Instagram.com/therealdisastr
Pada awak media, Dian juga sempat mengatakan bahwa sang Suami, Maulana Indraguna Sutowo, sempat tak percaya ketika Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo didiagnosa autisme.
Maulana Indraguna Sutowo menganggap Shailendra normal dan tak mengalami masalah apapun. Meski begitu, Dian tetap melakukan terapi pada sang Anak walaupun tak mendapatkan dukungan dari sang Suami.
"Saya tetap kekeh buat terapi-terapi itu karena terus terang suami saya nggak support," ungkap Dian.
Berikut adalah beberapa terapi autisme yang dilakukan anak Dian Sastro:
Membawa ke tiga dokter sekaligus
Untuk memastikan diagnosis awal terhadap anaknya yang disebut autisme, Dian mencoba mendatangi tiga dokter dan psikolog demi mendapatkan informasi yang akurat.
"Akhirnya kami bawa ke dokter tumbuh kembang dan bawa ke psikolog. Opini satu dokter doang nggak percaya, masih denial," kata Dian Sastro saat ditemui di Special Kids Expo (SPEKIX) 2019 yang digelar di Jakarta Convention Centre, Jakarta Pusat.
"Setelah cek ke tiga dokter, ternyata benar (berkebutuhan khusus), itu anak saya baru umurnya delapan bulan," tambahnya.
Barulah setelah itu, Dian percaya anaknya benar berkebutuhan khusus.
Anak Dian Sastro jalani terapi hingga usia 5 tahun
Tak mau menunggu lama, Dian Sastro langsung membawa putranya menjalani terapi agar bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Putranya itu menjalani terapi sampai umur lima tahun, di antaranya:
- Terapi okupasi,
- wicara,
- dan perilaku.
Kini, anaknya dapat bersekolah dengan normal seperti anak lainnya. Dian pun berharap, putra sulungnya itu dapat tumbuh mandiri.
"Alhamdulillah karena kita intervensi cukup early (deteksi sejak dini), sekarang kalau kita lihat Shailendra, kita nggak lihat lagi tujuh ciri utama (autisme) itu," ucap Dian.
Dian Sastro rutin melatih emosi anak
Dian Sastro bercerita, putra sulungnya Shailendra memiliki respons berlebih ketika sebuah peristiwa terjadi tidak sesuai rencana.
Mengetahui hal tersebut, Bintang film Aruna dan Lidahnya itu mengajarkan pula putranya untuk menenangkan diri.
"Jadi langsung dibawa ke toilet, nanti dia belajar nenangin diri. Saya ngajarin dia juga, take a deep breath. Ada teknik napas marinir, hitung satu, dua, tiga, empat. Setelah sudah 10 kali napas biasanya dia sudah agak tenangan," ujar Dian.
"Jadi harus tetap ada yang kita bantu walaupun dia sudah bisa berfungsi seperti normal. Something wrong happens everything is going to be ok. Kita harus ngajarin dia nenangin diri," tambahnya.
Dian Sastro mengganti terapi dengan les
Setelah dokter menyatakan putranya tidak perlu lagi menjalani terapi, Dian lalu mengganti terapi dengan les agar Shailendra semakin berkembang.
"Sekarang yang saya lakukan adalah dibanyakin les, basket dua kali seminggu, renang dua kali seminggu. Sekarang umurnya (sudah) 8 tahun," ucap Dian.
Ia mengatakan putra sulungnya itu sudah tak lagi menunjukkan ciri-ciri autisme. Bahkan di sekolah, putranya sudah bisa mengikuti pelajaran dengan baik.
Selain kemampuan dalam pelajaran, kini kemampuan Shailendra dalam bersosialisasi juga sudah sangat baik.