Kenapa Perlu Tinggalkan Fast Fashion? Ini Cara dan Manfaatnya

Dilansir dari Project Cece, fast fashion menghasilkan masalah besar seperti limbah tekstil yang menumpuk, pencemaran air, hingga penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya.

Konsumen rata-rata membuang 60% pakaian dalam tahun pertama, dan sekitar 92 juta ton limbah pakaian tercipta setiap tahun.

Data Victoria and Albert Museum juga menunjukkan bahwa 150 miliar pakaian diproduksi setiap tahun, sebagian besar berbahan polyester, yaitu plastik berbasis minyak yang bisa melepaskan microfiber saat dicuci.

Partikel kecil ini kini ditemukan di laut, tubuh manusia, dan lingkungan. Dilansir dari Collegefashionista juga menyatakan bahwa banyak pekerja pabrik fast fashion bekerja dengan upah sangat rendah dan kondisi tidak aman.

Semua temuan ini menunjukkan bahwa meninggalkan fast fashion adalah langkah penting demi kelestarian bumi dan kesejahteraan manusia.

Berikut langkah-langkah realistis yang bisa dimulai:

1. Kurangi paparan godaan belanja dengan cara unsubscribe dari newsletter fast fashion dan unfollow akun yang mendorong belanja impulsif.

2. Lakukan decluttering dan pisahkan pakaian yang jarang dipakai. Jika masih layak, jual atau donasikan.

3. Terapkan #30WearsChallenge yaitu dengan hanya membeli pakaian yang bisa Mama pakai minimal 30 kali.

4. Pilih bahan lebih ramah lingkungan seperti katun organik, linen, hemp, dan bahan alami lainnya.

5. Jika ada pakaian yang rusak, coba untuk memperbaikinya sebelum memutuskan membeli yang baru

6. Manfaatkan layanan sewa pakaian untuk kebutuhan acara tertentu agar Mama tidak perlu membeli item yang jarang dipakai.

7. Pilih brand yang menyediakan informasi tentang rantai produksi dan standar etisnya.

Menurut Collegefashionista, keputusan untuk beralih ke mode yang lebih berkelanjutan dapat mengurangi jejak karbon dan limbah pakaian secara signifikan.

Dilansir dari Project Cece, disebutkan bahwa merawat pakaian lebih baik dan memakainya lebih lama membantu menekan kebutuhan produksi baru yang boros energi dan air.

Dari sisi etika, dalam Hachette dijelaskan bahwa mendukung brand yang etis berarti berkontribusi pada kondisi kerja yang lebih layak bagi jutaan pekerja garmen.

Manfaat lainnya adalah lemari pakaian mama menjadi lebih efisien karena isinya terdiri dari barang-barang berkualitas yang tahan lama. Langkah ini juga memberi kepuasan tersendiri karena Mama tahu pilihan yang diambil berdampak positif.

Langkah sederhana untuk mulai meninggalkan fast fashion memberikan gambaran bahwa keputusan berpindah ke mode berkelanjutan tidak harus sulit.

Dengan langkah sederhana, Mama bisa membawa dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan banyak orang.