Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kedai Pagi, Sarapan Nusantara yang Mengajak Pulang Lewat Rasa Rumahan

kedai pagi.jpg
Popmama.com/Onic Metheany
Intinya sih...
  • Kedai Pagi lahir dari kerinduan akan masakan rumah
  • Menu nusantara berakar pada resep keluarga dan pengalaman personal
  • Variasi menu cocok dinikmati untuk sarapan hingga makan siang
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sarapan hangat dengan cita rasa rumahan kini bisa dinikmati di Kedai Pagi, yang berlokasi di OMA HUIS, Jalan Cikajang No. 74, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Hadir sebagai tempat makan Nusantara, Kedai Pagi buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, menjadikannya pilihan tepat untuk mengawali hari dengan makanan yang akrab dan menenangkan.

Mengusung tagline “Rasa yang Membawa Pulang”, Kedai Pagi hadir sebagai ruang makan yang menyajikan lebih dari sekadar hidangan. “Bagi kami, makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga memori,” ujar Maharani Siregar, Co-founder Kedai Pagi.

Lewat setiap menu dan suasana yang diciptakan, Kedai Pagi ingin membuat siapa pun yang datang merasa seperti pulang ke rumah.

Penasaran dengan cita rasa nusantara yang bisa Mama dan keluarga nikmati bersama. Cek pengalaman Popmama.com mengunjungi Kedai Pagi.

1. Lahir dari kerinduan akan masakan Rumah

IMG-20251217-WA0032.jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Kedai Pagi berangkat dari kegelisahan sederhana, mengapa makanan Nusantara yang akrab di rumah justru jarang ditemui sebagai pilihan sarapan di luar?

Maharani mengungkapkan bahwa ide ini muncul dari kebiasaan para pendirinya yang tumbuh di keluarga besar dengan tradisi masak dan makan bersama. “Ujung-ujungnya, makanan yang kita cari itu ya masakan Indonesia,” tuturnya.

Kerinduan tersebut kemudian diwujudkan dalam konsep yang hangat dan membumi. Kedai Pagi ingin menghadirkan kembali rasa-rasa yang pernah dekat, tanpa dibuat berjarak atau terlalu modern.

Mulai dari cara penyajian hingga suasana ruang, semuanya dirancang agar pengunjung merasa nyaman, seperti sedang menikmati sarapan di rumah sendiri.

2. Menu nusantara yang berakar pada resep keluarga

kedai pagi (1).jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Berbeda dengan restoran yang mengusung satu daerah tertentu, Kedai Pagi memilih pendekatan Nusantara yang luas.

Maharani menjelaskan bahwa menu-menu yang dihadirkan merupakan hasil kumpulan resep keluarga dan pengalaman personal para pendirinya. “Ini benar-benar resep warisan, bukan sekadar coba-coba,” ungkapnya.

Meski begitu, setiap hidangan tetap diramu ulang agar bisa dinikmati berbagai kalangan.

Kedai Pagi tidak ingin rasa yang terlalu ekstrem atau hanya cocok untuk lidah tertentu.

Tujuannya sederhana, menghadirkan masakan Indonesia yang familiar, jujur, dan mudah diterima oleh siapa saja, dari generasi muda hingga keluarga.

3. Variasi menu yang cocok dinikmati untuk sarapan hingga makan siang

kedai pagi (2).jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Menu Kedai Pagi menghadirkan ragam hidangan Nusantara yang pas dinikmati sejak pagi.

Mulai dari aneka gorengan renyah, bubur kacang hijau yang hangat, hingga bihun goreng dan leupeut banjur dengan cita rasa rumahan yang akrab di lidah.

Pilihan mie ayam asin dan manis juga siap jadi andalan untuk sarapan atau brunch, disajikan dengan tampilan menggugah dan harga yang ramah di kantong.

Untuk menu berat, Kedai Pagi menawarkan nasi gohyong, nasi gurih, lontong sayur, hingga tahu telur dan nasi goreng ikan yang kaya bumbu.

Tak ketinggalan sate tunjang daging sapi sebagai menu spesial akhir pekan yang wajib dicoba. Perpaduan rasa autentik dan suasana hangat membuat setiap sajian terasa seperti masakan rumah cocok dinikmati bersama keluarga sebelum memulai hari.

4. Ruang pagi yang menyimpan cerita dan kenangan

kedai pagi (5).jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Tak hanya soal makanan, Kedai Pagi juga memberi perhatian besar pada suasana ruang.

Interiornya memadukan nuansa modern dengan sentuhan heritage, seperti elemen rantang, warna hangat, dan detail visual yang memicu nostalgia. Semua dirancang sebagai “gentle trigger” yang membangkitkan memori masa lalu.

Lebih jauh, Maharani berharap Kedai Pagi bisa tumbuh sebagai ruang komunitas. Melalui inisiatif #CeritaPagi, Kedai Pagi ingin menjadi tempat berbagi cerita, rasa, dan kebersamaan.

5. Proses R&D panjang demi rasa yang konsisten

kedai pagi (7).jpg
Popmama.com/Onic Metheany

Di balik menu yang terlihat sederhana, terdapat proses riset dan pengembangan yang tidak singkat.

Maharani menyebut satu menu bisa melalui proses R&D selama dua hingga empat bulan sebelum akhirnya disajikan ke publik. Hal ini dilakukan demi menjaga konsistensi rasa, sesuatu yang menurutnya tidak mudah dalam masakan Nusantara.

“Kami pengin rasanya ketemu di tengah, bisa diterima semua orang,” jelasnya. Karena itu, jumlah menu di Kedai Pagi sengaja tidak terlalu banyak agar tim dapur bisa fokus menjaga kualitas.

Beberapa menu seperti lepet oncom dan mie ayam asin bahkan sudah menjadi signature sejak masih berjualan secara online dan tetap dipertahankan hingga kini. Di tengah ritme kota yang serba cepat, Kedai Pagi menawarkan jeda, sarapan yang hangat, jujur, dan penuh makna.

Lewat masakan Nusantara yang berakar pada kenangan, Kedai Pagi mengajak setiap pengunjung untuk sejenak pulang bukan hanya ke rumah, tetapi juga ke rasa yang pernah dekat di hati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

Kenapa Kucing Suka Menunggu di Depan Pintu?

17 Des 2025, 18:18 WIBLife