Afgan Hijrah usai Sempat Abaikan Tanda Tuhan dan Kehilangan Arah

Perjalanan hijrah Afgan dimulai sejak dirinya mengalami guncangan secara psikis ketika umurnya sudah 20-an akhir. Ia mengaku kalau saat itu hidupnya penuh dengan tanda tanya, hilang arah, dan tidak memiliki pegangan.

"Waktu itu kayaknya umur 20-an akhir deh kayaknya, dan itu hidup gue penuh dengan tanda tanya yang kayaknya gue lost (hilang) aja," kata Afgan, kepada Daniel Mananta dalam video podcast di YouTube Daniel Mananta Network.

"Nggak ada pegangan, jadi gue ngerasa kayak lagi campur aduk. Jadi, lumayan deep lost-nya," tambahnya.

Afgan bercerita bahwa kariernya memang berjalan sangat baik. Ia mengaku telah memiliki banyak teman yang peduli padanya dan keluarga yang sangat luar biasa. Namun, hal tersebut tak bisa menutup rasa kekosongan dalam diri Afgan.

Berangkat dari situ, Afgan mencoba untuk mencari tahu kekosongan yang ada dalam dirinya lewat terapi dengan psikolog. Akan tetapi, Afgan masih saja merasa ada bagian yang hilang dalam dirinya.

Di sisi lain, Afgan juga tetap menjalankan ibadahnya seperti biasa. Namun, ia sadar kalau hubungan yang terjalin dengan Tuhan belum sepenuhnya mendalam. Hal tersebut pun tidak lepas karena Afgan masih mengejar hal duniawi.

Tak sampai di situ, Afgan juga mengakui kalau dirinya juga sempat mengabaikan tanda-tanda yang diberikan Tuhan kepadanya.

"Gue melakukan hidup gue, aktivitas, rutinitas, nyanyi, perform, berkarya, tapi gue nggak perhatikan aja dengan apa yang mungkin Tuhan mau kasih tanda ke gue. Gue beribadah tetap, tapi koneksinya belum terlalu terbangun karena terlalu banyak distraksi dari hal duniawi," ucapnya.

Selain itu, Afgan pun mengaku kepada Daniel kalau dirinya memiliki ego yang sangat besar. Ia tidak menampik kalau rasa ego itu muncul ketika dirinya sudah sangat terkenal di mata banyak orang.

Tiada disangka, ego itu merusak apa pun dalam kehidupannya, seperti hubungan hingga menyakiti diri dan orang lain. Awalnya, ia tak sadar punya ego besar, sampai akhirnya Tuhan memberikan tanda yang luar biasa, sehingga menghancurkan egonya.

"Ternyata, ada satu kejadian, itu semacam wake up call dari Tuhan, Allah, ke gue untuk kayak diruntuhin semua ego bahwa lo lemah, lo hanya hamba yang lemah, lo nggak bisa mengandalkan diri lo sepenuhnya," cerita Afgan.

Peristiwa itulah yang akhirnya menyadarkan Afgan kalau selama ini ia lebih banyak dikendalikan oleh egonya sendiri. Setelah itu, Afgan mulai putuskan untuk memperdalam ilmu tentang agama.

Pengalaman yang dirasakan itulah yang membuat penyanyi kelahiran 1989 itu akhirnya memutuskan memperdalam ibadah dan agama. Sampai akhirnya Afgan memutuskan untuk berangkat menunaikan ibadah haji.

"Menurut gue, setiap orang punya prosesnya masing-masing. Mungkin itu proses yang harus gue lewati," ucap Afgan.

Momen dirinya menunaikan ibadah haji juga sudah diunggah ke Instagram pribadinya. Unggahan tersebut pun mendapatkan berbagai repons positif dari netizen dan rekan-rekannya sesama artis.

Jadi, itulah cerita Afgan hijrah usai sempat abaikan tanda Tuhan dan kehilangan arah. Kisah yang dibagikan Afgan pun dapat menjadi inspirasi bahwa tidak ada kata terlambat bagi orang-orang untuk memperdalam hubungan dengan Tuhan.