan untuk Mama!
1. Tan adalah tanda kerusakan kulit

Dilansir dari Women's Health, dokter kulit menyebutkan bahwa tan terbentuk ketika sinar UV menembus kulit dan menyebabkan mutasi pada DNA sel kulit.
Tubuh kemudian memproduksi lebih banyak melanin, pigmen yang memberi warna gelap, sebagai bentuk perlindungan.
Semakin sering berjemur, semakin besar pula akumulasi kerusakan DNA yang bisa berujung pada kanker kulit seperti melanoma hingga karsinoma.
Dilansir dari Women’s Health, bahkan tanning bed yang hanya memancarkan sinar UVA tetap termasuk karsinogen golongan 1 menurut International Agency for Research on Cancer.
Jadi, meski tampak bagus di kulit, tan sebenarnya adalah tanda stres pada kulit.
2. Risiko jangka pendek, kulit kering dan meradang

Paparan sinar UV tak hanya berdampak jangka panjang, tetapi juga bisa langsung merusak kulit.
Dilansir dari Women's Health, seorang dokter kulit menjelaskan bahwa sinar UV melemahkan skin barrier atau lapisan pelindung kulit, sehingga kulit lebih kering, sensitif, dan mudah meradang.
Kondisi ini bisa memperburuk masalah pigmentasi seperti melasma, yaitu bintik cokelat di wajah karena produksi melanin berlebih, maupun rosacea, yaitu kemerahan dan pembuluh darah kecil terlihat jelas di wajah.
Dilansir dari sumber yang sama, efek ini dapat muncul bahkan setelah berjemur sebentar tanpa perlindungan. Artinya, kerusakan sudah dimulai sejak awal paparan.
3. Penuaan dini akibat sinar matahari

Selain menyebabkan kulit meradang, paparan sinar UV yang terus menumpuk juga mempercepat penuaan. Menurut dokter kulit yang dilansir pada Women's Health mengatakan bahwa sinar matahari merusak kolagen, yaitu protein yang menjaga kekenyalan kulit.
Akibatnya, kulit lebih cepat kendur, muncul kerutan, dan elastisitas menurun. Dalam jangka panjang, paparan berlebihan juga dapat menimbulkan poikiloderma, yaitu perubahan warna kulit kemerahan atau cokelat di area leher dan dada, yang sangat sulit diatasi.
Kulit yang sering terpapar matahari lama-lama bisa menebal dan teksturnya menyerupai kulit kasar atau seperti kulit kayu.
4. Cara melindungi kulit dari kerusakan UV

Dilansir dari Women's Health, para dokter sepakat bahwa tidak ada istilah tan yang betul-betul aman. Oleh karena itu, perlindungan kulit dari sinar UV sangat penting. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
Dengan mengenali risiko tanning pada kulit yang menyebabkan adanya tanda kerusakan DNA, memperburuk kondisi kulit tertentu, hingga mempercepat penuaan, berjemur ternyata bukan sekadar soal warna kulit kecokelatan.
Maka dari itu, perlu ditekankan untuk mengingatkan pentingnya perlindungan kulit agar tetap sehat dengan menggunakan sunscreen yang diaplikasikan dengan metode yang tepat.


















