Kenali Perbedaan Preloved dan Thrift Sebelum Belanja

- Preloved adalah barang bekas yang masih dalam kondisi baik dan seringkali bermerek, cocok untuk gaya hidup hemat dan peduli lingkungan.
- Thrift adalah barang bekas dengan kondisi yang beragam, berasal dari berbagai sumber, menawarkan item fashion unik dengan harga lebih murah.
- Perbedaan antara preloved dan thrift terletak pada asal barang, kualitas, dan pengalaman belanja yang ditawarkan kepada pembeli.
Ma, buat Mama yang suka belanja hemat dan tetap stylish, pasti sering dengar istilah preloved dan thrift, ya! Meski keduanya sama-sama soal barang bekas, ternyata ada perbedaan yang penting untuk diketahui supaya bisa pilih yang paling cocok buat kebutuhan dan selera Mama.
Popmama.com sudah merangkum perbedaan preloved dan thrift, yuk simak Ma!
1. Apa itu preloved

Ma, istilah preloved sebenarnya merujuk pada barang yang pernah dimiliki dan dipakai oleh seseorang, kemudian dijual kembali. Biasanya barang-barang ini masih dalam kondisi sangat baik, bahkan ada juga yang hampir nggak pernah dipakai sehingga terlihat seperti baru.
Itulah mengapa banyak orang yang merasa beruntung bisa mendapatkan item preloved, karena kualitasnya cenderung lebih terjaga.
Kalau Mama memilih preloved, sering kali barang yang ditawarkan adalah produk branded atau bermerek. Misalnya tas, sepatu, hingga pakaian keluaran desainer yang memang terkenal dengan kualitasnya. Dengan membeli preloved, Mama bisa mendapatkan barang impian dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan membeli baru di toko resmi.
Selain itu, belanja preloved juga bisa jadi pilihan bijak untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Mama ikut serta dalam gerakan fashion sustainability dengan memperpanjang umur pakai suatu produk. Jadi selain lebih hemat, preloved juga bisa jadi cara stylish sekaligus peduli bumi.
2. Apa itu thrift?

Kalau preloved biasanya berasal langsung dari pemilik sebelumnya, berbeda halnya dengan thrift, Ma. Barang thrift umumnya dikumpulkan oleh penjual dari berbagai sumber, seperti pasar loak, gudang pakaian bekas, bahkan ada juga yang didatangkan dari luar negeri dalam bentuk karungan besar. Jadi, kalau Mama belanja thrift, sebenarnya Mama lagi berburu “harta karun” karena kondisinya bisa sangat beragam.
Menariknya, di thrift Mama bisa menemukan item fashion yang unik dan jarang ada di pasaran. Misalnya jaket vintage, celana jeans dengan potongan retro, atau baju bergaya klasik yang kembali tren. Harganya pun relatif lebih murah dibandingkan preloved, karena thrift nggak selalu berlabel brand terkenal.
Tapi, karena kualitas thrift beragam, Mama perlu lebih teliti sebelum membeli. Ada barang yang kondisinya masih sangat bagus, tapi ada juga yang mungkin butuh sedikit perbaikan atau dicuci ulang agar lebih layak pakai. Serunya, sensasi mencari barang thrift ini seperti “treasure hunt” atau berburu barang langka lho, Ma. Pasti rasanya puas banget kalau Mama berhasil menemukan item kece dengan harga super murah.
3. Bedanya preloved dan thrift

Sekilas, preloved dan thrift memang sama-sama menjual barang bekas, tapi kalau diperhatikan lebih dalam, keduanya punya perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan ini bisa dilihat dari asal barang, kualitas, hingga pengalaman belanja yang Mama dapatkan.
Dari segi asal barang, preloved biasanya berasal langsung dari pemilik sebelumnya. Artinya, Mama bisa lebih mudah melacak riwayat barang, misalnya seberapa sering dipakai, kondisi aslinya, sampai alasan kenapa dijual. Sedangkan thrift lebih variatif karena barang dikumpulkan dari berbagai sumber, sehingga riwayatnya nggak selalu jelas.
Kalau bicara soal kualitas, preloved cenderung lebih terjamin. Barang-barang preloved biasanya sudah dipilih dengan baik oleh pemilik, bahkan ada yang kondisinya hampir baru. Sedangkan thrift memang lebih random, ada yang bagus banget, ada juga yang butuh perawatan ekstra. Karena itu, belanja thrift membutuhkan ketelitian agar Mama benar-benar mendapatkan barang yang sesuai keinginan.
Nah, dari sisi pengalaman belanja, preloved lebih praktis karena Mama langsung tahu detail kondisi barang. Sementara thrift lebih terasa seperti petualangan. Ada keseruan tersendiri saat Mama harus telaten memilih satu per satu barang hingga menemukan item yang terasa seperti hidden gem.
Jadi, bisa dibilang preloved menawarkan kenyamanan dan kualitas yang lebih pasti, sementara thrift menghadirkan sensasi hunting dengan harga super terjangkau. Dua-duanya punya daya tarik sendiri, tinggal Mama sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belanja yang paling cocok.



















