Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Aktivitas yang Bisa Mengasah Kemampuan Lateral Thinking

freepik/benzoix
freepik/benzoix
Intinya sih...
  • Bermain puzzle dan teka-teki melatih otak mencari solusi yang tidak biasa.
  • Brainstorming tanpa batas memicu otak menemukan pola-pola unik untuk solusi baru.
  • Menulis cerita fiksi mendorong berpikir lateral dan melihat hal biasa dari sudut yang berbeda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berpikir kreatif bukan hanya soal menemukan ide baru, tapi juga bagaimana cara kita melihat sebuah masalah dari sudut pandang yang berbeda. Inilah yang disebut dengan lateral thinking, yaitu kemampuan berpikir untuk mencari solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Kemampuan ini sangat penting, baik untuk anak-anak dalam proses belajar maupun orang dewasa yang ingin lebih luwes menghadapi tantangan hidup.

Menariknya, melatih lateral thinking tidak harus selalu lewat cara yang serius atau kaku. Ada banyak aktivitas sederhana yang ternyata bisa mengasah otak agar lebih terbiasa berpikir out of the box.

Nah, kali ini Popmama.com siap membahas lebih lanjut tujuh aktivitas yang bisa mengasah kemampuan lateral thinking. Disimak yuk, Ma!

1. Bermain puzzle dan teka-teki

freepik/freepik
freepik/freepik

Puzzle atau teka-teki logika bukan hanya sekadar permainan seru, tapi juga sarana ampuh untuk melatih otak agar terbiasa mencari jalan keluar yang tidak biasa.

Saat menyusun puzzle, misalnya, otak kita diajak untuk melihat gambaran besar sekaligus memperhatikan detail kecil. Sedangkan, teka-teki logika membuat kita belajar berpikir dengan pendekatan berbeda dari kebiasaan sehari-hari.

Dengan melibatkan konsentrasi dan kesabaran, aktivitas ini bisa membuka pola pikir baru. Saat menemukan kesulitan, otak otomatis akan mencari strategi alternatif untuk mencapai solusi, dan inilah yang memperkuat kemampuan lateral thinking kita.

2. Brainstorming tanpa batas

pexels/Marcus Aurellus
pexels/Marcus Aurellus

Sering kali kita membatasi diri dengan berpikir 'ide ini terlalu aneh' atau 'sepertinya nggak mungkin bisa deh'. Padahal, dalam sesi brainstorming, tidak ada ide yang salah.

Membiarkan semua ide keluar secara bebas dapat memicu otak menemukan pola-pola unik yang sebelumnya tidak terpikirkan. Dari ide-ide liar itulah biasanya muncul inspirasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Metode ini banyak digunakan oleh para kreator dan inovator untuk mencari solusi baru. Dengan terbiasa melakukan brainstorming tanpa batas, kita jadi lebih berani mengeksplorasi pemikiran out of the box.

3. Menulis cerita fiksi

pexels/Andrea Piacquadio
pexels/Andrea Piacquadio

Menulis fiksi, baik itu cerpen, skenario, atau sekadar kisah imajinatif singkat, bisa menjadi cara efektif untuk melatih kreativitas berpikir.

Saat menulis cerita, kita diajak untuk memikirkan konflik, karakter, hingga jalan cerita yang unik agar menarik untuk dibaca.

Dalam prosesnya, otak bekerja untuk menciptakan hubungan antar ide yang mungkin tidak biasa.

Misalnya, bagaimana jika seekor kucing bisa berbicara? Atau bagaimana jika dunia berjalan mundur? Pertanyaan-pertanyaan imajinatif seperti itu mendorong kita untuk berpikir lateral dan melihat hal biasa dari sudut yang berbeda.

4. Mengubah rutinitas sehari-hari

pexels/Helena Lopes
pexels/Helena Lopes

Kadang cara paling sederhana untuk melatih otak berpikir kreatif adalah dengan keluar dari rutinitas. Misalnya, berangkat kerja lewat rute berbeda, mencoba menu baru, atau mengatur ulang tata letak kamar.

Perubahan kecil ini bisa memberi perspektif baru pada hal-hal yang biasa kita lakukan. Otak kita sering kali autopilot dalam rutinitas, sehingga jarang menemukan hal baru.

Dengan mengubah kebiasaan, kita memaksa otak untuk beradaptasi dan berpikir kreatif dalam situasi berbeda. Dari kebiasaan sederhana inilah fleksibilitas berpikir mulai terbentuk.

5. Bermain role-play atau simulasi

pexels/ Mental Health America (MHA)
pexels/ Mental Health America (MHA)

Role-play atau permainan simulasi, seperti berpura-pura menjadi tokoh tertentu atau memerankan situasi yang berbeda, sangat baik untuk mengasah lateral thinking.

Aktivitas ini membuat kita berpikir dari sudut pandang orang lain dan menemukan solusi yang mungkin berbeda dengan kebiasaan pribadi kita.

Misalnya, ketika bermain peran sebagai seorang detektif, kita dipaksa untuk melihat detail yang biasanya terabaikan. Atau saat berpura-pura sebagai pemimpin, kita belajar mengambil keputusan dengan perspektif berbeda.

Aktivitas ini menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk mengasah kemampuan berpikir menyamping.

6. Belajar seni dan musik

freepik/pvproductions
freepik/pvproductions

Seni dan musik adalah dua bidang yang erat kaitannya dengan kreativitas. Melukis, menggambar, atau memainkan alat musik bukan hanya soal keterampilan teknis, tapi juga bagaimana menghubungkan perasaan, imajinasi, dan ekspresi menjadi satu karya.

Proses ini melatih otak untuk keluar dari pola pikir kaku dan lebih fleksibel. Selain itu, seni dan musik membantu kita terbiasa menghadapi ketidakpastian.

Tidak ada aturan baku dalam berkarya, sehingga kita bebas bereksperimen dengan warna, bentuk, atau nada. Kebebasan inilah yang membantu membangun kemampuan lateral thinking.

7. Bermain game strategi

pexels/Tima Miroshnichenko
pexels/Tima Miroshnichenko

Game strategi, baik digital maupun tradisional seperti catur, monopoli, atau board game lainnya, dapat melatih otak untuk berpikir dari berbagai skenario.

Dalam permainan ini, kita dituntut untuk merencanakan langkah ke depan, sekaligus menyiapkan rencana cadangan jika situasi berubah.

Keputusan yang diambil dalam permainan strategi biasanya memerlukan analisis cepat dan kemampuan melihat peluang dari sudut berbeda.

Semakin sering melatih diri dengan game strategi, semakin terasah pula kemampuan kita untuk menemukan solusi kreatif dalam kehidupan nyata.

Nah, itu dia beberapa aktivitas yang bisa mengasah kemampuan lateral thinking. Dengan rutin mencoba berbagai aktivitas di atas, kemampuan lateral thinking bisa semakin terasah tanpa terasa membebani.

Mulai dari hal sederhana seperti menulis cerita hingga bermain strategi, semua bisa jadi cara seru untuk melatih otak agar lebih kreatif dan fleksibel dalam menghadapi tantangan sehari-hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

Produk Kecantikan Lokal Cetak Rekor Muri bareng Para Affiliator Disabilitas

18 Des 2025, 07:03 WIBLife